Sabtu, 30 September 2023

Apa itu Writer’s Block? dan Bagaimana Mengatasinya?

Writer’s Block Cartoon by pngwing.com
Writer’s Block Cartoon by pngwing.com

Pernahkah Sobat mengalami keadaan dimana diri merasa stuck atau merasa tidak lagi produktif untuk menulis?  Galau mau menulis apa, padahal banyak ide, tapi kok macet untuk dituangkan kedalam tulisan.  Seolah semangat untuk menulis terbang entah kemana. Bengong berjam-jam depan laptop, namun tak satupun kalimat yang dapat digoreskan, walau hanya sebaris.  Pastinya bikin stres dan frustasi kan? Apalagi jika tulisannya berupa artikel, naskah, berita, tugas akhir, atau laporan yang sudah ditunggu-tunggu hasilnya oleh redaksi, dosen atau pimpinan, duuhhh rasanya pengen waktu jangan dulu berputar deh.

Apa itu Writer’s Block?

Suatu keadaan dimana seorang penulis mengalami “kebuntuan” akan tulisannya, merasa kehilangan kemampuan menulis yang kemudian membuatnya sulit untuk melanjutkan dan menyelesaikan karya tulisnya, disebut sebagai Writer’s Block. Sederhananya, writer’s block adalah kondisi di mana seorang penulis yang biasanya terampil dalam menulis, lalu tiba-tiba merasa tidak mampu untuk menulis. Writer’s block juga dikenal sebagai penghambat psikologis yang mencegah penulis untuk menyelesaikan tulisannya. Kondisi ini bisa terjadi kepada setiap penulis baik pemula atau profesional, misalnya: Jurnalis, Content Writer, Novelis, Akademisi, Sastrawan, Copywriter, dan Scriptwriter.  Pun begitupula yang saya alami - sebulan yang lalu - begitu sulitnya menghasilkan suatu karya tulis. Rasanya ingin menggantungkan saja laptop dan berhenti menjadi penulis pemula... loh!

Writer's block memiliki tingkat keparahan yang beragam, mulai dari kesulitan memunculkan ide orisinal hingga tidak mampu menghasilkan karya selama bertahun-tahun. Kondisi ini tidak semata-mata diukur dengan skala waktu yang berlalu tanpa menulis, melainkan diukur pula dengan banyaknya karya tulis yang dihasilkan dalam skala waktu yang berlalu atau menurunnya produktivitas dalam menulis, hingga yang kronis adalah munculnya persepsi bahwa diri sudah tidak lagi mampu sebagai seorang penulis.

Writer’s block bukanlah fenomena baru, namunpun begitu istilah tersebut diperkenalkan pertama kalinya oleh Edmund Bergler seorang psikoanalis Austria yang tinggal di Amerika pada tahun 1947. Sebelum diperkenalkan istilah ini, sudah begitu banyak fenomena writer’s block yang menimpa berbagai tokoh-tokoh sastrawan ternama, seperti  Herman Melville [1819 – 1891] , yang berhenti menulis novel setelah menulis Moby-Dick (1851), - salah satu novel klasik terkenal di dunia - yang menginsiprasi banyak para penulis dunia hingga saat ini. 

Penyebab Writer’s Block

Sebagian besar para pakar psikologi, mengidentifikasikan penyebab utama timbulnya hambatan dalam menulis (writer’s block) lebih disebabkan karena faktor mental (psikis), bukan disebabkan karena permasalahan yang bersifat medis. Writer’s Block dapat diatasi dengan seberapa besar dorongan dari diri seseorang untuk menanggulangi hambatan menulis tersebut, karenanya mengatasi writer’s block sama dengan mendiagnosa kesehatan mental (psikis) yang menjadi penghambat produktivitas dalam menulis, dan kemudian diatasi oleh diri sendiri secara tepat. 

Para pakar psikologis seperti Yale Jerome Singer dan Michael Barrios (1970) hingga Reynold (2015), telah mengidentifikasi gejala-gejala seseorang terpapar writer’s block serta faktor-faktor yang berpotensi sebagai pemicu munculnya writer’s block.  Ciri dan gejala umum writer’s block adalah menurunnya kemampuan dan produktivitas seseorang dalam menulis maupun menghasilkan karya tulis. Gejala writer’s block tidak hanya dilihat dari jangka waktu seseorang dalam menyelesaikan karya tulis, tapi juga dilihat dari banyaknya karya tulis yang dihasilkan.  

Edmund Bergler, seorang Psikoanalis Amerika kelahiran Austria,
memperkenalkan istilah Writer’s Block pada Tahun 1947
(sumber: https://diffah.alaraby.co.uk/)

Tanda atau ciri lainnya dari seseorang yang mengalami writer’s block, antara lain kehilangan semangat dan ide untuk menulis, sulit fokus, emosional, frustasi, tidak percaya diri, gampang merasa letih, dan seolah tidak mampu berfikir jernih. Menulis menjadi sesuatu yang membebani dan menakutkan bagi mereka yang mengalami writer’s block, sehingga tidak ada satupun kalimat yang dapat dihasilkan, walaupun sudah berjam-jam duduk di depan mesin ketik atau laptop. Adakalanya Seorang yang terkena writer’s block cenderung mengalami perilaku sedentari atau malas bergerak. 

Baca juga: Sedentari - Gaya Hidup yang Mengancam Hidup  

Pada dasarnya menulis merupakan proses meramu dari kemampuan kognisi, emosi, bakat, kreativitas, dan motivasi serta dorongan dari nilai-nilai eksternalitas, seperti penghargaan dan apresiasi orang lain atas karya tulisnya.  Penyebab munculnya writer’s block tentunya juga dipengaruhi dari permasalahan menurunnya motivasi internal dan respon motivasi eksternal.  

Berikut beberapa faktor penyebab munculnya gejala writer’s block pada diri seseorang, yang Jejak Erwinanta rangkum dari berbagai referensi, silahkan disimak ya Sob: 

1. Perasaan Takut

Siapapun, termasuk penulis, pasti memiliki perasaan “takut”.  Takut merupakan respon emosi dan bersifat naruliah yang dimiliki oleh manusia disaat menghadapi sesuatu yang dianggap ancaman. Takut haruslah disikapi dengan pemikiran yang positif, karena melalui perasaan takut, manusia akan memahami bagaimana bersikap untuk meraih tujuan hidupnya dengan benar. Ketakutan terbesar seorang penulis, adalah kekuatiran akan adanya penilaian yang buruk dan penolakan terhadap hasil dari karya tulisnya. Perasaan takut ini muncul, justru manakala karya tulisan itu belum selesai atau masih dalam proses pengerjaan.  Takut yang kemudian diiringi dengan kecemasan yang berlebihan pada akhirnya akan menghambat seseorang untuk memulai atau menyelesaikan karya tulisnya.  

2. Menunda-nunda Tulisan

Writer’s block dan menunda menulis, merupakan dua keadaan yang berbeda, namun menunda-nunda menulis, bisa menjadi pemicu terjadinya writer’s block atau hambatan menulis.  Biasanya bagi mereka yang suka menunda pekerjaan menulis dalam jangka waktu yang lama, justru akan mengalami kelesuan dan kehilangan gairahnya untuk memulai kembali menulis dan menyelesaikan karya tulisnya.   

3. Perfeksionis

Salah satu yang sering menjadi hambatan bagi penulis dan pekerja kreatif lainnya adalah perfeksionisme. Perfeksionisme adalah sebuah dorongan dari dalam diri untuk terus menerus memiliki kehidupan yang berjalan sempurna. Seseorang yang memiliki karakter perfeksionisme disebut sebagai Perfeksionis, yaitu orang-orang yang menginginkan standar tinggi dan sempurna dari dirinya sendiri, pekerjaannya, atau orang lain. Ciri-cirinya antara lain memiliki standar yang sangat tinggi, sulit menerima kritik, dan selalu membutuhkan pengakuan.  Perfeksionis merupakan bentuk perlindungan diri seorang penulis dari kritikan dan kegagalan, yang justru menjadi hambatan dalam memulai dan menyelesaikan suatu karya tulis. 

4. Kritik diri sendiri yang berlebihan (Self-Criticism)

Karya Tulis merupakan produk yang dihasilkan oleh seseorang, karenanya karya tulis sering menjadi cerminan dari kualitas seseorang bahkan menjadi branding atas profesinya. Guna mempertahankan branding ini, seorang penulis adakalanya melakukan evaluasi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri, dan ketrampilannya dalam menghasilkan karya tulis. Namun jarang sekali penulis mengevaluasi manakala karya tulisnya ditolak atau tidak mendapat respon yang baik oleh pembacanya. Kecenderungan yang muncul adalah “overthinking” yang menjurus pada menyalahkan atau menghakimi diri sendiri yang dikenal sebagai self-criticism. Self-criticism adalah salah suatu bentuk penghukuman diri dan evaluasi diri negatif yang dapat dipicu ketika seseorang menghadapi kegagalan atau melakukan kesalahan. Kondisi ini bisa memicu depresi yang menyebabkan seorang penulis menjadi kehilangan semangat dan kepercayaan dirinya untuk menulis. Contoh sederhana self criticism yang memicu writer’s block, “Mungkin karyaku ini sudah mulai membosankan?”, “Bagaimana kalau tulisanku dianggap sampah?”.

5. Mudah Terdistraksi

Secara umum distraksi adalah suatu kondisi di mana perhatian atau fokus seseorang terganggu atau teralihkan dari suatu tugas atau aktivitas yang seharusnya diutamakan. Distraksi sering pula diistilahkan sebagai “gagal fokus”.  Jika Sobat mudah mengalami distraksi atau gagal fokus, bisa dipastikan bahwa sobat bakalan mudah mengalami writer’s block. Distraksi yang menyebabkan seseorang menjadi sulit berkonsentrasi dalam menulis antara lain distraksi fisik misalnya gangguan suara bising. Distraksi mental seperti kekhawatiran, kejenuhan, pengalihan pada hal-hal yang dianggap lebih menarik. Distraksi emosional seperti stress, keraguan, kecemasan. Distraksi sosial seperti ajakan teman mengobrol yang tidak tepat, tuntunan pekerjaan, godaan di media sosial (sesuatu yang sedang viral). 

Herman Melville, penulis novel Moby Dick,
pernah mengalami writer’s block (sumber: www.nps.gov)


6. Kelelahan Otak (Brain Fog)

Brain fog adalah suatu kondisi di mana seseorang kesulitan untuk memusatkan fokus dan konsentrasi terhadap suatu hal. Adapun beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya brain fog adalah kurang tidur, stres, hingga masalah kesehatan tertentu. Seorang penulis yang terlalu ‘Ngoyo” menulis, hingga mengabaikan kesehatan otaknya, justru akan mengalami brain fog, dimana akal pikirannya seolah-olah diselimuti oleh kabut (fog) tebal yang membuatnya menjadi sulit berkonsentrasi, berpikir jernih dan berpikir kreatif dalam menuangkan inspirasinya kedalam tulisan.  Otak yang lelah karena dipaksakan untuk selalu berfikir keras dalam menghasilkan karya tulis, justru menyebabkan terjadinya brain fog yang berujung terkekangnya pikiran seseorang kedalam writer’s block.

7. Tekanan dari luar

Selain tekanan dari dalam diri sendiri, tekanan ataupun tuntutan dari luar juga bisa menjadi penyebab seseorang mengalami writer’s block. Suasana kerja yang tidak nyaman, beban kerja yang tidak seimbang, aturan pekerjaan yang ketat, ketatnya persaingan, dan tingkat penghargaan atas hasil tulisan, dapat  mempengaruhi produktivitas seorang dalam menghasilkan karya tulisnya, bahkan bisa jadi menulis menjadi suatu beban tersendiri yang menyebabkan seseorang terjangkit writer’s block.  

Cara mengatasi Writer’s Block

Nah dari berbagai faktor penyebab diatas, mana kira-kira yang menjadi pemicu sehingga sobat mengalami kondisi writer’s block? Lantas bagaimana mencegah dan mengatasi writer’s block ini?  Berikut beberapa cara untuk mengatasi Writer’s Block yang bisa sahabat lakukan secara mandiri dan dipraktekan sendiri:   

1. Istirahat dan lakukan kegiatan selain menulis

Jika Sobat merasa lelah berfikir dan mengalami brain fog, langkah yang tepat adalah dengan istirahat sejenak. Jangan dipaksakan karena percuma saja, tulisanmu tetap akan menjadi tidak memuaskan. Coba ambil waktu sebentar sekitar 1-2 jam untuk mengistirahatkan otak dari kegiatan tulis menulis, seperti misalnya, jalan-jalan, rekreasi, tidur sebentar (micro sleep), membaca, menari, yoga, berenang, mandi air hangat, atau melakukan kegiatan kecil di rumah (kerajinan tangan, memasak, membersihkan dan merapihkan). Istirahat cukup dan menggerakan tubuh akan memperlancar peredaran darah dan meningkatkan asupan oksigen ke otak, pikiranmu akan menjadi rileks dan lebih segar (fresh). Kalau sudah rileks, kamu bisa berpikir lebih imajinatif dan semangat untuk melanjutkan tulisanmu. Nah jika sobat sudah merasa rilek dan fresh, segeralah kembali untuk fokus pada tulisan anda, jangan malah menunda-menunda dan malah keasikan dengan aktivitas magernya alias males gerak. 

2. Coba menulis sesuatu yang lain (freewriting)

Kalau kamu stuck dan tidak tahu mau nulis apa selanjutnya, coba untuk menulis sesuatu yang lain secara bebas, jangan terpaku pada satu aliran atau genre saja, misalnya menulis artikel dengan topik lain yang lebih ringan, cerita, atau project lain yang sifatnya lebih sederhana.  Menulis dengan sesuatu yang diluar genre yang menjadi kebiasaan, selain menambah pengalaman, juga memberikan sensasi sendiri yang merangsang munculnya ide-ide baru yang akan menambah motivasi untuk menulis. 

Free Writing adalah kegiatan menulis apa saja dengan bebas, tidak perlu mengikuti aturan apapun. Kamu bebas menuliskan apa saja yang terlintas di kepalamu tanpa diedit.  Free writing bisa menjadi simulasi untuk mengatasi kebekuan atau menemukan kembali flow menulismu yang sempat berantakan gara-gara writer’s block.  Banyak teknik untuk mengembalikan irama dan semangat menulismu dengan pendekatan free writing ini, yaitu:

  1. Coba set timer selama 5-15 menit, lalu mulai menulis tanpa berhenti. Tulis saja apapun, perasaanmu, isi pikiranmu, kejadian di hari itu, atau lainnya.
  2. Mendaur Ulang Tulisan Lama; Coba Sobat lihat kembali folder tulisan lama. Temukan tulisan yang sudah atau belum pernah diposting, baca sekilas kemudian coba ditulis ulang, atau diedit menjadi karya tulis baru yang berbeda dengan sebelumnya walaupun dengan judul yang sama. Teknik free writing ini guna melatih meningkatkan ketrampilan menulis dan menghindari plagiarisme atau menciplak karya orang lain, khususnya pada karya tulis ilmiah.

3. Hindari atau singkirkan hal-hal yang mendistraksi

Salah satu tanda kamu terkena writer’s block adalah sulit fokus dan mudah terdistraksi. Untuk mengurangi distraksi, cobalah memahami apa saja yang menyebabkan sobat gampang mengalami distraksi atau gagal fokus, apakah karena keadaan lingkungan fisik yang tidak nyaman, ataukah karena kondisi mental dan sosial yang sedang tidak kondusif.  Sobat bisa mencoba bekerja di tempat lain yang lebih nyaman, atau menulis di waktu-waktu kamu merasa paling kreatif, misalnya di pagi hari (morning person), atau malam hari (night owl). Menulis itu butuh fokus (konsentrasi) yang besar dan terkadang sulit untuk kita melanjutkan tulisan, bila kita sudah terdistraksi.

4. Membaca buku

Membaca buku merupakan salah satu bentuk kegiatan non menulis, namun dapat menambah semangat seseorang untuk menulis agar terhindar dari writer’s block. Membaca bisa membantu kita untuk menemukan kembali ide-ide, membuat otak jadi lebih fresh, dan mengistirahatkan otak sejenak agar tidak melulu memikirkan tulisan. Dari membaca memungkinkan kita bisa menemukan inspirasi, belajar memahami gaya tulisan orang lain, menambah referensi tentang suatu alur cerita, atau menambah perbendaharaan kata-kata yang bisa digunakan di tulisanmu. Tidak harus membaca buku-buku yang berat tapi bacalah buku-buku bacaan yang ringan, seperti komik, cerita pendek (cerpen), novel, berita, atau apapun yang kamu suka. 

5. Buat deadline untuk diri sendiri

Ketika mengalami writer’s block, biasanya kita cenderung menunda-nunda dan malas untuk menyelesaikan tulisan. Kebingungan mau menulis apa selanjutnya, dan merasa tulisan yang dibuat jelek dan tidak sempurna. Untuk mengatasi ini, buatlah deadline untuk dirimu sendiri, agar semangat menulismu yang menghilang dari dirimu kembali menemukan jalan pulangnya kembali pada dirimu.  Mungkin strategi “dikebut semalam” saat kita masih dibangku sekolah dan kuliah, menjadi pengalaman berharga perlunya berkomitmen dengan target waktu yang telah ditetapkan. Biasanya kalau deadline sudah dekat, kita bisa memaksakan diri untuk fokus, menambah porsi semangat, agar tulisan cepat selesai tepat waktu. 

6. Jadikan Menulis sebagai kebiasaan atau rutinitas

Cara yang paling ampuh untuk mengatasi writer’s block adalah dengan menulis itu sendiri. Jadikan menulis sebagai suatu kebiasaan atau rutinitas, layaknya aktivitas dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Menulis menjadi sesuatu kebutuhan guna memenuhi kepuasan batiniah dan kesehatan mental seseorang.  Kebanyakan penulis yang sukses adalah mereka yang telah mampu mengembangkan kebiasaan menulis yang kokoh, seperti Stephen King yang membiasakan diri menulis 10 halaman setiap harinya. Haruki Murakami berlari 5 Km untuk menjernihkan pikirannya, dan Agatha Christie suka berendam di bak mandi, makan apel, dan melihat-lihat foto TKP, untuk menjaring ide dan inspirasi bagi tulisannya. 

Stephen King seorang penulis kontemporer asal Amerika Serikat,
atasi writer’s block dengan membiasakan menulis 10 halaman setiap hari
(sumber: Netflix.com).

Bagaimana menjadikan aktivitas menulis sebagai suatu kebiasaan?  

  1. Tentukan jadwal atau waktu yang benar-benar anda nyaman menulis  bisa harian, atau mingguan. Penetapan jadwal harus diiringi dengan komitmen dan konsistensi yang kuat agar kebiasaan menulis dapat diwujudkan, misalnya setiap akhir pekan atau setiap malam sebelum tidur.
  2. Biasakan mencatat semua ide-ide yang muncul baik dari hasil membaca, imajinasi, ataupun dari pembicaraan dengan orang lain, walaupun ide tersebut belum menjadi perhatian anda saat ini. 
  3. Terus bereksprimen dalam menulis, untuk memperkaya kosa kata, alur, dan gaya penulisan.
  4. Meyakini bahwa aktivitas menulis merupakan perilaku hidup yang sehat dan positip. 
  5. Bergabung dengan komunitas yang sefrekuensi dalam menulis.

Terakhir sebagai tips mengatasi writer’s block, adalah jauhkan rasa ketakutan dan kecemasan bahwa writer’s block berdampak permanen. Yakinlah bahwa writer's block hanya bersifat sementara dan dapat cepat diatasi, jadi tetaplah berpikir positif sambil melakukan dan mengkombinasikan keenam tips di atas. Writer’s block bisa melanda siapa saja, datang tidak diundang, pergipun tiada yang mengantar, karenanya harus dihadapi dan diatasi, bukan untuk dihindari ya sob, tolong dicatat itu!. 

Jadi bagi sahabat yang saat ini tengah disibukkan dengan penyelesaian tugas akhir berupa karya tulis ilmiah baik skripsi, tesis, maupun desertasi, jika tiba-tiba dilanda gelombang writer’s block, jangan lantas frustasi dan “terkena mental” ya, apalagi mesti mencari pelarian, karena itu justru akan membuat kondisi berakhir tidak menguntungkan.  Ingatlah badai pasti berlalu, dan langitpun akan kembali cerah, jangan berlama-lama meratapi badai, siapkan pula dirimu agar dapat tersenyum dicerahnya masa depan.

Selamat menulis kembali, dan tak lupa salam lestari. 


Referensi: 

  • Devi Lianovanda, 2022. “Sedang Mengalami Writer’s Block? Yuk, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya!” (link: https://blog.skillacademy.com/writers-block-adalah)
  • Audina Chairun Nisa, 2020. “Writer’s Block dan 15 Tips Mengatasinya Dengan Ampuh!” (link: https://www.exabytes.co.id/blog/tips-mengatasi-writers-block/)
  • Reynold, Susan. 2015. ‘Five Reasons You’re Experiencing Writer’s Block’. Tautan: https://www.psychologytoday.com/intl/blog/prime-your-gray-cells/201510/five-reasons-youre-experiencing-writer-s-block)
  • Bernetta, 2022. “Writer's Block, Musuh Besar Si Penulis” (link: https://kuliahdimana.id/index.php/news/read/1361/Writers-Block-Musuh-Besar-Si-Penulis)
  • Sean Glatch, 2022. “Blok Penulis: Menjelajahi Penyebab dan Pengobatannya” (link: https://writers.com/writers-block)
  • Sinta, moonchild & daydreamer, 2020. Pengertian Writer’s Block (Link: https://sinmoonsun.com/tips-mengatasi-writers-block/)

Rabu, 12 Juli 2023

Mengenal Tanaman Serungkuk, si buah exotic di Lampung Barat yang mulai langka

Tahukah Sobat, bahwa setiap tanggal 1 Juli, selain diperingati sebagai "Hari Bhayangkara", ternyata  juga diperingati sebagai "Hari Buah Sedunia". Perayaan Hari Buah Sedunia, awalnya merupakan festival buah yang diselenggarakan oleh para mahasiswa dan alumni “social work” dari Alice Salomon University of Applied Sciences Berlin, yang dipusatkan di Mauer Park, Kota Berlin pada tanggal 1 Juli 2007.  Mauer Park merupakan taman publik yang dahulunya dikenal sebagai “Tembok Berlin” yang pada tahun 1989 diruntuhkan sebagai tanda penyatuan kembali Jerman Barat dan Jerman Timur.

Kegiatan awal perayaan festival buah yang kemudian menjadi Hari Buah Sedunia, dilakukan dengan berbagi buah kepada keluarga, sahabat, tetangga, dan orang lain yang membutuhkan. “Berbagi buah” menjadi bentuk ungkapan lain dari “Berbagi Kebahagiaan”,  sebagai ungkapan rasa simpati, dan menciptakan semangat solidaritas yang tidak membedakan warna kulit, status sosial, dan latar budaya.

Perayaan hari buah pada saat itu telah melahirkan empati masyarakat untuk menciptakan kesadaran kolektif perlunya melestarikan kondisi kehidupan yang lebih positif.  Berbagi kebahagiaan dengan buah-buahan tidak hanya melestarikan keanekaragaman hayati, meningkatkan derajat kesehatan, mengurangi kerugian dan pemborosan makanan, akan tetapi juga memperkuat serta menumbuhkan empati dan solidaritas terhadap sesama.   

Hingga saat ini, momen memperingati Hari Buah Sedunia masih terus dilakukan, tidak hanya di negara Eropa, tapi juga negara-negara lain di dunia.  Pada peringatan hari buah sedunia akan dilakukan pemilihan buah terbaik tahunan atau “Fruit of the Year” dan Motto Hari Buah Sedunia.

Pada tahun 2021 Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan sebagai Tahun Buah dan Sayuran Internasional, dengan mengangkat “Semangka” sebagai Fruit Of The Year dengan motto: Create Change Together (Ciptakan Perubahan Bersama). Motto ini dipilih untuk meningkatkan pemahaman  tentang nilai nutrisi dan manfaat buah bagi kesehatan serta mengurangi pemborosan dalam sistem pangan. Tahun 2022, Hari Buah Sedunia,  mengusung buah “blackberry” sebagai Fruit Of The Year dengan mottonya adalah Fruitful Peace.  Philosofi ini diambil dari keanekaragaman buah secara regional dan musiman yang dapat dilihat sebagai keragaman orang dan budaya di dunia.

Hari Buah Sedunia tahun 2023 terpilih buah “Lemon” sebagai Fruit of the Year 2023, dengan motto: “do good” atau 'lakukan hal baik'.  Motto ini dipilih sebagai bentuk perlunya berpandangan yang positip dengan menyebarkan pesan kebaikan kepada orang-orang terdekat. 

Kali ini Jejak Erwinanta tidak mengulas tentang buah lemon, akan tetapi mengulas salah satu buah lokal eksotis yang dahulunya banyak tumbuh di daerah Lampung Barat.  Bahkan ada salah satu desa yang dinamai dengan nama buah dari tanaman ini, yaitu desa atau pekon "Serungkuk" yang berada di Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat.

Buah Serungkuk dihasilkan dari tanaman berbentuk pohon dengan nama ilmiah Syzygium polycephalum L.M.Perry dan Merr, 1939  dari famili Myrtaceae  atau jambu-jambuan.  Nama lokal lainnya untuk pohon serungkuk dikenal dengan gowok (Jawa), kupa (Sunda), dan gohok (betawi).

kolase serungkuk, dari berbagai sumber

Serungkuk merupakan tanaman endemik di Asia Tenggara, banyak dijumpai pada ekosistem hutan sekunder di pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Tumbuh baik dari ketinggian 200 mdpl – 1.800 mdpl. 

Pohon serungkuk mempunyai tinggi antara 8-20 meter dengan diameter batang bagian bawah mencapai 50 cm. Daun tunggal berbentuk lonjong dengan panjang daun sekitar 17 – 25 cm dan lebar sekitar 6 – 7 cm. Perbungaan berbentuk malai dengan mahkota bunga berwarna putih dan benang sari tersusun banyak.

Ukuran buah kecil dengan diameter sekitar 2 – 3 cm. Buah menggerombol dengan kelopak tetap menempel di bagian ujungnya. Warna buah ungu gelap dan mengkilat. Daging buah berwarna putih atau merah keunguan, banyak mengandung sari buah yang berasa masam atau asam manis agak sepat. Di dalam buah terdapat biji berbentuk gepeng dengan kulit putih atau merah ungu.

Buah, daun dan kulit dari tanaman serungkuk mengandung dua senyawa fenolik, yaitu asam galat dan turunan asam ellagat, yang merupakan sumber antioksidan yang kuat, antiinflamasi, antitumor, dan antijamur dan bakteri. 

Umumnya buah Serungkuk dikonsumsi sebagai campuran rujak, asinan, campuran sambal, jus, atau sirup, namun secara etnobotani tanaman ini dipergunakan sebagai obat tradisional.  

Berikut beberapa manfaat dari buah, daun dan kulit tanaman serungkuk bagi kesehatan tubuh kita, yaitu: mengatasi gangguan pencernaan seperti maag, menjaga stabilitas asam lambung, mengatasi diare dan disentri, meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi penuaan, atasi jerawat, mengatasi kolesterol dan kencing manis, membersihkan racun-racun yang ada dalam tubuh (detoksifikasi), menyembuhkan penyakit kudis dan gatal-gatal jamur kulit, serta menyembuhkan mabuk akibat alkohol.  

Nah Sobat, walaupun produksi buah-buahan nusantara mengalami peningkatan, namunpun begitu tingkat konsumsi buah perkapita relatif masih rendah dari ketercukupan gizi, berdasarkan BPS tahun 2021 rata-rata konsumsi buah masyarakat Indonesia sebesar 81,14 gram/kapita/hari namun hanya sebesar 54,09% yang memenuhi angka minimal kecukupan gizi.  

Di Indonesia, pisang merupakan buah yang paling banyak dikonsumsi yakni rata-rata 24,71 gram/kapita/hari, diikuti jeruk (12,57 gram/ kapita/hari), pepaya (11,71 gram/kapita/hari), dan semangka (8,57 gram/kapita/hari). 

Semakin meningkatnya produksi dan permintaan buah komersil, disamping mendatangkan manfaat ekonomi, namun disisi lain turut mengancam kelestarian buah-buahan lokal,  yang sebenarnya tak kalah nilai manfaatnya dari buah-buahan import. Banyak pohon penghasil buah-buah lokal saat ini yang  semakin sulit dijumpai dan kian langka.

Semoga gagasan hari buah sedunia, dapat menginspirasi diselenggarakannya kegiatan yang sama di tempat tinggal Sobat ya. Selain melestarikan buah-buah lokal yang eksotis, juga dapat mendukung program ketahanan pangan, pengentasan stunting, serta menjadi nilai tambah untuk mendukung pengembangan pariwisata di daerah dimana sobat berada. 

Jadi jangan hanya memfungsikan buah-buahan untuk mem-bezuk orang sakit saja ya Sob.   Selamat Hari Buah Sedunia, mari kita lestarikan buah-buah lokal kita. 

--- Salam Lestari --- 

Referensi

  • https://www.womanindonesia.co.id/hari-buah-internasional 
  • https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/4450/terus-dorong-peningkatan-konsumsi-buah-nusantara-pemerintah-gelar-kembali-gelar-buah-nusantara-gbn-ke-7-tahun-2022
  • https://leuweunggeledegan.com/2022/07/15/buah-kupa-yang-terlupa/


Rabu, 28 Juni 2023

Sejarah Perumusan Pancasila dan Pengamalan Butir-butir Pancasila

Bulan Juni merupakan bulan yang penuh makna bagi bangsa Indonesia, pada bulan inilah lahir Pancasila sebagai dasar negara dan sekaligus ideologi bangsa, yang diistilahkan oleh Ir. Soekarno sebagai  philosofische grondslag (filosofi dasar) dan weltanschauung (pandangan hidup) bagi sebuah negara yang merdeka.  

Kata "Pancasila" sendiri disampaikan dalam pidato Ir. Soekarno di depan sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945, yang kemudian melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 ditetapkanlah tanggal 1 Juni sebagai "Hari Lahir Pancasila", yang kini diperingati setiap tahunnya.

Walaupun Ir. Soekarno yang mencetuskan nama “Pancasila”, namun rumusan lima sila yang mencerminkan falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia tersebut, tidaklah lahir dari gagasan Bung Karno semata. Tokoh nasional lainnya seperti Mohammad Yamin dan Mr. Soepomo turut berkontribusi menyampaikan konsep dasar-dasar negara, yang disampaikan pada sidang pertama BPUPKI tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945. 

Berbagai Rumusan Pancasila

Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan dasar-dasar negara, dibentuklah Panitia Sembilan pada tanggal 18 Juni 1945, yang diketuai oleh Ir. Soekarno (Partai Nasional Indonesia), dengan anggota terdiri dari: Agoes Salim (Serikat Islam), Abikoesno Tjokrosoejoso (Partai Syarikat Islam Indonesia), Wahid Hasjim (Nahdlatul Ulama), Abdoel Kahar Moezakir (Muhammadiyah), Mohammad Hatta (Partai Nasional Indonesia), Achmad Soebardjo (anggota BPUPKI), Mohammad Yamin (Pusat Tenaga Rakyat), Alexander Andries Maramis (Perhimpunan Indonesia). 

Panitia sembilan terdiri dari 4 orang dari unsur kelompok islam dan 5 orang dari unsur kebangsaan (nasionalis).  Panitia Sembilan bertugas mengumpulkan berbagai aspirasi dari para anggota BPUPKI tentang dasar negara pada masa reses untuk dibahas pada sidang BPUPKI berikutnya (10-17 Juli 1945), dan merumuskan rancangan naskah "mukadimah undang-undang dasar Indonesia".

Hasil kerja dari Panitia Sembilan disampaikan oleh Ir. Soekarno, dihadapan  BPUPKI pada tanggal 22 Juni 1945, berupa naskah Mukadimah Undang-Undang Dasar Indonesia, yang oleh Mohammad Yamin  diberi nama "Piagam Jakarta" atau “Jakarta Charter”.   Didalam Piagam Jakarta memuat rumusan lima sila Pancasila, yang tertuang pada alinea ke-4. Adapun bunyi Piagam Jakarta sebagai berikut:
 
“Bahwa sesoenggoehnja kemerdekaan itoe jalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itoe maka pendjadjahan diatas doenia haroes dihapoeskan, karena tidak sesoeai dengan perikemanoesiaan dan perikeadilan”
“Dan perdjoeangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat jang berbahagia dengan selamat sentaoesa mengantarkan rakjat Indonesia kedepan pintoe gerbang Negara Indonesia jang merdeka, bersatoe, berdaoelat, adil dan makmoer”
“Atas berkat Rahmat Allah Jang Maha Koeasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, soepaja berkehidupan kebangsaan jang bebas, maka rakjat Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaanja”
“Kemoedian dari pada itu untuk membentoek soeatu Pemerintah Negara Indonesia jang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seloeroeh toempah darah Indonesia, dan oentoek memadjoekan kesedjahteraan oemoem, mentjerdaskan kehidoepan bangsa, dan ikoet melaksanakan ketertiban doenia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disoesoenlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itoe dalam soeatu hoekoem dasar Negara Indonesia jang terbentuk dalam soeatu soesoenan negara Republik Indonesia, jang berkedaoelatan rakjat, dengan berdasar kepada: Ketoehanan dengan kewadjiban mendjalankan sjari'at Islam bagi pemeloek-pemeloeknja, menoeroet dasar Kemanoesiaan jang adil dan beradab, Persatoean Indonesia, dan Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat kebidjaksanaan dalam permoesjawaratan/perwakilan serta dengan mewoedjoedkan soeatu Keadilan sosial bagi seloeroeh rakjat Indonesia” 
[Naskah ini bertanggal 22 Juni 2605 dalam kalender Jepang (22 Juni 1945 dalam kalender Gregorius) dan ditandatangani oleh seluruh anggota-anggota Panitia Sembilan]
Pada tanggal 10-17 Juli 1945 dilakukan sidang kedua BPUPKI, dalam sidang kedua ini dihasilkan keputusan dan persetujuan rumusan penting dalam rangka persiapan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia, yang terdiri dari: 
  1. Pernyataan Indonesia Merdeka. 
  2. Mengesahkan Mukadimah Undang-Undang Dasar yang memuat rumusan Pancasila berdasarkan rumusan Piagam Jakarta secara bulat. 
  3. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar yang kemudian dinamakan Undang-Undang Dasar 1945. Rincian Batang Tubuh Undang-Undang Dasar tersebut meliputi: Wilayah negara Indonesia adalah sama dengan bekas wilayah Hindia-Belanda dahulu, ditambah dengan Malaya, Borneo Utara (sekarang adalah wilayah Sabah dan wilayah Serawak di negara Malaysia, serta wilayah negara Brunei Darussalam), Papua, Timor-Portugis (sekarang adalah wilayah negara Timor Leste), dan pulau-pulau di sekitarnya. 
  4. Bentuk Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah Republik. Bendera nasional Indonesia adalah Sang Saka Merah Putih. Bahasa nasional Indonesia adalah Bahasa Indonesia. 
  5. Pembubaran secara resmi BPUPKI pada tanggal 17 Juli 1945

Baca Juga:  Memahami Tema dan Arti Logo Hari Lahir Pancasila tahun 2023 

Pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) oleh Pemerintah Jepang, dan kemudian diangkatlah Ir. Soekarno sebagai ketuanya pada tanggal 12 Agustus 1945, oleh Panglima Kelompok Ekspedisi Selatan Marsekal Medan Hisaichi Terauchi.   Hanya empat dari sembilan penandatangan Piagam Jakarta yang menjadi anggota PPKI, yaitu Ir. SoekarnoMohammad Hatta, Achmad Soebardjo, dan  KH. Wahid Hasjim. Tugas PPKI adalah memfinalisasi rancangan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. 

Kekalahan Jepang oleh Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945, mendorong Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB, yang diiringi dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih.  Menjelang sore harinya, Mohammad Hatta, menerima kedatangan seorang opsir Angkatan Laut Jepang (Kaigun), yang dikisahkan oleh Mohammad Hatta dalam memoirnya (1979) :

“Opsir itu, yang aku lupa namanya, datang sebagai utusan Kaigun untuk memberitahukan sungguh, bahwa wakil-wakil Protestan dan Katolik, yang dikuasai Kaigun, berkeberatan sangat terhadap bagian kalimat dalam pembukaan Undang-undang dasar, yang berbunyi: Ketuhanan “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.  (Mohammad Hatta: Memoir, 1979).

Kalimat “dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, kembali menjadi perdebatan dan pertentangan. Kelompok nasionalis beragama Kristen dari Indonesia Timur menolak tujuh kata tersebut karena dianggap diskriminatif terhadap penganut agama minoritas, dan mereka bahkan menyatakan lebih baik mendirikan negara sendiri di luar Republik Indonesia jika tujuh kata tersebut tidak dicabut. Menurut Hatta, Indonesia sebagai negara kesatuan memiliki keragaman budaya dan agama beserta para pemeluknya, maka itu, seluruh umat beragama di Indonesia sebaiknya merasa terwakili dalam rumusan dasar negara, karenanya 7 kata pada Sila ke-1 Pancasila perlu dilakukan perubahan.

“Tercantumnya ketetapan seperti itu di dalam suatu dasar yang menjadi pokok Undang-Undang Dasar berarti mengadakan diskriminasi terhadap mereka (yang) golongan minoritas.” (Mohammad Hatta: Memoir, 1979).

Atas dasar inilah maka Muhammad Hatta mengusulkan perubahan terhadap sila pertama Pancasila dimana kalimat “dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dihapuskan dan diganti dengan “yang Maha Esa”, sehingga sila pertama berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”

Hatta juga mengusulkan untuk istilah “Mukadimah” yang berasal dari bahasa Arab diganti menjadi "Pembukaan".  Pasal dan Ayat yang menyatakan bahwa Presiden Indonesia harus Muslim juga dihapuskan. Usulan perubahan yang disampaikan Hatta disetujui oleh PPKI yang kemudian mengesahkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, yang kemudian dikenal sebagai UUD 1945.  

UUD 1945 merupakan konstitusi dan sumber hukum tertinggi yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia, karenanya rumusan Pancasila yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, merupakan sumber dari segala sumber hukum. Merubah atau mengganti Pancasila sama saja dengan merubah konstitusi, hukum, ideologi, dan dasar negara Indonesia.

Berbagai perkembangan globalisasi dunia, pada akhirnya akan mempengaruhi nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia. Tuntutan modernisasi dan gaya hidup global justru akan menjadi pertentangan terhadap falsafah hidup bangsa Indonesia, yang pada akhirnya menjadi ancaman terhadap keutuhan berbangsa dan bernegara.  Berbagai upaya untuk merubah ideologi bangsa mulai dari tahun 1948 hingga tahun 1966, menjadi bukti bahwa upaya mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa, menimbulkan duka dan nestapa yang justru menyebabkan bangsa Indonesia mengalami kemunduran.     

Pada 12 April 1976, Presiden Soeharto untuk pertama kalinya mengemukakan gagasan mengenai perlunya pedoman untuk menjabarkan dan menghayati Pancasila yang disebut Ekaprasetia Pancakarsa.  Ekaprasetia Pancakarsa berasal bahasa Sansekerta, 'eka' yang artinya satu atau tunggal, 'prasetia' yang artinya janji atau tekad, 'panca' yang artinya lima, dan 'karsa' yang artinya kehendak.  Ekaprasetia Pancakarsa diartikan sebagai janji atau tekad yang bulat untuk melaksanakan lima kehendak dalam kelima sila Pancasila

Buku Pelajaran PMP, sumber: sindonews.com

Guna meligitimasi dan menyebarluasan gagasan tersebut, Soeharto menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 1978 tentang Penataran Pancasila yang disebut Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). P4 dikenal dengan istilah Ekaprasetia Pancakarsa. Ekaprasetia Pancakarsa atau P4 selanjutnya diformalisasi melalui Tap MPR Nomor II/MPR/1978, tanggal 22 Maret 1978. Di dalam TAP MPR tersebut terdapat 36 butir pengamalan praktis dalam melaksanakan Pancasila bagi setiap warga negara Indonesia. 

Antara tahun 1978-1998, Ekaprasetia Pancakarsa, menjadi program Orde Baru yang diajarkan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, bahkan diwajibkan bagi para pegawai negeri sipil, melalui penataran P4.  

Pernahkah Sobat mendapatkan pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan mengikuti Penataran P-4?

Pada periode Reformasi tahun 1998, diterbitkan  Ketetapan MPR RI Nomor XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Tap MPR No II/MPR/1978 dan Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara.  Ketetapan MPR Tahun 1998 ini, selain menghapuskan P4, juga menghapuskan Pancasila sebagai asas tunggal bagi organisasi sosial politik di Indonesia.

Kemudian pada tahun 2003, ke-36 butir pengamalan Pancasila mengalami penambahan dan penyesuaian menjadi 45 butir, melalui TAP MPR Nomor  1/MPR/2003.  Bagaimana bunyi dari Ke-45 butir pengamalan Pancasila tahun 2003, silahkan disimak uraian berikut: 

A. Sila Ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa

Nilai Pancasila sila pertama yakni bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan. Hal ini sesuai dengan lambang sila pertama yakni bintang. Lambang bintang tersebut dianggap sebagai sebuah cahaya, seperti cahaya kerohanian yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.

Butir Pengamalan Sila Ke-1:

  • Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  • Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing-masing
  • Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

B. Sila Ke-2: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Nilai Pancasila pada sila kedua yakni saling tolong-menolong. Hal ini sesuai dengan lambang sila kedua yakni mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.

Butir Pengamalan Sila Ke-2:

  • Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  • Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  • Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  • Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  • Berani membela kebenaran dan keadilan.
  • Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

C. Sila ke-3: Persatuan Indonesia

Nilai-nilai Pancasila pada sila ketiga Pancasila yakni mengutamakan persatuan dan kesatuan daripada kepentingan pribadi. Hal ini sesuai dengan lambang sila ketiga yakni Pohon Beringin, yang dikorelasikan dengan keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia. Meski beragam suku bangsa, namun tetap mementingkan persatuan dan kesatuan negara.

Butir Pengamalan Sila Ke-3:

  • Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
  • Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
  • Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  • Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
  • Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  • Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

D. Sila ke-4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Nilai-nilai Pancasila pada sila keempat yaitu musyawarah mufakat. Hal ini sesuai dengan lambang Kepala Banteng yang memiliki filosofi sebagai hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah, di mana orang-orang berdiskusi untuk melahirkan suatu keputusan yang demokratis dan berkomitmen.

Butir Pengamalan Sila Ke-4:

  • Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
  • Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  • Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  • Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  • Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  • Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  • Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  • Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. 

E. Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila kelima memiliki arti keadilan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat di segala aspek kehidupan dan setiap lapisan masyarakat. Dilambangkan dengan padi dan kapas, simbol dari kemakmuran dan kesejahteraan yang merupakan tujuan kehidupan. Aspek kehidupan tersebut meliputi politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial budaya.

Butir Pengamalan Sila Ke-5
  • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan  kegotongroyongan.
  • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  • Menghormati hak orang lain.
  • Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain
  • Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
  • Suka bekerja keras.
  • Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  • Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia, oleh karena itu memahami dan kemudian mengamalkannya menjadi sangat penting untuk memperkuat pondasi berbangsa dan bernegara. Tanpa adanya dasar negara yang kokoh, maka suatu negara akan terombang ambing dalam menghadapi berbagai permasalahan.  Pancasila adalah dasar dalam menjaga persatuan dan kesatuan dalam keragaman, guna mewujudkan kesejahteraan sosial yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia. 

"Nah jika ada yang melakukan kolusi, dan nepotisme dalam mengeksploitasi sumber daya alam secara tidak ramah lingkungan, dengan alasan demi mensejahterakan masyarakat, kira-kira bertentangan dengan Sila yang keberapa dari Pancasila ya Sob?"  

---- Salam Lestari ---

Referensi:
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Jakarta
  • https://prenadamedia.com/sejarah-piagam-jakarta-menjadi-pancasila/
  • https://www.gramedia.com/best-seller/pancasila/
  • https://warstek.com/pancasila/
  • https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5727356/ekaprasetia-pancakarsa-arti-pelaksanaan-dan-penghapusan-p4

Minggu, 18 Juni 2023

10 Inovasi dan Teknologi Pengolahan Sampah Plastik


Sampah plastik membutuhkan waktu yang panjang untuk dapat terurai secara alami.  Sebuah botol plastik memakan waktu sekitar 450 tahun agar dapat terurai.  Lama terurai dan produksi plastik yang kian meningkat, menyebabkan sampah plastik menjadi problema yang senantiasa mengusik kehidupan mahluk hidup di bumi dari generasi ke generasi.    

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan sampah plastik agar tidak membebani lingkungan, mulai dari kampanye pengurangan, penggunaan kembali, mendaur ulang, hingga penerapan insentif dan disisentif. Semua langkah tersebut, faktanya hanya mampu mengurangi sekitar 10 persen dari sampah plastik, dan selebihnya tidak terkelola, terbuang, dan pada akhirnya mencemari ekosistem laut (aquatic) maupun ekosistem daratan (teresterial).  

Kebutuhan dan lamanya plastik terdekomposisi, merupakan dua hal yang menjadi pertimbangan penting, mengapa inovasi dan teknologi diperlukan untuk mengatasinya. Teknologi dapat mempersingkat siklus daur sampah plastik menjadi bahan baku untuk digunakan kembali menjadi produk baru, mengkonversi menjadi energi alternatif, atau mengganti dengan komoditas yang biodegradable, sehingga tidak saja menjamin pemenuhan kebutuhan secara ekonomi, namun juga mampu mengatasi persoalan lingkungan hidup manusia. 

Pada dasarnya inovasi dibidang teknologi pengolahan sampah plastik adalah membangun dan mendorong sistem ekonomi sirkular, sekaligus mengurangi beban ekologis dari lingkungan hidup.  Ekonomi sirkular adalah konsep memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk dan komponennya secara berulang, sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang (resource efficiency). 

Baca Juga: 10 Kreasi DIY Sampah Plastik berpeluang bisnis  

Inovasi dan teknologi pengolahan sampah plastik memang masih terus dikaji dan diujicobakan, guna memastikan tingkat keamanan, efisiensi, dan efek samping lainnya terhadap lingkungan.      

Berikut beberapa inovasi dan teknologinya yang dibangun dan dikembangkan guna pengelolaan sampah plastik ramah lingkungan yang perlu sobat ketahui, silahkan di simak ya Sob.  

1. Teknologi CreaSolv Process

Teknologi Creasolv dikembangkan oleh perusahaan Unilever melalui program yang bernama Unilever Sustainable Living Plan (USLP).  Unilever merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia, dengan lebih dari 40 brand yang terbagi dalam 2 segmen usaha, yaitu “Home & Personal Care” dan “Nutrition and Ice cream”.  Tahukah Sobat bahwa perusahaan inilah yang pertama kali memperkenalkan sabun mandi bermerk Lux sejak tahun 1936 di Indonesia. 

Unilever Indonesia didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama “Lever’s Zeepfabrieken N.V.” yang bertempat di daerah Angke, Jakarta Utara, dan kemudian pada tanggal 22 Juli 1980, Perusahaan ini berganti nama menjadi “PT Unilever Indonesia”.  Perusahaan Univeler berkantor pusat di Rotterdam, Belanda.

Teknologi Creasolv Process merupakan Program USLP yang dilaunching pada tanggal 17 Mei 2017. Creasolv Process bertujuan untuk mendukung kepedulian Unilever dalam melestarikan lingkungan hidup, melalui prinsip pengelolaan yang recyclable, reusable, dan compostable. Untuk mewujudkan program ini, Unilever bekerjasama dengan Fraunhofer Institute yang ada di Jerman.

produk Creasolv Process, sumber: antaranews.com

Sistem kerja dari teknologi ini adalah mendaur ulang kemasan plastik fleksibel atau multilayer yang berbentuk pouch atau sachet  menjadi bahan baku yang berupa pelet plastik polimer yang nantinya dapat digunakan kembali untuk membuat kemasan baru. Teknologi creasolv merupakan teknologi daur ulang sampah plastik ramah lingkungan, karena mampu mengurangi timbulan sampah plastik, khususnya sampah plastik fleksibel yang lebih banyak dibuang dan berpotensi mencemari lingkungan.  

Teknologi Creasolv yang dibangun oleh Unilever berada pada Komplek PT. Trias Sentosa di kawasan Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. Teknologi ini memiliki kapasitas yang  mampu menyerap 3 ton sampah plastik per hari.  Pada skala komersial, teknologi creasolv mampu menyerap 8.200 ton plastik per tahun per unit operasi, atau setara dengan pengurangan emisi gas CO2 sebesar 7.800 ton per tahun per unit operasi. Dalam mengumpulkan sampah plastik fleksibel atau multi layer tersebut, Unilever bekerjasama dengan lebih dari 2.800 Bank Sampah yang tersebar di seluruh Indonesia.

2. Mesin daur ulang “Trashpresso”

Trashpresso merupakan mesin daur ulang bertenaga surya dan bersifat mobile, karena mesin dari teknologi ini dirancang atau dipasang pada Truck Container sepanjang 12 m, dan menggunakan panel surya sebagai tenaga penggeraknya. 

Trashpresso merupakan inovasi di bidang teknologi daur ulang sampah plastik yang dirancang oleh Arthur Huang, seorang arsitek dari Taiwan dan pendiri perusahaan Miniwiz pada tahun 2005.  Mesin ini mengubah sampah plastik menjadi material bangunan seperti genteng, batako, ubin heksagonal, dan lainnya. Nama Trashpresso berasal dari kata "Trash" (sampah) dan "Presso" (kopi espresso). 

Trashpresso di Yushu, Tibet. Sumber: nationalgeographic.grid.id

Teknologi ini mampu mendaur ulang sampah plastik hingga 50 kilogram per jamnya. Untuk menghasilkan 1 ubin heksagonal, dibutuhkan 5 botol plastik, dan untuk memproduksi ubin seluas 10 meter persegi hanya dibutuhkan waktu sekitar 40 menit.  

Saat ini perusahaan Miniwiz baru memiliki 2 armada mesin Trashpresso. Sejak dibuat hingga kini mesin Trashpresso telah mengubah sampah plastik menjadi mebel, aksesoris, bangunan, bahkan pesawat kecil, dan banyak komoditas berharga lainnya yang mendukung ekonomi sirkular atau ekonomi hijau. 

3. Teknologi Pirolisis Reactor mengurai sampah plastik menjadi BBM 

Plastik merupakan senyawa sintetis yang berasal dari minyak bumi, karenanya dengan teknologi thermochemical dapat mengembalikan plastik ke bentuk asalnya berupa bahan bakar minyak (BBM). Teknologi thermochemical meliputi tiga proses yang mampu mengurai sampah plastik menjadi energi alternatif, yaitu insinerasi, pirolisis, dan gasifikasi.

Teknologi pengolahan sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak dengan proses pirolisis dan penyubliman kering, digagas dan dipopulerkan oleh Yayasan Get Plastik Indonesia, yaitu lembaga non profit yang bergerak di bidang pengelolaan sampah plastik. Komitmen Get Plastik adalah mendirikan gerakan mengolah 25 ton sampah plastik menjadi BBM, guna mengurangi beban Tempat Pemrosesan Akhir sampah (TPA) di Indonesia. 

Teknologi BBM dari plastik, via liputan6.com

Yayasan ini dibentuk sejak tahun 2016, akan tetapi inovasi berupa mesin pirolisis dikembangkan sejak tahun 2014. Hingga saat ini Get Plastik Indonesia sudah memiliki 13 prototype dengan design dan kinerja mesin yang lebih efektif dan efisien, dengan kapasitas mesin mencapai 100 kg. Mesin rancangan Get Plastik Indonesia mampu mengubah atau mengkonversi sampah plastik seberat 1 kg menjadi 1 liter BBM dengan kandungan nilai oktan RON 84, yang dapat digunakan sebagai BBM kendaraan bermotor, mesin diesel dan kompor minyak. Selain minyak, akan dihasilkan residu arang atau black carbon yang dapat diolah menjadi souvenir atau marchendise

Proses pirolisis, yaitu memanaskan plastik pada suhu sekitar 400 - 800 derajat Celcius tanpa oksigen. Pada suhu tersebut, plastik akan meleleh dan kemudian berubah menjadi gas. Pada saat proses tersebut, rantai panjang hidrokarbon akan terpotong menjadi rantai pendek. Gas yang dihasilkan selanjutnya didinginkan (proses penyubliman/penyulingan) sehingga mengalami kondensasi membentuk cairan sebagai bahan bakar mentah yang nantinya akan diolah menjadi berbagai jenis BBM, baik berupa bensin maupun bahan bakar diesel. 

4. Teknologi refuse-derived fuel (RDF) / Solid Recofered Fuel (SRF)

RDF merupakan teknologi pengolahan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil. Hasilnya sebagai sumber energi terbarukan dalam proses pembakaran, sebagai pengganti batu bara.  RDF dikelompokkan kedalam teknologi Waste To Energy, dimana produk akhirnya dapat dioleh menjadi energi baik energi panas maupun sebagai energi listrik.  

RDF sebagai pengganti batu bara, digunakan dalam mendukung industri semen dan juga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), potensinya cukup besar karena di Indonesia ada 34 titik pabrik semen dan 50 lebih PLTU.  Teknologi RDF mampu mengolah 28 ribu ton sampah plastik perhari  menjadi pelet RDF.

alur proses RDF, sumber: mongabay.co.id

Biaya produksi pengolahan sampah plastik menjadi RDF lebih efisien, dibandingkan dengan menggunakan batu bara. Dalam satuan kalori yang sama 3000 kalori per ton, satu ton RDF  hanya membuthkan biaya 20 US Dollar, sedangkan untuk batu bara dalam satu ton mencapai 40-50 US dollar. 

Salah satu penerapan teknologi RDF berada di TPST RDF Jeruklegi, Bandung, dengan kapasitas produksi sebanyak 120 – 150 ton setiap harinya atau sekitar 3.600 ton per bulan. RDF yang dihasilkan berupa cacahan sampah atau pelet plastik. Hasilnya akan dimanfaatkan sebagai pengganti atau co-firing batu bara sebagai pembangkit tenaga listrik (PLTU), industri kecil, mesin pengering bahan pertanian dan keperluan rumah tangga.

Namun begitu penggunaan RDF sebagai energi alternatif, masih menjadi perdebatan oleh para pemerhati lingkungan.  Pembakaran RDF akan menghasilkan residu berupa abu, baik yang terbang maupun mengendap (FABA : fly ash bottom ash). FABA ini tergolong limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun).  Pembakaran RDF akan melepaskan senyawa kimia ke udara seperti dioksin, polutan organik persisten, logam berat, dan partikel halus. Dioksin dan furan yang dihasilkan dari pembakaran RDF akan menyebabkan gangguan kesehatan seperti kanker, gangguan hormon, dan reproduksi.

5. Teknologi Insinerasi Sampah

Insinerasi merupakan teknologi pembakaran langsung sampah (insinerasi) yaitu pendekatan konvensional pembakaran melalui reaksi eksotermik antara oksigen dan bahan bakar.  Insinerator biasanya dirancang secara umum untuk pembakaran oksidatif penuh dengan kisaran suhu 850 °C - 1.400 °C.

Beberapa jenis sampah plastik tidak dapat diolah menjadi produk daur ulang, karena tingkat resikonya yang tinggi, sehingga harus dihancurkan dengan menggunakan teknologi insinerasi,  seperti misalnya sampah medis, popok bayi, pembalut wanita, peralatan elektronik, plastik yang mengandung logam, masker, dan sebagainya. 

Insinerator sederhana sumber: Rhohman, 2019

Beberapa bagian dari insinerator antara lain:

  1. Primary Chamber: ruang bakar utama dimana semua limbah atau sampah yang akan dibakar dimasukkan ke dalam primary chamber ini.
  2. Primary Burner: Ini merupakan alat pembakar yang ada di dalam ruang bakar utama.
  3. Excess air supply: Api tidak akan bisa menyala jika tidak ada udaranya, makanya dengan bantuan excess air supply udara dikirimkan ke dalam ruang bakar.
  4. Auxiliary burner: ini berfungsi untuk pembakar pada ruangan yang kedua (atas)
  5. Gasvortex: dalam ruangan ke-2 (atas) gas yang dihasilkan dari ruang pembakaran utama tadi di bikin berputar menyerupai cyclone.

Incinerator menghasilkan panas, abu, arang, dan logam.  Panas bisa dimanfaatkan untuk pengeringan dan juga penggerak turbin untuk menghasilkan listrik.  

Kapasitas efektif insinerator untuk digunakan sebagai pembangkit listrik, minimal 1000 ton sampah plastik setiap hari, sedangkan dibawah itu panas yang dihasilkan hanya untuk mendukung operasional insinerator saja. Untuk itu insinerator skala kecil  dengan kapasitas dibawah 500 ton perhari dapat ditempatkan pada TPS di kelurahan atau kecamatan, sedangkan diatas itu dapat ditempatkan pada TPA. 

Kendala dari mesin insinerator, adalah kondisi sampah yang berasal dari TPS maupun TPA adalah sampah basah, yang menyebabkan kinerja insinerator menjadi kurang efisien, boros bahan bakar dan pada akhirnya membebani biaya operasional. Kendala lainnya menyangkut gas buangan yang berpotensi mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Masalah lainnya adalah perubahan perilaku, dimana masyarakat akan semakin malas untuk memilah sampah dan mengurangi penggunaan plastik. 

Untuk mengatasi pencemaran udara, LIPI telah menemukan teknologi plasma yang dapat diintegrasikan pada mesin insinerator. Metode plasma merupakan teknologi yang menggunakan proses tumbukan elektron yang dapat mengionisasi dan menguraikan gas beracun seperti NOx. SOx, dioxin dan furan menjadi gas yang relatif aman dan dapat dilepas ke lingkungan.

6. Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), sudah banyak diaplikasikan negara-negara maju di Eropa, seperti di negara Denmark.  Di Indonesia sendiri, teknologi PLTSa relatif masih baru dan menjadi salah satu program strategis nasional, yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. Berdasarkan Peraturan Presiden ini terdapat 12 kota yang akan dibangun PLTSa yaitu: Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar, Makasar, Manado, dan Palembang. Pengelolaan PLTsa akan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Daerah.

skema PLTSa, sumber: menlhk.go.id 

PLTSa dilakukan dengan mengintegrasikan teknologi insinerasi, pyrolisis dan gasifikasi menjadi teknologi penghasil listrik yang ramah lingkungan. 

7. Teknologi Informatika – Startup Sampah

Teknologi informatika dapat digunakan untuk mengatasi persoalan sampah, khususnya sampah plastik.  Teknologi ini bukan pada mesin pengolah sampah akan tetapi membangun kemudahan dalam memberikan akses pelayanan jasa pemilahan dan pengumpulan sampah, bahkan mendukung pemasaran produk olahan sampah.  Berikut beberapa platform atau startup sampah karya anak bangsa yang patut diapresiasi sebagai berikut: 

a). Mallsampah

platform Mallsampah, via idntimes.com

Mallsampah merupakan startup asal Makassar yang berdiri sejak 2015 dan kini sudah menjadi perseroan terbatas. Cara kerja Mallsampah ini adalah menengahi penghasil sampah, baik sampah rumah tangga ataupun kantor, untuk kemudian diperjualbelikan kepada pengepul atau pemulung. Melalui platform ini, masyarakat juga dapat membeli produk-produk yang ramah lingkungan.

b) Gringgo

Gringgo, via idntimes.com

Satu lagi startup yang memiliki ide untuk pengelolaan sampah. Gringgo, yang telah berdiri sejak 2014 dan berbasis di Bali ini merupakan platform yang dapat menghubungkan masyarakat ke tempat pembuangan sampah terdekat agar mudah didaur ulang. Menariknya, dalam proses pengolahan sampah yang terjadi, baik penghasil sampah, pengumpul, ataupun pendaur ulang bisa menerima hadiah sesuai dengan keterangan yang terdapat pada aplikasi.

c). Angkuts

Angkuts via idntimes.com

Inovasi yang satu ini masih berhubungan dengan startup. Dengan nama Angkuts, startup asal Pontianak ini berfungsi untuk menyediakan layanan jasa pengangkutan sampah yang ditargetkan agar memudahkan masyarakat membuat sampah.

Angkuts dapat mengelola sampah yang terdapat di perumahan, restoran, hotel, kantor, bahkan tempat kost. Tidak hanya itu, pemilik sampah pun juga akan dihargai dengan saldo berupa tabungan dana pada aplikasi Angkuts.

d). Sampah Muda

Sampah Muda, via idntimes.com

Sampah muda merupakan inovasi untuk menanggulangi sampah lainnya dalam bentuk startup. Prinsip kerja startup ini adalah menghubungkan pemilik sampah dengan pendaur ulang.

Uniknya, penyumbang sampah akan mendapat imbalan berupa trashpoint yang bisa ditukar menjadi gopay atau pulsa listrik. Adapun jenis sampah yang bisa kamu daur ulang dengan aplikasi ini antara lain, kertas, metal, logam, kaca, elektronik, plastik, bahkan minyak jelantah.

8. Teknologi Vending Machine atau Isi Ulang 

Vending machine atau stasiun isi ulang, merupakan teknologi untuk mendukung gerakan pengurangan penggunaan plastik, dengan menggunakan kembali kemasan plastik. Khususnya kemasan plastik sekali pakai yang berasal dari pusat perniagaan dan rumah tangga.  Vending machine yang saat ini dikembangkan di Indonesia baru pada produk home and personal care, Nutrisi dan air minum.

Stasiun isi ulang, foto kolase

a) Stasiun Isi Ulang QYOS

Didirikan pada tahun 2020, QYOS merupakan start up berbasis digital yang menyediakan stasiun refill otomatis untuk produk rumah tangga, yang ditempatkan di toko-toko di area tinggal masyarakat. QYOS berfokus untuk mengurangi sampah plastik dari hulu dengan bekerja sama langsung dengan produsen.

QYOS merupakan bagian dari Enviu, sebuah perusahaan sosial yang berfokus untuk memberikan dampak positif bagi sosial dan lingkungan. Saat ini QYOS bekerjasama dengan Algramo untuk teknologi refillnya.  Awal Tahun 2023, QYOS berkolaborasi dengan PT Nestle Indonesia mengembangkan Stasiun Isi Ulang untuk produk-produk makanan dari PT Nestle Indonesia. 

Cara mengoperasikan mesin ini cukup mudah. Bermodalkan nomor handphone dan dompet digital Go-Pay, setiap orang bisa melakukan isi ulang dari vending machine, sesuai dengan produk yang ditawarkan. 

b) Dispenser Mas Eco 

Merupakan dispenser pintar untuk isi ulang air minum yang telah dirancang dengan memiliki sistem komputerisasi. Dispenser Mas Eco dirancang oleh Dede Nurdiansyah dan masih bersifat prototipe, yang bertujuan untuk menyediakan air minum isi ulang, sehingga mendorong masyarakat membawa kemasan minumnya sendiri dan terhindar dari masalah kehausan. Penggunaan Dispenser Mas Eco ini cukup mudah yaitu cukup dengan menempelkan kartu uang elektronik.

9. Reverse Vending Machine (RVM)

Teknologi RVM, merupakan cara kreatif dalam pengumpulan sampah plastik layaknya seperti mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri).  Bedanya yang dimasukan kedalam mesin RVM adalah botol plastik yang kemudian dikonversi menjadi poin atau uang elektronik yang dapat digunakan untuk berbelanja dan transaksi secara online.    

Teknologi RVM diinisiasi oleh Plasticpay, sebuah perusahaan lokal berbasis sosial digital, yang dipopulerkan pada tahun 2021.  Plasticpay sendiri merupakan anak perusahaan dari PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) yang bergerak dibidang usaha ekonomi sirkular dengan memproduksi produk-produk daur ulang.

Kolaborasi Plasticpay dan BSI, sumber: indozone.id

Lewat mesin RVM, sampah botol plastik akan dikonversikan menjadi poin. Poin yang terkumpul bisa digunakan untuk berbelanja dan dikonversikan menjadi uang elektronik, seperti Gopay, OVO, Dana, LinkAja, dan InaCash, serta dapat berupa uang tunai atau saldo tabungan. 

Plasticpay aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Bank Syariah Indonesia, Danone - Aqua, Le Minerale, Kopi Gadjah, Caffino, 5Days, Milk Life, Sahabat Sirkulasi Semesta, Grand Indonesia, Alfamart, Berani Jaga Bumi, SheStars.id dan LionsClub Indonesia. Plasticpay membuka peluang dan membantu perusahaan-perusahaan mewujudkan program CSR yang berkelanjutan, serta memenuhi aspek ESG (Environmental, Social, dan Governance) yang dapat dipertanggungjawabkan. 

Botol plastik yang terkumpul akan dibawa untuk didaur ulang ke perusahaan induknya PT INOV menjadi butiran plastik Recycled Polyester Staple Fiber (RePSF), yang nantinya akan digunakan sebagai bahan baku produk-produk daur ulang seperti tas, sajadah, karpet mobil, dan lain sebagainya.

10. Bioplastik yang Biodegradable

Berbeda dengan plastik pada umumnya yang dibuat dari bahan dasar minyak bumi seperti petroleum, gas alam dan batu bara, plastik biodegradable atau dikenal sebagai bioplastik ini terbuat dari selulosa, kolagen, protein, lipid, ataupun chitosan yang diambil dari ekstraksi tanaman dan hewan.  Plastik biodegradable ini berbahan dasar tepung atau serat alami, seperti tepung singkong, rumput laut, kentang, jamur, daun palm, beras, dan kulit ikan.  Bioplastik dapat diurai oleh alam menjadi CO2 dan biomassa lainnya dengan bantuan mikroorganisme.

Kantong plastik dari bahan singkong via: joss.co.id 

Sebagai perbandingan, plastik biasa membutuhkan waktu sekitar 50-100 tahun untuk terurai oleh alam. Sementara plastik biodegradable ini dapat terurai lebih cepat. Untuk sebuah kantong plastik misalnya, dapat terurai dalam hitungan bulan, tergantung dari material dasar yang digunakan. Namun penggunaan plastik biodegradable masih sangat jarang menyebabkan harganya relatif mahal dibanding plastik konvensional.


Pengurangan sampah plastik dapat dilakukan dengan penerapan hukum yang tegas dan ketat, seperti yang dilakukan oleh negara Korea Selatan melalui kebijakan Volume-based Waste Fee (VBWF). Di mana, ada biaya pembuangan sampah berdasarkan ukuran volumenya, baik sampah rumah tangga maupun industri, dan akan ada denda dan hukuman bagi warga yang tidak mematuhi aturan ini.

Nah menurut Sahabat, dari 10 teknologi ini, mana yang lebih efektif diterapkan di tempat Sahabat?  Yuk kita berbuat baik untuk lingkungan kita dengan mulai memperbaiki sikap kita terhadap sampah yang kita hasilkan. Mari berkomitmen wujudkan Indonesia bebas sampah plastik.

--- Salam Lestari ---

Referensi:

  • https://www.mongabay.co.id/2020/07/27/pertama-di-indonesia-sampah-rdf-jadi-pengganti-batu-bara/
  • https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4940651/get-plastic-indonesia-bikin-gerakan-olah-25-ton-sampah-plastik-menjadi-bbm
  • https://nationalgeographic.grid.id/read/131855710/trashpresso-teknologi-yang-mampu-ubah-sampah-plastik-menjadi-ubin?page=all
  • https://www.antaranews.com/berita/762441/kumpulkan-plastik-sachet-kini-ada-teknologi-daur-ulangnya
  • https://www.rinso.com/id/sustainability/mengenal-proses-daur-ulang-plastik-melalui-teknologi-creasolv.html
  • https://www.beritasatu.com/iptek/323622/teknologi-insinerator-bisa-hasilkan-listrik
  • https://sib3pop.menlhk.go.id/articles/view?slug=insenerasi-sampah
  • https://www.indozone.id/life/BysxVRj/auto-cuan-mesin-ini-bisa-tukar-botol-plastik-bekas-jadi-uang/read-all
  • https://www.idntimes.com/tech/trend/m-tarmizi-murdianto/inovasi-teknologi-pengolahan-sampah-buatan-indonesia?page=all
  • https://joss.co.id/2018/08/ramah-lingkungan-plastik-dari-singkong-diproduksi-massal/

Terbaru

Selamat Datang 2024

"Hari ini tanggal 2 Januari 2024, pukul 07.32 WIB, hari pertama masuk kerja! Berdiri di barisan paling depan, acara apel pagi, di lapan...

Populer