Rabu, 28 Juni 2023

Sejarah Perumusan Pancasila dan Pengamalan Butir-butir Pancasila

Bulan Juni merupakan bulan yang penuh makna bagi bangsa Indonesia, pada bulan inilah lahir Pancasila sebagai dasar negara dan sekaligus ideologi bangsa, yang diistilahkan oleh Ir. Soekarno sebagai  philosofische grondslag (filosofi dasar) dan weltanschauung (pandangan hidup) bagi sebuah negara yang merdeka.  

Kata "Pancasila" sendiri disampaikan dalam pidato Ir. Soekarno di depan sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945, yang kemudian melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 ditetapkanlah tanggal 1 Juni sebagai "Hari Lahir Pancasila", yang kini diperingati setiap tahunnya.

Walaupun Ir. Soekarno yang mencetuskan nama “Pancasila”, namun rumusan lima sila yang mencerminkan falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia tersebut, tidaklah lahir dari gagasan Bung Karno semata. Tokoh nasional lainnya seperti Mohammad Yamin dan Mr. Soepomo turut berkontribusi menyampaikan konsep dasar-dasar negara, yang disampaikan pada sidang pertama BPUPKI tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945. 

Berbagai Rumusan Pancasila

Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan dasar-dasar negara, dibentuklah Panitia Sembilan pada tanggal 18 Juni 1945, yang diketuai oleh Ir. Soekarno (Partai Nasional Indonesia), dengan anggota terdiri dari: Agoes Salim (Serikat Islam), Abikoesno Tjokrosoejoso (Partai Syarikat Islam Indonesia), Wahid Hasjim (Nahdlatul Ulama), Abdoel Kahar Moezakir (Muhammadiyah), Mohammad Hatta (Partai Nasional Indonesia), Achmad Soebardjo (anggota BPUPKI), Mohammad Yamin (Pusat Tenaga Rakyat), Alexander Andries Maramis (Perhimpunan Indonesia). 

Panitia sembilan terdiri dari 4 orang dari unsur kelompok islam dan 5 orang dari unsur kebangsaan (nasionalis).  Panitia Sembilan bertugas mengumpulkan berbagai aspirasi dari para anggota BPUPKI tentang dasar negara pada masa reses untuk dibahas pada sidang BPUPKI berikutnya (10-17 Juli 1945), dan merumuskan rancangan naskah "mukadimah undang-undang dasar Indonesia".

Hasil kerja dari Panitia Sembilan disampaikan oleh Ir. Soekarno, dihadapan  BPUPKI pada tanggal 22 Juni 1945, berupa naskah Mukadimah Undang-Undang Dasar Indonesia, yang oleh Mohammad Yamin  diberi nama "Piagam Jakarta" atau “Jakarta Charter”.   Didalam Piagam Jakarta memuat rumusan lima sila Pancasila, yang tertuang pada alinea ke-4. Adapun bunyi Piagam Jakarta sebagai berikut:
 
“Bahwa sesoenggoehnja kemerdekaan itoe jalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itoe maka pendjadjahan diatas doenia haroes dihapoeskan, karena tidak sesoeai dengan perikemanoesiaan dan perikeadilan”
“Dan perdjoeangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat jang berbahagia dengan selamat sentaoesa mengantarkan rakjat Indonesia kedepan pintoe gerbang Negara Indonesia jang merdeka, bersatoe, berdaoelat, adil dan makmoer”
“Atas berkat Rahmat Allah Jang Maha Koeasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, soepaja berkehidupan kebangsaan jang bebas, maka rakjat Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaanja”
“Kemoedian dari pada itu untuk membentoek soeatu Pemerintah Negara Indonesia jang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seloeroeh toempah darah Indonesia, dan oentoek memadjoekan kesedjahteraan oemoem, mentjerdaskan kehidoepan bangsa, dan ikoet melaksanakan ketertiban doenia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disoesoenlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itoe dalam soeatu hoekoem dasar Negara Indonesia jang terbentuk dalam soeatu soesoenan negara Republik Indonesia, jang berkedaoelatan rakjat, dengan berdasar kepada: Ketoehanan dengan kewadjiban mendjalankan sjari'at Islam bagi pemeloek-pemeloeknja, menoeroet dasar Kemanoesiaan jang adil dan beradab, Persatoean Indonesia, dan Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat kebidjaksanaan dalam permoesjawaratan/perwakilan serta dengan mewoedjoedkan soeatu Keadilan sosial bagi seloeroeh rakjat Indonesia” 
[Naskah ini bertanggal 22 Juni 2605 dalam kalender Jepang (22 Juni 1945 dalam kalender Gregorius) dan ditandatangani oleh seluruh anggota-anggota Panitia Sembilan]
Pada tanggal 10-17 Juli 1945 dilakukan sidang kedua BPUPKI, dalam sidang kedua ini dihasilkan keputusan dan persetujuan rumusan penting dalam rangka persiapan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia, yang terdiri dari: 
  1. Pernyataan Indonesia Merdeka. 
  2. Mengesahkan Mukadimah Undang-Undang Dasar yang memuat rumusan Pancasila berdasarkan rumusan Piagam Jakarta secara bulat. 
  3. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar yang kemudian dinamakan Undang-Undang Dasar 1945. Rincian Batang Tubuh Undang-Undang Dasar tersebut meliputi: Wilayah negara Indonesia adalah sama dengan bekas wilayah Hindia-Belanda dahulu, ditambah dengan Malaya, Borneo Utara (sekarang adalah wilayah Sabah dan wilayah Serawak di negara Malaysia, serta wilayah negara Brunei Darussalam), Papua, Timor-Portugis (sekarang adalah wilayah negara Timor Leste), dan pulau-pulau di sekitarnya. 
  4. Bentuk Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah Republik. Bendera nasional Indonesia adalah Sang Saka Merah Putih. Bahasa nasional Indonesia adalah Bahasa Indonesia. 
  5. Pembubaran secara resmi BPUPKI pada tanggal 17 Juli 1945

Baca Juga:  Memahami Tema dan Arti Logo Hari Lahir Pancasila tahun 2023 

Pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) oleh Pemerintah Jepang, dan kemudian diangkatlah Ir. Soekarno sebagai ketuanya pada tanggal 12 Agustus 1945, oleh Panglima Kelompok Ekspedisi Selatan Marsekal Medan Hisaichi Terauchi.   Hanya empat dari sembilan penandatangan Piagam Jakarta yang menjadi anggota PPKI, yaitu Ir. SoekarnoMohammad Hatta, Achmad Soebardjo, dan  KH. Wahid Hasjim. Tugas PPKI adalah memfinalisasi rancangan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. 

Kekalahan Jepang oleh Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945, mendorong Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB, yang diiringi dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih.  Menjelang sore harinya, Mohammad Hatta, menerima kedatangan seorang opsir Angkatan Laut Jepang (Kaigun), yang dikisahkan oleh Mohammad Hatta dalam memoirnya (1979) :

“Opsir itu, yang aku lupa namanya, datang sebagai utusan Kaigun untuk memberitahukan sungguh, bahwa wakil-wakil Protestan dan Katolik, yang dikuasai Kaigun, berkeberatan sangat terhadap bagian kalimat dalam pembukaan Undang-undang dasar, yang berbunyi: Ketuhanan “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.  (Mohammad Hatta: Memoir, 1979).

Kalimat “dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, kembali menjadi perdebatan dan pertentangan. Kelompok nasionalis beragama Kristen dari Indonesia Timur menolak tujuh kata tersebut karena dianggap diskriminatif terhadap penganut agama minoritas, dan mereka bahkan menyatakan lebih baik mendirikan negara sendiri di luar Republik Indonesia jika tujuh kata tersebut tidak dicabut. Menurut Hatta, Indonesia sebagai negara kesatuan memiliki keragaman budaya dan agama beserta para pemeluknya, maka itu, seluruh umat beragama di Indonesia sebaiknya merasa terwakili dalam rumusan dasar negara, karenanya 7 kata pada Sila ke-1 Pancasila perlu dilakukan perubahan.

“Tercantumnya ketetapan seperti itu di dalam suatu dasar yang menjadi pokok Undang-Undang Dasar berarti mengadakan diskriminasi terhadap mereka (yang) golongan minoritas.” (Mohammad Hatta: Memoir, 1979).

Atas dasar inilah maka Muhammad Hatta mengusulkan perubahan terhadap sila pertama Pancasila dimana kalimat “dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dihapuskan dan diganti dengan “yang Maha Esa”, sehingga sila pertama berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”

Hatta juga mengusulkan untuk istilah “Mukadimah” yang berasal dari bahasa Arab diganti menjadi "Pembukaan".  Pasal dan Ayat yang menyatakan bahwa Presiden Indonesia harus Muslim juga dihapuskan. Usulan perubahan yang disampaikan Hatta disetujui oleh PPKI yang kemudian mengesahkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, yang kemudian dikenal sebagai UUD 1945.  

UUD 1945 merupakan konstitusi dan sumber hukum tertinggi yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia, karenanya rumusan Pancasila yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, merupakan sumber dari segala sumber hukum. Merubah atau mengganti Pancasila sama saja dengan merubah konstitusi, hukum, ideologi, dan dasar negara Indonesia.

Berbagai perkembangan globalisasi dunia, pada akhirnya akan mempengaruhi nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia. Tuntutan modernisasi dan gaya hidup global justru akan menjadi pertentangan terhadap falsafah hidup bangsa Indonesia, yang pada akhirnya menjadi ancaman terhadap keutuhan berbangsa dan bernegara.  Berbagai upaya untuk merubah ideologi bangsa mulai dari tahun 1948 hingga tahun 1966, menjadi bukti bahwa upaya mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa, menimbulkan duka dan nestapa yang justru menyebabkan bangsa Indonesia mengalami kemunduran.     

Pada 12 April 1976, Presiden Soeharto untuk pertama kalinya mengemukakan gagasan mengenai perlunya pedoman untuk menjabarkan dan menghayati Pancasila yang disebut Ekaprasetia Pancakarsa.  Ekaprasetia Pancakarsa berasal bahasa Sansekerta, 'eka' yang artinya satu atau tunggal, 'prasetia' yang artinya janji atau tekad, 'panca' yang artinya lima, dan 'karsa' yang artinya kehendak.  Ekaprasetia Pancakarsa diartikan sebagai janji atau tekad yang bulat untuk melaksanakan lima kehendak dalam kelima sila Pancasila

Buku Pelajaran PMP, sumber: sindonews.com

Guna meligitimasi dan menyebarluasan gagasan tersebut, Soeharto menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 1978 tentang Penataran Pancasila yang disebut Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). P4 dikenal dengan istilah Ekaprasetia Pancakarsa. Ekaprasetia Pancakarsa atau P4 selanjutnya diformalisasi melalui Tap MPR Nomor II/MPR/1978, tanggal 22 Maret 1978. Di dalam TAP MPR tersebut terdapat 36 butir pengamalan praktis dalam melaksanakan Pancasila bagi setiap warga negara Indonesia. 

Antara tahun 1978-1998, Ekaprasetia Pancakarsa, menjadi program Orde Baru yang diajarkan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, bahkan diwajibkan bagi para pegawai negeri sipil, melalui penataran P4.  

Pernahkah Sobat mendapatkan pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan mengikuti Penataran P-4?

Pada periode Reformasi tahun 1998, diterbitkan  Ketetapan MPR RI Nomor XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Tap MPR No II/MPR/1978 dan Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara.  Ketetapan MPR Tahun 1998 ini, selain menghapuskan P4, juga menghapuskan Pancasila sebagai asas tunggal bagi organisasi sosial politik di Indonesia.

Kemudian pada tahun 2003, ke-36 butir pengamalan Pancasila mengalami penambahan dan penyesuaian menjadi 45 butir, melalui TAP MPR Nomor  1/MPR/2003.  Bagaimana bunyi dari Ke-45 butir pengamalan Pancasila tahun 2003, silahkan disimak uraian berikut: 

A. Sila Ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa

Nilai Pancasila sila pertama yakni bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan. Hal ini sesuai dengan lambang sila pertama yakni bintang. Lambang bintang tersebut dianggap sebagai sebuah cahaya, seperti cahaya kerohanian yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.

Butir Pengamalan Sila Ke-1:

  • Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  • Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing-masing
  • Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

B. Sila Ke-2: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Nilai Pancasila pada sila kedua yakni saling tolong-menolong. Hal ini sesuai dengan lambang sila kedua yakni mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.

Butir Pengamalan Sila Ke-2:

  • Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  • Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  • Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  • Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  • Berani membela kebenaran dan keadilan.
  • Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

C. Sila ke-3: Persatuan Indonesia

Nilai-nilai Pancasila pada sila ketiga Pancasila yakni mengutamakan persatuan dan kesatuan daripada kepentingan pribadi. Hal ini sesuai dengan lambang sila ketiga yakni Pohon Beringin, yang dikorelasikan dengan keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia. Meski beragam suku bangsa, namun tetap mementingkan persatuan dan kesatuan negara.

Butir Pengamalan Sila Ke-3:

  • Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
  • Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
  • Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  • Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
  • Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  • Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

D. Sila ke-4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Nilai-nilai Pancasila pada sila keempat yaitu musyawarah mufakat. Hal ini sesuai dengan lambang Kepala Banteng yang memiliki filosofi sebagai hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah, di mana orang-orang berdiskusi untuk melahirkan suatu keputusan yang demokratis dan berkomitmen.

Butir Pengamalan Sila Ke-4:

  • Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
  • Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  • Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  • Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  • Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  • Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  • Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  • Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. 

E. Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila kelima memiliki arti keadilan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat di segala aspek kehidupan dan setiap lapisan masyarakat. Dilambangkan dengan padi dan kapas, simbol dari kemakmuran dan kesejahteraan yang merupakan tujuan kehidupan. Aspek kehidupan tersebut meliputi politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial budaya.

Butir Pengamalan Sila Ke-5
  • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan  kegotongroyongan.
  • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  • Menghormati hak orang lain.
  • Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain
  • Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
  • Suka bekerja keras.
  • Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  • Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia, oleh karena itu memahami dan kemudian mengamalkannya menjadi sangat penting untuk memperkuat pondasi berbangsa dan bernegara. Tanpa adanya dasar negara yang kokoh, maka suatu negara akan terombang ambing dalam menghadapi berbagai permasalahan.  Pancasila adalah dasar dalam menjaga persatuan dan kesatuan dalam keragaman, guna mewujudkan kesejahteraan sosial yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia. 

"Nah jika ada yang melakukan kolusi, dan nepotisme dalam mengeksploitasi sumber daya alam secara tidak ramah lingkungan, dengan alasan demi mensejahterakan masyarakat, kira-kira bertentangan dengan Sila yang keberapa dari Pancasila ya Sob?"  

---- Salam Lestari ---

Referensi:
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Jakarta
  • https://prenadamedia.com/sejarah-piagam-jakarta-menjadi-pancasila/
  • https://www.gramedia.com/best-seller/pancasila/
  • https://warstek.com/pancasila/
  • https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5727356/ekaprasetia-pancakarsa-arti-pelaksanaan-dan-penghapusan-p4

Minggu, 18 Juni 2023

10 Inovasi dan Teknologi Pengolahan Sampah Plastik


Sampah plastik membutuhkan waktu yang panjang untuk dapat terurai secara alami.  Sebuah botol plastik memakan waktu sekitar 450 tahun agar dapat terurai.  Lama terurai dan produksi plastik yang kian meningkat, menyebabkan sampah plastik menjadi problema yang senantiasa mengusik kehidupan mahluk hidup di bumi dari generasi ke generasi.    

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan sampah plastik agar tidak membebani lingkungan, mulai dari kampanye pengurangan, penggunaan kembali, mendaur ulang, hingga penerapan insentif dan disisentif. Semua langkah tersebut, faktanya hanya mampu mengurangi sekitar 10 persen dari sampah plastik, dan selebihnya tidak terkelola, terbuang, dan pada akhirnya mencemari ekosistem laut (aquatic) maupun ekosistem daratan (teresterial).  

Kebutuhan dan lamanya plastik terdekomposisi, merupakan dua hal yang menjadi pertimbangan penting, mengapa inovasi dan teknologi diperlukan untuk mengatasinya. Teknologi dapat mempersingkat siklus daur sampah plastik menjadi bahan baku untuk digunakan kembali menjadi produk baru, mengkonversi menjadi energi alternatif, atau mengganti dengan komoditas yang biodegradable, sehingga tidak saja menjamin pemenuhan kebutuhan secara ekonomi, namun juga mampu mengatasi persoalan lingkungan hidup manusia. 

Pada dasarnya inovasi dibidang teknologi pengolahan sampah plastik adalah membangun dan mendorong sistem ekonomi sirkular, sekaligus mengurangi beban ekologis dari lingkungan hidup.  Ekonomi sirkular adalah konsep memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk dan komponennya secara berulang, sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang (resource efficiency). 

Baca Juga: 10 Kreasi DIY Sampah Plastik berpeluang bisnis  

Inovasi dan teknologi pengolahan sampah plastik memang masih terus dikaji dan diujicobakan, guna memastikan tingkat keamanan, efisiensi, dan efek samping lainnya terhadap lingkungan.      

Berikut beberapa inovasi dan teknologinya yang dibangun dan dikembangkan guna pengelolaan sampah plastik ramah lingkungan yang perlu sobat ketahui, silahkan di simak ya Sob.  

1. Teknologi CreaSolv Process

Teknologi Creasolv dikembangkan oleh perusahaan Unilever melalui program yang bernama Unilever Sustainable Living Plan (USLP).  Unilever merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia, dengan lebih dari 40 brand yang terbagi dalam 2 segmen usaha, yaitu “Home & Personal Care” dan “Nutrition and Ice cream”.  Tahukah Sobat bahwa perusahaan inilah yang pertama kali memperkenalkan sabun mandi bermerk Lux sejak tahun 1936 di Indonesia. 

Unilever Indonesia didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama “Lever’s Zeepfabrieken N.V.” yang bertempat di daerah Angke, Jakarta Utara, dan kemudian pada tanggal 22 Juli 1980, Perusahaan ini berganti nama menjadi “PT Unilever Indonesia”.  Perusahaan Univeler berkantor pusat di Rotterdam, Belanda.

Teknologi Creasolv Process merupakan Program USLP yang dilaunching pada tanggal 17 Mei 2017. Creasolv Process bertujuan untuk mendukung kepedulian Unilever dalam melestarikan lingkungan hidup, melalui prinsip pengelolaan yang recyclable, reusable, dan compostable. Untuk mewujudkan program ini, Unilever bekerjasama dengan Fraunhofer Institute yang ada di Jerman.

produk Creasolv Process, sumber: antaranews.com

Sistem kerja dari teknologi ini adalah mendaur ulang kemasan plastik fleksibel atau multilayer yang berbentuk pouch atau sachet  menjadi bahan baku yang berupa pelet plastik polimer yang nantinya dapat digunakan kembali untuk membuat kemasan baru. Teknologi creasolv merupakan teknologi daur ulang sampah plastik ramah lingkungan, karena mampu mengurangi timbulan sampah plastik, khususnya sampah plastik fleksibel yang lebih banyak dibuang dan berpotensi mencemari lingkungan.  

Teknologi Creasolv yang dibangun oleh Unilever berada pada Komplek PT. Trias Sentosa di kawasan Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. Teknologi ini memiliki kapasitas yang  mampu menyerap 3 ton sampah plastik per hari.  Pada skala komersial, teknologi creasolv mampu menyerap 8.200 ton plastik per tahun per unit operasi, atau setara dengan pengurangan emisi gas CO2 sebesar 7.800 ton per tahun per unit operasi. Dalam mengumpulkan sampah plastik fleksibel atau multi layer tersebut, Unilever bekerjasama dengan lebih dari 2.800 Bank Sampah yang tersebar di seluruh Indonesia.

2. Mesin daur ulang “Trashpresso”

Trashpresso merupakan mesin daur ulang bertenaga surya dan bersifat mobile, karena mesin dari teknologi ini dirancang atau dipasang pada Truck Container sepanjang 12 m, dan menggunakan panel surya sebagai tenaga penggeraknya. 

Trashpresso merupakan inovasi di bidang teknologi daur ulang sampah plastik yang dirancang oleh Arthur Huang, seorang arsitek dari Taiwan dan pendiri perusahaan Miniwiz pada tahun 2005.  Mesin ini mengubah sampah plastik menjadi material bangunan seperti genteng, batako, ubin heksagonal, dan lainnya. Nama Trashpresso berasal dari kata "Trash" (sampah) dan "Presso" (kopi espresso). 

Trashpresso di Yushu, Tibet. Sumber: nationalgeographic.grid.id

Teknologi ini mampu mendaur ulang sampah plastik hingga 50 kilogram per jamnya. Untuk menghasilkan 1 ubin heksagonal, dibutuhkan 5 botol plastik, dan untuk memproduksi ubin seluas 10 meter persegi hanya dibutuhkan waktu sekitar 40 menit.  

Saat ini perusahaan Miniwiz baru memiliki 2 armada mesin Trashpresso. Sejak dibuat hingga kini mesin Trashpresso telah mengubah sampah plastik menjadi mebel, aksesoris, bangunan, bahkan pesawat kecil, dan banyak komoditas berharga lainnya yang mendukung ekonomi sirkular atau ekonomi hijau. 

3. Teknologi Pirolisis Reactor mengurai sampah plastik menjadi BBM 

Plastik merupakan senyawa sintetis yang berasal dari minyak bumi, karenanya dengan teknologi thermochemical dapat mengembalikan plastik ke bentuk asalnya berupa bahan bakar minyak (BBM). Teknologi thermochemical meliputi tiga proses yang mampu mengurai sampah plastik menjadi energi alternatif, yaitu insinerasi, pirolisis, dan gasifikasi.

Teknologi pengolahan sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak dengan proses pirolisis dan penyubliman kering, digagas dan dipopulerkan oleh Yayasan Get Plastik Indonesia, yaitu lembaga non profit yang bergerak di bidang pengelolaan sampah plastik. Komitmen Get Plastik adalah mendirikan gerakan mengolah 25 ton sampah plastik menjadi BBM, guna mengurangi beban Tempat Pemrosesan Akhir sampah (TPA) di Indonesia. 

Teknologi BBM dari plastik, via liputan6.com

Yayasan ini dibentuk sejak tahun 2016, akan tetapi inovasi berupa mesin pirolisis dikembangkan sejak tahun 2014. Hingga saat ini Get Plastik Indonesia sudah memiliki 13 prototype dengan design dan kinerja mesin yang lebih efektif dan efisien, dengan kapasitas mesin mencapai 100 kg. Mesin rancangan Get Plastik Indonesia mampu mengubah atau mengkonversi sampah plastik seberat 1 kg menjadi 1 liter BBM dengan kandungan nilai oktan RON 84, yang dapat digunakan sebagai BBM kendaraan bermotor, mesin diesel dan kompor minyak. Selain minyak, akan dihasilkan residu arang atau black carbon yang dapat diolah menjadi souvenir atau marchendise

Proses pirolisis, yaitu memanaskan plastik pada suhu sekitar 400 - 800 derajat Celcius tanpa oksigen. Pada suhu tersebut, plastik akan meleleh dan kemudian berubah menjadi gas. Pada saat proses tersebut, rantai panjang hidrokarbon akan terpotong menjadi rantai pendek. Gas yang dihasilkan selanjutnya didinginkan (proses penyubliman/penyulingan) sehingga mengalami kondensasi membentuk cairan sebagai bahan bakar mentah yang nantinya akan diolah menjadi berbagai jenis BBM, baik berupa bensin maupun bahan bakar diesel. 

4. Teknologi refuse-derived fuel (RDF) / Solid Recofered Fuel (SRF)

RDF merupakan teknologi pengolahan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil. Hasilnya sebagai sumber energi terbarukan dalam proses pembakaran, sebagai pengganti batu bara.  RDF dikelompokkan kedalam teknologi Waste To Energy, dimana produk akhirnya dapat dioleh menjadi energi baik energi panas maupun sebagai energi listrik.  

RDF sebagai pengganti batu bara, digunakan dalam mendukung industri semen dan juga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), potensinya cukup besar karena di Indonesia ada 34 titik pabrik semen dan 50 lebih PLTU.  Teknologi RDF mampu mengolah 28 ribu ton sampah plastik perhari  menjadi pelet RDF.

alur proses RDF, sumber: mongabay.co.id

Biaya produksi pengolahan sampah plastik menjadi RDF lebih efisien, dibandingkan dengan menggunakan batu bara. Dalam satuan kalori yang sama 3000 kalori per ton, satu ton RDF  hanya membuthkan biaya 20 US Dollar, sedangkan untuk batu bara dalam satu ton mencapai 40-50 US dollar. 

Salah satu penerapan teknologi RDF berada di TPST RDF Jeruklegi, Bandung, dengan kapasitas produksi sebanyak 120 – 150 ton setiap harinya atau sekitar 3.600 ton per bulan. RDF yang dihasilkan berupa cacahan sampah atau pelet plastik. Hasilnya akan dimanfaatkan sebagai pengganti atau co-firing batu bara sebagai pembangkit tenaga listrik (PLTU), industri kecil, mesin pengering bahan pertanian dan keperluan rumah tangga.

Namun begitu penggunaan RDF sebagai energi alternatif, masih menjadi perdebatan oleh para pemerhati lingkungan.  Pembakaran RDF akan menghasilkan residu berupa abu, baik yang terbang maupun mengendap (FABA : fly ash bottom ash). FABA ini tergolong limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun).  Pembakaran RDF akan melepaskan senyawa kimia ke udara seperti dioksin, polutan organik persisten, logam berat, dan partikel halus. Dioksin dan furan yang dihasilkan dari pembakaran RDF akan menyebabkan gangguan kesehatan seperti kanker, gangguan hormon, dan reproduksi.

5. Teknologi Insinerasi Sampah

Insinerasi merupakan teknologi pembakaran langsung sampah (insinerasi) yaitu pendekatan konvensional pembakaran melalui reaksi eksotermik antara oksigen dan bahan bakar.  Insinerator biasanya dirancang secara umum untuk pembakaran oksidatif penuh dengan kisaran suhu 850 °C - 1.400 °C.

Beberapa jenis sampah plastik tidak dapat diolah menjadi produk daur ulang, karena tingkat resikonya yang tinggi, sehingga harus dihancurkan dengan menggunakan teknologi insinerasi,  seperti misalnya sampah medis, popok bayi, pembalut wanita, peralatan elektronik, plastik yang mengandung logam, masker, dan sebagainya. 

Insinerator sederhana sumber: Rhohman, 2019

Beberapa bagian dari insinerator antara lain:

  1. Primary Chamber: ruang bakar utama dimana semua limbah atau sampah yang akan dibakar dimasukkan ke dalam primary chamber ini.
  2. Primary Burner: Ini merupakan alat pembakar yang ada di dalam ruang bakar utama.
  3. Excess air supply: Api tidak akan bisa menyala jika tidak ada udaranya, makanya dengan bantuan excess air supply udara dikirimkan ke dalam ruang bakar.
  4. Auxiliary burner: ini berfungsi untuk pembakar pada ruangan yang kedua (atas)
  5. Gasvortex: dalam ruangan ke-2 (atas) gas yang dihasilkan dari ruang pembakaran utama tadi di bikin berputar menyerupai cyclone.

Incinerator menghasilkan panas, abu, arang, dan logam.  Panas bisa dimanfaatkan untuk pengeringan dan juga penggerak turbin untuk menghasilkan listrik.  

Kapasitas efektif insinerator untuk digunakan sebagai pembangkit listrik, minimal 1000 ton sampah plastik setiap hari, sedangkan dibawah itu panas yang dihasilkan hanya untuk mendukung operasional insinerator saja. Untuk itu insinerator skala kecil  dengan kapasitas dibawah 500 ton perhari dapat ditempatkan pada TPS di kelurahan atau kecamatan, sedangkan diatas itu dapat ditempatkan pada TPA. 

Kendala dari mesin insinerator, adalah kondisi sampah yang berasal dari TPS maupun TPA adalah sampah basah, yang menyebabkan kinerja insinerator menjadi kurang efisien, boros bahan bakar dan pada akhirnya membebani biaya operasional. Kendala lainnya menyangkut gas buangan yang berpotensi mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Masalah lainnya adalah perubahan perilaku, dimana masyarakat akan semakin malas untuk memilah sampah dan mengurangi penggunaan plastik. 

Untuk mengatasi pencemaran udara, LIPI telah menemukan teknologi plasma yang dapat diintegrasikan pada mesin insinerator. Metode plasma merupakan teknologi yang menggunakan proses tumbukan elektron yang dapat mengionisasi dan menguraikan gas beracun seperti NOx. SOx, dioxin dan furan menjadi gas yang relatif aman dan dapat dilepas ke lingkungan.

6. Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), sudah banyak diaplikasikan negara-negara maju di Eropa, seperti di negara Denmark.  Di Indonesia sendiri, teknologi PLTSa relatif masih baru dan menjadi salah satu program strategis nasional, yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. Berdasarkan Peraturan Presiden ini terdapat 12 kota yang akan dibangun PLTSa yaitu: Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar, Makasar, Manado, dan Palembang. Pengelolaan PLTsa akan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Daerah.

skema PLTSa, sumber: menlhk.go.id 

PLTSa dilakukan dengan mengintegrasikan teknologi insinerasi, pyrolisis dan gasifikasi menjadi teknologi penghasil listrik yang ramah lingkungan. 

7. Teknologi Informatika – Startup Sampah

Teknologi informatika dapat digunakan untuk mengatasi persoalan sampah, khususnya sampah plastik.  Teknologi ini bukan pada mesin pengolah sampah akan tetapi membangun kemudahan dalam memberikan akses pelayanan jasa pemilahan dan pengumpulan sampah, bahkan mendukung pemasaran produk olahan sampah.  Berikut beberapa platform atau startup sampah karya anak bangsa yang patut diapresiasi sebagai berikut: 

a). Mallsampah

platform Mallsampah, via idntimes.com

Mallsampah merupakan startup asal Makassar yang berdiri sejak 2015 dan kini sudah menjadi perseroan terbatas. Cara kerja Mallsampah ini adalah menengahi penghasil sampah, baik sampah rumah tangga ataupun kantor, untuk kemudian diperjualbelikan kepada pengepul atau pemulung. Melalui platform ini, masyarakat juga dapat membeli produk-produk yang ramah lingkungan.

b) Gringgo

Gringgo, via idntimes.com

Satu lagi startup yang memiliki ide untuk pengelolaan sampah. Gringgo, yang telah berdiri sejak 2014 dan berbasis di Bali ini merupakan platform yang dapat menghubungkan masyarakat ke tempat pembuangan sampah terdekat agar mudah didaur ulang. Menariknya, dalam proses pengolahan sampah yang terjadi, baik penghasil sampah, pengumpul, ataupun pendaur ulang bisa menerima hadiah sesuai dengan keterangan yang terdapat pada aplikasi.

c). Angkuts

Angkuts via idntimes.com

Inovasi yang satu ini masih berhubungan dengan startup. Dengan nama Angkuts, startup asal Pontianak ini berfungsi untuk menyediakan layanan jasa pengangkutan sampah yang ditargetkan agar memudahkan masyarakat membuat sampah.

Angkuts dapat mengelola sampah yang terdapat di perumahan, restoran, hotel, kantor, bahkan tempat kost. Tidak hanya itu, pemilik sampah pun juga akan dihargai dengan saldo berupa tabungan dana pada aplikasi Angkuts.

d). Sampah Muda

Sampah Muda, via idntimes.com

Sampah muda merupakan inovasi untuk menanggulangi sampah lainnya dalam bentuk startup. Prinsip kerja startup ini adalah menghubungkan pemilik sampah dengan pendaur ulang.

Uniknya, penyumbang sampah akan mendapat imbalan berupa trashpoint yang bisa ditukar menjadi gopay atau pulsa listrik. Adapun jenis sampah yang bisa kamu daur ulang dengan aplikasi ini antara lain, kertas, metal, logam, kaca, elektronik, plastik, bahkan minyak jelantah.

8. Teknologi Vending Machine atau Isi Ulang 

Vending machine atau stasiun isi ulang, merupakan teknologi untuk mendukung gerakan pengurangan penggunaan plastik, dengan menggunakan kembali kemasan plastik. Khususnya kemasan plastik sekali pakai yang berasal dari pusat perniagaan dan rumah tangga.  Vending machine yang saat ini dikembangkan di Indonesia baru pada produk home and personal care, Nutrisi dan air minum.

Stasiun isi ulang, foto kolase

a) Stasiun Isi Ulang QYOS

Didirikan pada tahun 2020, QYOS merupakan start up berbasis digital yang menyediakan stasiun refill otomatis untuk produk rumah tangga, yang ditempatkan di toko-toko di area tinggal masyarakat. QYOS berfokus untuk mengurangi sampah plastik dari hulu dengan bekerja sama langsung dengan produsen.

QYOS merupakan bagian dari Enviu, sebuah perusahaan sosial yang berfokus untuk memberikan dampak positif bagi sosial dan lingkungan. Saat ini QYOS bekerjasama dengan Algramo untuk teknologi refillnya.  Awal Tahun 2023, QYOS berkolaborasi dengan PT Nestle Indonesia mengembangkan Stasiun Isi Ulang untuk produk-produk makanan dari PT Nestle Indonesia. 

Cara mengoperasikan mesin ini cukup mudah. Bermodalkan nomor handphone dan dompet digital Go-Pay, setiap orang bisa melakukan isi ulang dari vending machine, sesuai dengan produk yang ditawarkan. 

b) Dispenser Mas Eco 

Merupakan dispenser pintar untuk isi ulang air minum yang telah dirancang dengan memiliki sistem komputerisasi. Dispenser Mas Eco dirancang oleh Dede Nurdiansyah dan masih bersifat prototipe, yang bertujuan untuk menyediakan air minum isi ulang, sehingga mendorong masyarakat membawa kemasan minumnya sendiri dan terhindar dari masalah kehausan. Penggunaan Dispenser Mas Eco ini cukup mudah yaitu cukup dengan menempelkan kartu uang elektronik.

9. Reverse Vending Machine (RVM)

Teknologi RVM, merupakan cara kreatif dalam pengumpulan sampah plastik layaknya seperti mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri).  Bedanya yang dimasukan kedalam mesin RVM adalah botol plastik yang kemudian dikonversi menjadi poin atau uang elektronik yang dapat digunakan untuk berbelanja dan transaksi secara online.    

Teknologi RVM diinisiasi oleh Plasticpay, sebuah perusahaan lokal berbasis sosial digital, yang dipopulerkan pada tahun 2021.  Plasticpay sendiri merupakan anak perusahaan dari PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) yang bergerak dibidang usaha ekonomi sirkular dengan memproduksi produk-produk daur ulang.

Kolaborasi Plasticpay dan BSI, sumber: indozone.id

Lewat mesin RVM, sampah botol plastik akan dikonversikan menjadi poin. Poin yang terkumpul bisa digunakan untuk berbelanja dan dikonversikan menjadi uang elektronik, seperti Gopay, OVO, Dana, LinkAja, dan InaCash, serta dapat berupa uang tunai atau saldo tabungan. 

Plasticpay aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Bank Syariah Indonesia, Danone - Aqua, Le Minerale, Kopi Gadjah, Caffino, 5Days, Milk Life, Sahabat Sirkulasi Semesta, Grand Indonesia, Alfamart, Berani Jaga Bumi, SheStars.id dan LionsClub Indonesia. Plasticpay membuka peluang dan membantu perusahaan-perusahaan mewujudkan program CSR yang berkelanjutan, serta memenuhi aspek ESG (Environmental, Social, dan Governance) yang dapat dipertanggungjawabkan. 

Botol plastik yang terkumpul akan dibawa untuk didaur ulang ke perusahaan induknya PT INOV menjadi butiran plastik Recycled Polyester Staple Fiber (RePSF), yang nantinya akan digunakan sebagai bahan baku produk-produk daur ulang seperti tas, sajadah, karpet mobil, dan lain sebagainya.

10. Bioplastik yang Biodegradable

Berbeda dengan plastik pada umumnya yang dibuat dari bahan dasar minyak bumi seperti petroleum, gas alam dan batu bara, plastik biodegradable atau dikenal sebagai bioplastik ini terbuat dari selulosa, kolagen, protein, lipid, ataupun chitosan yang diambil dari ekstraksi tanaman dan hewan.  Plastik biodegradable ini berbahan dasar tepung atau serat alami, seperti tepung singkong, rumput laut, kentang, jamur, daun palm, beras, dan kulit ikan.  Bioplastik dapat diurai oleh alam menjadi CO2 dan biomassa lainnya dengan bantuan mikroorganisme.

Kantong plastik dari bahan singkong via: joss.co.id 

Sebagai perbandingan, plastik biasa membutuhkan waktu sekitar 50-100 tahun untuk terurai oleh alam. Sementara plastik biodegradable ini dapat terurai lebih cepat. Untuk sebuah kantong plastik misalnya, dapat terurai dalam hitungan bulan, tergantung dari material dasar yang digunakan. Namun penggunaan plastik biodegradable masih sangat jarang menyebabkan harganya relatif mahal dibanding plastik konvensional.


Pengurangan sampah plastik dapat dilakukan dengan penerapan hukum yang tegas dan ketat, seperti yang dilakukan oleh negara Korea Selatan melalui kebijakan Volume-based Waste Fee (VBWF). Di mana, ada biaya pembuangan sampah berdasarkan ukuran volumenya, baik sampah rumah tangga maupun industri, dan akan ada denda dan hukuman bagi warga yang tidak mematuhi aturan ini.

Nah menurut Sahabat, dari 10 teknologi ini, mana yang lebih efektif diterapkan di tempat Sahabat?  Yuk kita berbuat baik untuk lingkungan kita dengan mulai memperbaiki sikap kita terhadap sampah yang kita hasilkan. Mari berkomitmen wujudkan Indonesia bebas sampah plastik.

--- Salam Lestari ---

Referensi:

  • https://www.mongabay.co.id/2020/07/27/pertama-di-indonesia-sampah-rdf-jadi-pengganti-batu-bara/
  • https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4940651/get-plastic-indonesia-bikin-gerakan-olah-25-ton-sampah-plastik-menjadi-bbm
  • https://nationalgeographic.grid.id/read/131855710/trashpresso-teknologi-yang-mampu-ubah-sampah-plastik-menjadi-ubin?page=all
  • https://www.antaranews.com/berita/762441/kumpulkan-plastik-sachet-kini-ada-teknologi-daur-ulangnya
  • https://www.rinso.com/id/sustainability/mengenal-proses-daur-ulang-plastik-melalui-teknologi-creasolv.html
  • https://www.beritasatu.com/iptek/323622/teknologi-insinerator-bisa-hasilkan-listrik
  • https://sib3pop.menlhk.go.id/articles/view?slug=insenerasi-sampah
  • https://www.indozone.id/life/BysxVRj/auto-cuan-mesin-ini-bisa-tukar-botol-plastik-bekas-jadi-uang/read-all
  • https://www.idntimes.com/tech/trend/m-tarmizi-murdianto/inovasi-teknologi-pengolahan-sampah-buatan-indonesia?page=all
  • https://joss.co.id/2018/08/ramah-lingkungan-plastik-dari-singkong-diproduksi-massal/

Selasa, 13 Juni 2023

"Beresiko terhadap Kesehatan" - Baiknya Pahami Arti Kode Resin Plastik sebelum Didaur Ulang


Pernahkah sobat memperhatikan simbol segitiga yang berisi angka dan huruf yang tertera di sisi bawah (alas),  label, atau di sisi atas dari botol atau wadah plastik, yang sobat beli?  Simbol tersebut ternyata mengandung informasi penting, yang wajib kita selaku konsumen ketahui, karena akan menyangkut keamanan dan resiko bagi kesehatan, apabila wadah plastik tersebut digunakan kembali, sebagai tempat makanan atau minuman.

Simbol segitiga berisi angka dan huruf yang terdapat pada kemasan plastik dinamakan Resin Identification Coding (RIC) atau Kode Daur Ulang plastik. Melalui kode ini, Kita dapat  mengenal jenis resin yang digunakan dan mengetahui apakah kemasan plastik tersebut bisa didaur ulang atau tidak. Kode ini juga bisa dipakai untuk mengetahui tingkat keamanan, dan resikonya terhadap kesehatan manusia. 

RIC atau Kode Resin / Kode Daur Ulang  menjadi standar baku yang diterbitkan dan ditetapkan oleh Society of the Plastics Industry (SPI) pada tahun 1988. SPI mengelompokan pembentukan plastik kedalam 7 jenis resin yang dinotasikan dengan angka dan huruf.  Pengelompokan ini bertujuan untuk menjaga dan mengembangkan konsistensi dalam pembuatan plastik maupun pemrosesan ulang plastik (daur ulang). Saat ini kode daur ulang plastik atau kode resin berada di bawah kendali organisasi American Standard Testing and Material (ASTM International).

Apa saja dari ke-7 kode resin atau kode daur ulang plastik yang perlu kita ketahui? Yuk disimak ulasannya. 

Simbol Daur Ulang Plastik 1 : PET dan PETE


Kode 1 PET/PETE
dibuat dengan menggunakan plastik jenis Polyethylene Terephthalate. PET/PETE merupakan jenis plastik yang paling umum digunakan sebagai kemasan sekali pakai, karena relatif murah, dan ringan. Dicirikan dengan warnanya yang bening atau transparan, namun tidak tahan dengan air panas atau suhu panas. Plastik jenis ini berbahaya jika terkena air panas, karena dapat meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik, karenanya produk plastik yang terbuat dari PET/PETE dirancang hanya untuk sekali penggunaan atau sekali pakai, serta mudah untuk didaur ulang. 

Contoh penggunaan plastik Polyethylene Terephthalate (PET atau PETE) antara lain sebagai botol minuman bersoda, botol air mineral, botol saus/botol kecap, botol jus, botol minyak goreng, stoples obat, tali plastik, tas gendong, karpet dan bahan fiberfill pada pakaian musim dingin. 

Bahaya plastik sekali pakai via nibble.id

Contoh produk daur ulang dari plastik Polyethylene Terephthalate (PET/PETE) antara lain : serat sintetis, furniture, karpet, panel, tali pengikat, life jacket, dan sebagainya. 


Simbol Daur Ulang Plastik 2 : HDPE


Kode 2 HDPE
,  dibuat dengan jenis plastik High-Density Polyethylene. HDPE merupakan plastik yang memiliki karakter warna seperti putih susu, kuat, dan tahan panas, sehingga memiliki ragam kegunaan sebagai kemasan. Plastik jenis ini dapat melepaskan senyawa "Antimoni Trioksida" yang berbahaya bagi tubuh, karenanya disarankan hanya dipakai sekali saja. 

Penggunaan High-Density Polyethylene (HDPE) antara lain botol susu, wadah jus, tas belanjaan, kantong sampah, wadah oli motor, botol sampo dan kondisioner, botol sabun, wadah deterjen, wadah larutan pemutih, dan mainan.

HDPE adalah plastik yang juga paling sering didaur ulang karena proses yang relatif sederhana dan hemat biaya. Berbagai produk daur ulang plastik HDPE, antara lain: wadah daur ulang, ubin lantai, pipa drainase, bangku, pagar plastik, dan mainan.

Baca Juga: 10 Kreasi DIY Sampah Plastik 

Simbol Daur Ulang Plastik 3: PVC/V


Kode 3 – PVC/C
merupakan plastik dari jenis Polyvinyl Chloride. PVC memiliki karakter yang keras, lentur, dan memiliki ketahanan yang baik, sehingga banyak digunakan untuk pipa saluran air, dan pelapis dinding dan plafon. PVC merupakan jenis plastik yang mengandung senyawa beracun DEHA, sehingga berbahaya bagi tubuh. 

Tidak semua jenis plastik PVC dapat didaur ulang secara sederhana, kebanyakan digunakan kembali (reuse), namunpun begitu tidak disarankan untuk penggunaan kembali yang berhubungan dengan makanan dan mainan anak-anak. 

Penggunaan Polyvinyl Chloride (PVC), antara lain: pipa ledeng, tas belanjaan, ubin, plafon, talang, bingkai jendela, pipa limbah, mainan anak-anak, botol & wadah bahan kimia. Produk daur ulang dari PVC antara lain dek, panel, talang jalan raya, lantai, kabel, tikar, pot tenaman vertikultur, dan sebagainya.

Simbol Daur Ulang Plastik 4: LDPE


Kode 4 – LDPE
, merupakan plastik jenis Low-Density Polyethylene.  LDPE dibuat dari minyak bumi serta memiliki resin kuat dan keras. Plastik jenis ini dianggap sebagai yang paling bermutu baik dan aman.  LDPE memiliki karakter plastik yang fleksibel, dan tidak melepaskan bahan kimia berbahaya sehingga aman digunakan pada produk makanan dan minuman. Produk plastik jenis LDPE sulit dihancurkan, sehingga tidak selalu dapat didaur ulang, biasanya digunakan kembali (reuse). 

Penggunaan plastik Low-Density Polyethylene (LDPE), antara lain berupa kantong plastik, bubble wrap, botol yang bisa diremas, tas belanjaan, kantong makanan beku, tutup wadah fleksibel, dan perangkat komputer.  Produk daur ulang LDPE, biasanya berupa tempat atau kantong sampah, panel, ubin lantai, perabotan rumah tangga, furnitur.  

Simbol Daur Ulang Plastik 5: PP


Kode 5 - PP
, merupakan kelompok plastik jenis Polypropylene.  Karakter dari plastik ini adalah kuat, ringan, lentur, dan tahan terhadap lemak, serta memiliki ketahanan panas yang sangat baik karena memiliki titik leleh yang tinggi, sehingga aman sebagai wadah untuk makanan dan minuman. Polypropylene aman untuk digunakan kembali, maupun di daur ulang menjadi beberapa produk. 

Penggunaan Polypropylene (PP): botol minuman (tumbler), tempat makanan, tupperware, peralatan dapur, tutup botol, sedotan, dan sebagainya.  Produk daur ulang Polypropylene (PP), antara lain kabel baterai, sapu, sikat, kotak baterai otomatis, pengikis es, tempat sampah, palet, baki.

Simbol Daur Ulang Plastik 6: PS


Kode 6 - PS
, merupakan kelompok plastik jenis PolystyrenePolystyrene (PS) merupakan jenis plastik yang murah, ringan dan mudah dibentuk. Dikenal juga dengan nama styrofoam. Polystyrene memiliki kandungan molekul styrene monomer  yang dapat larut ke dalam makanan dan bersifat  karsinogen  yang berbahaya bagi manusia, karenanya Polystyrene (PS)  tidak disarankan digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman dan hanya boleh digunakan untuk sekali pakai. 

Penggunaan Polystyrene atau Styrofoam antara lain gelas dan piring sekali pakai, busa pengepakan, insulasi, properti seni, nampan, kotak CD, dan sebagainya.  Umumnya produk Polystyrene sangat sulit untuk didaur ulang karena busa Polystyrene merupakan 95% udara,  namun pada beberapa kasus Polystyrene dapat digunakan sebagai campuran bahan batu bata press.

Simbol Daur Ulang Plastik 7: Others


Kode 7: O/Other
, merupakan kelompok plastik lainnya, yang tidak termasuk dalam salah satu dari enam jenis yang disebut di atas. Plastik kelompok jenis ini memiliki berbagai macam karakteristik yang berbeda-beda. Kelompok dari jenis plastik ini antara lain: Polycarbonate (PC), Polylactic Acid (PLA), Nylon, Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS), dan Styrene Acrylonitrile (SAN).  Sebagian besar plastik dalam katagori ini tidak dapat didaur ulang dengan mudah. 

Plastik kode 7 walaupun kuat dan tahan panas, namun perlu diwaspadai karena mengandung zat berbahaya yaitu “Bisphenol-A”, terutama yang berasal dari Polycarbonate. Oleh karena itu, hindari plastik jenis ini sebagai wadah makanan ataupun minuman.

Penggunaan plastik kode 7 : Other antara lain: CD dan DVD, galon air mineral, wadah dan peralatan medis, lensa dan frame kacamata, cup lampu, alat elektronik, suku cadang otomotif, mainan lego, dan sebagainya.  Produk daur ulang plastik jenis other sangat terbatas, antara lain sebagai furnitur dan produk olahan khusus.

Baca Juga: Solusi Cerdas dan Bijak atasi Polusi Plastik 


Kesimpulannya bahwa dari kode daur ulang plastik, yang relatif aman digunakan kembali sebagai wadah tempat makanan dan minuman, adalah kode daur ulang plastik 4 [LDPE] dan kode daur ulang plastik 5 [PP].  Namunpun begitu tetap haruslah hati-hati dan bijak dalam penggunaan wadah berbahan plastik, karena bisa jadi aman buat kita belum tentu aman untuk lingkungan sekitar kita.  

Plastik tidak hanya berbahaya karena kandungan senyawa sintetik yang bersifat karsinogenik, akan tetapi juga partikel plastik yang disebut mikrosplastik yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan mahluk hidup lainnya.  

Biasakanlah sebelum membeli wadah makan atau botol minum berbahan plastik, agar memperhatikan kode daur ulang ini, jangan salah pilih atau bahkan membeli barang plastik yang tidak memiliki label atau kode daur ulang / kode resinnya.  Semoga bermanfaat.

--- Salam Lestari ---

Referensi:

  • https://www.etsworlds.id/2021/03/mengenal-kode-daur-ulang-plastik-resin.html
  • https://pabrikmaklonkemasan.com/7-macam-kode-kemasan-plastik-dan-artinya-mana-yang-aman-buat-makanan/
  • https://standarku.com/standar-kode-jenis-plastik/
  • Sumber: https://www.nibble.id/bahayanya-isi-ulang-botol-plastik-bekas-minuman/
  • https://rimbakita.com/plastik/
  • https://plastic.medion.co.id/id/kode-bahan-plastik/

Minggu, 11 Juni 2023

10 Kreasi DIY Sampah Plastik menjadi Produk Alternatif yang Unik, Praktis, dan Ekonomis


Plastik merupakan barang yang paling banyak diproduksi manusia di bumi, mulai dari pembungkus makanan hingga fasilitas transportasi. Tak heran sampah plastik juga paling banyak dijumpai di alam. Saat ini sampah plastik merupakan benda polutan nomor satu di dunia, karena sifatnya yang lama terurai secara alami. Kantong plastik membutuhkan waktu 450 tahun untuk terurai, dan botol plastik membutuhkan waktu sekitar 100-1000 tahun untuk terurai. 

Solusi tepat atasi sampah plastik adalah dengan mulai mengurangi penggunaan plastik (Reduce), menggunakan kembali (Reuse), dan mendaur ulang (Recycle), yang dikenal sebagai 3R.  

Pengurangan sampah plastik dengan cara "Reuse" maupun "Recycle" merupakan upaya kreatif yang dapat dilakukan sendiri secara mudah dan sederhana.  Upaya kreatif dalam pengolahan  barang tak bernilai menjadi bernilai dengan upaya sendiri, populer diistilahkan dengan nama “DIY”.  

Kata DIY merupakan kependekan dari “Do it yourself” yang dalam arti Indonesia adalah “lakukan sendiri” atau “kerjakan sendiri”.  Frase ini umum digunakan dalam pergaulan sehari-hari, untuk merujuk pada aktivitas yang dikerjakan atau dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.  

Kini kata DIY tidak hanya sebagai kalimat pernyataan saja, akan tetapi menjadi label atau branding terhadap produk-produk kerajinan tangan atau handycraft, termasuk perkakas (tools) atau perlengkapan yang digunakan. 

Pesatnya teknologi informatika khususnya media sosial membuka peluang usaha DIY memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan.  Mulai dari ide, proses pembuatan, hingga produk akhir – jika dikemas dan disajikan melalui jasa media sosial - dapat mendatangkan nilai  “jual” yang cukup menggiurkan.

Kali ini Jejak Erwinanta, akan memperkenalkan berbagai produk DIY yang dihasikan dari mengolah bahan sampah plastik, dan tentunya dapat dilakukan sendiri di rumah secara mudah. Kerajinan sampah plastik, tidak hanya menghasilkan barang keperluan atau utilitas alternatif yang ekonomis, berkurangnya sampah rumah tangga, dan tentunya jika digeluti secara serius, dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.  Apa saja kreatifitas dari sampah plastik? Nah silahkan  Sobat simak ya.


1. Ecobrick si “bata” Alternatif Ramah Lingkungan


Ecobrick
berasal dari dua kata berbahasa Inggris, yaitu eco artinya “ekologi”, dan brick artinya “bata”, secara sederhana ecobrick diartikan sebagai “bata ramah lingkungan”

Ecobrick dipopulerkan oleh Russell Maier dan Ani Himawati dari Global Ecobrick Alliance (GEA), di Philipina Utara pada tahun 2010. Nama lain dari ecobrick adalah bottle brick, atau ecoladrillo

Ecobrick adalah material alternatif yang dapat digunakan untuk keperluan arsitektur dan konstruksi, baik sebagai elemen struktur maupun nonstruktur bangunan, misalnya sebagai dinding atau tembok bangunan, ornament, landscape taman, undakan, penguat terasering, dan juga untuk furniture misalnya meja dan kursi. 

Cara pembuatan ecobrick cukup mudah yakni dengan menggunakan botol plastik bekas minum sekali pakai, yang diisikan oleh berbagai sampah plastik kemasan atau kantung kresek plastik yang dipadatkan dengan menggunakan stick kayu, hingga tidak ada rongga yang terjadi di dalam ecobrick.  Dalam pembuatan ecobrick, botol plastik sebagai wadah maupun kemasan plastik sebagai pengisinya, harus dalam keadaan bersih dan kering.

Setiap ecobrick memiliki berat standard untuk mempertahankan kekuatan dan kepadatannya.  Standard minimum berat ecobrick adalah sebesar 0,35 gram per mililiter volume, misalnya jika volume botol plastik yang digunakan 1.500 ml maka berat ecobrick minimal 525 gram. Cara lain untuk menguji kekuatan dan kepadatan ecobrick adalah dengan menginjaknya, apabila volumenya kurang, ecobrick akan penyok atau tertekuk.

Rumah ecobrick di Joza Township, sumber: capetownetc.com

Salah satu contoh penggunaan ecobrick adalah rumah unik yang dibangun oleh Dr. Trevor Davies di Enkanini, yang berlokasi di Joza Township, Eastern Cape, Afrika Selatan. Rumah yang dibangun dengan menggunakan 5.000 ecobrick (setara dengan 3 ton sampah plastik), menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan akan rumah sederhana, murah, dan ramah lingkungan. 


2. Pot Tanaman Unik dan Hemat Air

berbagai model pot botol plastik bekas, sumber: isroi.com

Jika rumah anda memiliki pekarangan yang sempit tapi anda hobi bercocok tanam, tidak perlu khawatir, karena anda masih dapat menyalurkan hobi dengan memanfaatkan botol plastik bekas menjadi pot tanaman yang unik dan lucu. Pot tanaman berbahan botol plastik bekas, dapat menjadi penghias interior maupun eksterior rumah. Rumah akan nampak lebih sejuk, indah dan asri. 

Pembuatan pot tanaman bahan botol plastik, tergolong mudah dan cepat, karena tidak memerlukan ketrampilan khusus dan peralatan yang canggih. Bahan dan peralatan yang digunakan adalah botol plastik air minum kemasan, tali, cutter, gunting, baut, benang woll, dan lem serta cat akrilik.  

Biasanya budidaya dengan menggunakan botol plastik bekas dilakukan dengan teknik vertikultur, atau wall gardening, baik secara menggantung seperti tirai pada teras rumah, maupun disusun vertikal pada dinding pagar. Teknik vertkultur selain dapat menggunakan sampah botol air kemasan, juga dapat menggunakan pipa plastik bekas, jerigen, atau galon bekas.  


3. Mini Composter si Kompos dalam botol

Mini composter dari botol plastik bekas, sumber Pinterest

Jika anda memiliki botol plastik bekas air kemasan berukuran 600 ml, atau lebih misalnya berukuran 5 liter, sebaiknya jangan dibuang, apalagi dibakar. Anda dapat menggunakan kembali botol plastik tersebut sebagai wadah untuk pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk organik cair (POC) yang berasal dari limbah organik sisa dapur anda.

Teknik pembuatan mini composter untuk kompos organik padat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu metode mulsa vertikal (Vertical Mulch), dan metode Berkeley, sedangkan untuk pupuk organik cair dilakukan melalui proses fermentasi dengan memanfaatkan jasa mikro organisme lokal, seperti contohnya POC Photosintetic Bacteria (PSB)  dan tempe bosok.   

Metode mulsa vertikal, teknik ini sama seperti pada pembuatan biopori dimana botol bekas air kemasan yang telah dilubangi sisi-sisinya ditanam langsung berdekatan dengan tumbuhan kesayangan kita, baik yang berada di pot maupun yang berada di lahan pekarangan rumah. Selain botol plastik bekas, dapat juga menggunakan paralon atau pipa air plastik bekas.  Selanjutnya botol maupun paralon bekas ini diisi dengan sampah organik sisa dapur , seperti kulit buah, sisa sayuran, sisa ikan, dan sebagainya. 

Metode Berkeley adalah metode dengan mencampurkan dan mengkomposisikan sampah organik basah (hijau) dengan sampah organik kering (coklat), melalui proses aerob (membutuhkan oksigen), dan pengaturan suhu. Komposisi lapisan organik untuk pembuatan mini composter dengan teknik ini dapat dilihat pada infografis diatas. Biasanya dalam sebulan kompos padat dari mini composter ini sudah dapat digunakan. 


4. Tempat Pensil yang Imut dan penuh Kenangan


Bentuk kreasi sederhana dari memanfaatkan botol plastik bekas lainnya adalah sebagai penghias meja kerja anda, atau meja belajar si buah hati dengan menjadikannya tempat pensil yang lucu.  Desainnya bisa dengan meniru tokoh kartun atau hewan lucu lainnya, misalnya tokoh minion, panda, bunny dan sebagainya.  

Mengolah botol plastik menjadi tempat pensil dan kotak pensil, dapat dijadikan sarana mengasah kreatifitas dan ketrampilan anak anda, sekaligus mempererat hubungan antara diri anda dan anak anda.  


5. Perlengkapan Mandi yang praktis dan awet


Botol plastik bekas air kemasan, maupun botol bekas shampoo dapat kita sulap menjadi tempat perlengkapan mandi seperti tempat sikat gigi, odol, sisir, spon, atau sabun mandi, bahkan tempat tisue toilet. 

Cara pembuatannya sangat mudah dan sederhana, hanya membutuhkan perlengkapan seperti cutter, lem plastik, dan cat.   Penempatannya pun cukup mudah, dapat digantungkan atau dicantelkan pada kran atau shower.


6. Tempat Tissue yang Sederhana tapi Menawan 


Tutup botol yang tidak terpakai,  melalui kreasi DIY, dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan untuk pembuatan kotak tissue, dan tatakan gelas yang berpenampilan sederhana, namun menawan. 

Cara pembuatannya hanya dengan merekatkan tutup botol satu sama lainnya membentuk bidang persegi empat. Pilihlah ukuran dan bentuk tutup botol yang seragam, walaupun warnanya berbeda-beda. Perbedaan warna pada tutup botol plastik dapat dijadikan aneka bentuk ornamen yang akan menambah tampilan menjadi lebih menawan. 

Tempat tisue dapat juga dibuat dengan menggunakan sampah sedotan plastik.  Hanya saja untuk membuatnya diperlukan ketrampilan tersendiri karena dibuat dengan cara menganyam seperti membuat tikar.  Tentunya semakin sulit pembuatannya akan semakin indah, kuat, dan mahal. 


7. Tempat Aksesoris yang Multifungsi


Adakalanya kita sering lupa, meletakan aksesoris yang menjadi pelengkap penampilan, mulai dari pin nama, bros, jarum pentul, hingga perlengkapan menjahit. Beberapa aksesoris jika diletakkan sembarangan akan menjadi berbahaya jika di rumah, kita memiliki anak usia balita. 

Untuk mengatasinya, kita dapat memanfaatkan sampah botol plastik yang tentunya sudah dibersihkan menjadi aneka tempat penyimpanan aksesoris yang unik. Bahan dan peralatannya pun mudah didapat dan juga mudah dikerjakan sendiri, seperti botol plastik dengan ukuran yang sama, pipa pralon, triplek atau kertas kardus, pita kain, lem plastik, gunting, resleting, dan cat.  

Bahkan selain digunakan sebagai tempat aksesoris, dapat pula digunakan untuk wadah menyimpan permen, dan juga penyajian aneka cemilan di ruang tamu atau di meja makan anda.  

  

8. Lampu Hias dan Lampion, Meriahkan Suasana Malam


Botol plastik dan sendok plastik bekas dapat diolah menjadi lampu hias dan lampion yang cantik. Cocok untuk menghiasi interior rumah, teras, gazebo, dan taman anda.  Bahkan lampu hias dan lampion dari botol dan sendok plastik bekas ini dapat dijadikan ornamen untuk menambah unsur dekorasi yang artistik pada ruang publik, misalnya pada gapura, penjor, dan pergola.  

Biasanya dekorasi ini dilakukan untuk mempercantik lingkungan permukiman dalam rangka memeriahkan peringatan hari perayaan nasional dan kedaerahan lainnya, serta hari besar keagamaan misalnya peringatan Dirgahayu Hari Kemerdekaan, HUT Propinsi/Kabupaten/kota, Imlek,  Tahun Baru Masehi, Tahun Baru Islam dan  sebagainya .      

Alat dan bahan yang biasa dipergunakan untuk membuat lampu hias dan lampion antara lain: sampah botol plastik, gelas plastik dan sendok plastik yang memiliki kesamaan ukuran, bersih dan kering, cutter atau gunting, lem khusus plastik, cat warna dan kuas.


9. Celemek anti kotor yang Ramah Lingkungan


Celemek atau apron adalah kain yang digunakan setelah pakaian untuk melindungi bagian depan dari badan. Celemek memiliki banyak kegunaan, tetapi kegunaan paling populer adalah untuk melindungi pakaian pemakainya dari noda. Kegunaan lain dari celemek adalah melindungi dada dari terpaan angin, pada saat anda berkendaraan dengan motor.

Celemek dapat dibuat tidak hanya menggunakan kain, tapi juga dapat dibuat dengan menggunakan kemasan plastik bekas, kantong kresek, dan karung plastik bekas yang dirangkai dan didesain membentuk celemek. Jika anda hobi atau memiliki ketrampilan menjahit pakaian, tentunya membuat celemek tidaklah menjadi sulit.

Selain dijadikan celemek, kemasan plastik bekas, juga dapat diolah menjadi topi, sehingga jika anda hobi berkebun, topi dan celemek dari kemasan plastik bekas, akan menambah semangat anda berkebun, dan melindungi baju dan kepala anda dari noda tanah. 

   

10. Tas Kemasan Plastik yang Anggun dan Iconik 


Diantara produk DIY, pembuatan tas dari bahan bungkus atau kemasan plastik, merupakan pekerjaan yang tidak hanya membutuhkan ide kreativitas yang tinggi, tapi menuntut pula ketekunan dan ketrampilan yang tinggi pula. 

Kemasan plastik bekas daripada dibuang percuma dapat disulap menjadi tas dengan berbagai peruntukan dan keperluan, misalnya tas belanja, tas kerja, tas laptop, tas hp dan kaca mata, dan dompet.  Tas berkenaan dengan fashion dan mode, sehingga mulai dari pemilihan plastik kemasan, desain model, hingga penataan ornamennya akan sangat mempengaruhi kesan dan nilainya bagi konsumen, misalnya apakah bergaya milenial, gen-z, elegan dan sebagainya.

Teknik pembuatan tas dari bahan kemasan bekas, dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu dengan dianyam seperti membuat tikar, atau dengan dijadikan lembaran-lembaran seperti kain yang kemudian dijahit.   

Baca Juga: Karya Seni dari Sampah Plastik  |  Solusi  Bijak atasi Polusi Plastik  

Sering kita mendengar kalimat motivasi “from Zero to Hero”, nampaknya kalimat ini layak disandangkan bagi mereka yang sukses mengolah sampah plastik yang tidak berharga menjadi produk yang bernilai bagi kesejahteraan keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Banyak ide dan kreativitas yang dapat kita bangun dan kembangkan, tapi semua itu akan menjadi angan-angan jika kita tidak memulainya.  Begitupula halnya dengan sampah plastik ini, tentunya tidak akan menjadi barang kreasi baru yang berharga jika kita tidak memulai untuk mengusahakan dan menekuninya.  

“Dengan cinta, yang pahit menjadi manis. Dengan cinta, tembaga menjadi emas. Dengan cinta, sampah menjadi jernih. Dengan cinta, yang mati menjadi hidup. Dengan cinta, raja menjadi budak. Dari ilmu, cinta dapat tumbuh. Pernahkah kebodohan menempatkan seseorang di atas tahta seperti ini?”  (Jalaluddin Rumi - Penyair Sufi, 1207-1273) 

---- Salam Lestari ----


Referensi:

  • https://www.rumahmesin.com/kerajinan-dari-bahan-plastik/ 
  • https://www.pinhome.id/blog/kerajinan-dari-sampah-plastik/   
  • https://www.rumah.com/berita-properti/2020/7/190205/rumah-ecobrick-solusi-desain-hunian-murah-dan-ramah-lingkungan
  • https://isroi.com/2016/04/18/memanfaatkan-sampah-botol-plastik-bekas-untuk-pot-tanaman/



Terbaru

Selamat Datang 2024

"Hari ini tanggal 2 Januari 2024, pukul 07.32 WIB, hari pertama masuk kerja! Berdiri di barisan paling depan, acara apel pagi, di lapan...

Populer