Minggu, 18 Desember 2022

Pupuk PSB: Murah, Mudah, Mujarab

Pupuk PSB umur 15 hari
Assalamualaikum, Salam Rimba Lestari...


Kali ini Jejak Erwinanta ingin berbagi pengalaman tentang Pupuk PSB, singkatan dari Photosyntetic Bacteria, sesuai dengan namanya dikenal juga sebagai bakteri autotrop, karena kemampuannya berfotosintetis. Di alam bakteri ini terbagi menjadi dua kelompok, yaitu bakteri anoxygenic (tidak membutuhkan oksigen) dan oxygenic (membutuhkan oksigen), karenanya bakteri ini ada yang hidup di atas permukaan air, bersimbiosis dengan tanaman, tapi ada pula yang hidupnya di dasar lumpur dengan sedikit cahaya matahari.


Salah satu bakteri fotosintetis yang sering digunakan dalam dunia budidaya pertanian adalah jenis Synechococcus sp dari  kelompok bakteri cyanobacteria, yang memiliki pigmen berwarna merah, ungu, atau hijau, yang lebih dikenal sebagai "Pupuk PSB".

Cara kerja bakteri fotosintetis adalah melakukan penetrasi kedalam jaringan daun dan membantu meningkatkan daya fotosintesis bagi tanaman yang kurang terpapar cahaya matahari,  serta memfiksasi nitrogen bebas di atmosfer yang kemudian diberikan kepada inangnya sebagai nutrisi. Uniknya bakteri ini tidak membutuhkan substrat dari tanaman inangnya, sebagai bentuk imbal jasa, pamrih ataupun kompensasi.  Bakteri ini benar-benar tulus membantu induk semangnya.. so sweat banget ... 😍

Berikut berbagai manfaat dan kegunaan Bakteri Fotosintesis yang Jejak Erwinanta rangkum dari berbagai sumber:

  1. Membantu menstimulasi ketebalan kulit dan batang tanaman menjadi lebih kuat, sehingga tanaman tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
  2. Merangsang pertumbuhan akar menjadi lebih banyak.
  3. Menghemat penggunaan pupuk kimia
  4. Jika dikombinasikan dengan pupuk organik cair hasil fermentasi akan memperkuat kualitas pupuk organik cair tersebut.  
  5. Merangsang pembentukan bunga lebih banyak
  6. Memfiksasi nitrogen dari udara yang berguna bagi tanaman
  7. Membantu proses pelepasan gas hidrogen sulfida di dalam tanah hasil proses dekomposisi bahan organik. 
  8. Mempercepat pertumbuhan tanaman.  Pupuk PSB menghasilkan asam amino, asam nukleat, yang berguna sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT).

Bakteri fotosintetetik dapat diperoleh dari alam dengan cara yang mudah, dan murah.  Bahkan dibeberapa toko online sudah banyak menawarkan produk pupuk PSB dengan harga berkisar antara Rp 6.000,- hingga Rp 46.000,-. Bagi sahabat Erwinanta yang hobi budidaya tanaman hias atau juga yang berprofesi sebagai petani, baiknya belajar dan membuat sendiri pupuk PSB, selain bisa menghemat, juga bisa mengamalkan ilmu dan pengalamannya kepada sesama. Jika begini dijamin bakal dilancarkan rezeki dan menambah keberkahan tuh... aamiin.

Berikut teknik pembuatan pupuk PSB yang Jejak Erwinanta lakukan dan praktekan, silahkan dicontoh dan diaplikasikan oleh sahabat-sahabat ya, jangan lupa sebelum memulai mengucapkan bissmillahirrohmanirrohim, supaya bernilai ibadah.

Bahan yang digunakan:

  1. Telur ayam atau telur bebek sebanyak 1 butir. Telur merupakan bahan utama pembuatan pupuk PSB. Telur menghasilkan asam amino yang diperlukan oleh bakteri fotosintetis untuk berkembang biak.
  2. Micin/MSG merk apa saja ukuran 1 sachet  (19 gram). Micin / MSG sebagai sumber energi bagi bakteri fotosintetik guna memperbanyak dirinya. 
  3. Kecap asin / saos tiram sebanyak 2 sendok makan. Kecap asin / saos tiram menyediakan mineral dan menciptakan kondisi basal yang disukai oleh bakteri fotosintetik untuk lebih aktif.  Kecap asin / saos tiram hanya sifatnya bahan tambahan atau pendukung, jika tidak ada, tidak apa-apa.
  4. Air hujan atau air kolam sebanyak lebih kurang 1 liter, dapat juga menggunakan air sumur, jangan gunakan air yang mengandung kaporit ya, karena kaporit merupakan senyawa yang bersifat disinfektan.
  5. Botol air minum kemasan berbahan plastik ukuran 1,5 liter sebanyak 1 botol atau  ukuran 600 ml sebanyak 2 botol.  Baiknya gunakan botol plastik bekas ya, supaya kita membantu mengurangi sampah plastik.  Ingat pupuk organik ingat semboyan 3R ya Sob, - reuse - reduce - recycle.
  6. EM4 atau effective microorganism sebanyak 4-6 tutup botolnya.  Sebagai biang bakteri EM4 mengandung sekitar 80 jenis microorganisme, terutamanya lima jenis kelompok yang esensial yaitu bakteri Fotosintetik, Lactobacillus sp,  Streptomyces sp, ragi, dan Actinomycetes. 
  7. Jika tidak ada EM 4 dapat pula menggunakan terasi sebanyak 3 sachet (1 sendok), atau bisa menggunakan adukan dari air lumpur kolam.  PSB yang menggunakan terasi biasanya berwarna hijau.  Untuk PSB berbahan baku telur dan terasi Jejak Erwinanta belum pernah mencobanya, yang pernah dan justru bikin ketagihan adalah telur sambal terasinya ... hmm yammy 😂😁.
  8. EM4,  terasi, air lumpur kolam, hanya sebagai biang bakteri atau aktivator saja, guna mempercepat proses, tidak mesti harus tersedia.  Tapi bagi sahabat Erwinanta yang ingin membuat berbagai varian pupuk organik, sebaiknya memiliki EM4, paling tidak cukup sebotol saja yang berwarna orange.
  9. Perlengkapan pendukung lainnya corong, senduk, mangkuk, dan tisu atau kain pembersih, serta gayung.

Cara pembuatan:

  1. Telur, msg, kecap asin/saos tiram diaduk menjadi satu hingga merata, kemudian campurkan EM4 atau terasi diaduk kembali dan biarkan selama 15-30 menit, agar bakteri yang ada dari EM4 atau terasi dapat aktif. Proses ini dilakukan diwadah sendiri menggunakan mangkuk.  
  2. Setelah 15-30 menit, campuran tersebut kemudian dimasukan ke botol bekas air minum kemasan ukuran 1,5 lt, atau yang ukuran 600 ml, dengan menggunakan corong.  Masing-masing botol sebanyak 4-5 sendok makan  atau disesuaikan pembagiannya agar merata disemua botol kemasan. 
  3. Kemudian tambahkan air tampungan hujan atau air kolam sampai volumenya mencapai setengah atau 2/3 dari tinggi botol.  Harus disisakan ruang kosong dalam botol, agar tersedia ruang bagi gas metan hasil fermentasi. Selanjutnya botol kembali ditutup dan di kocok-kocok agar campuran kembali merata.  
  4. Letakan atau gantung botol yg berisi calon PSB tersebut di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung, biarkan selama 15-30 hari.  Setiap hari tutup botol dibuka sesaat, untuk mengeluarkan gas metan hasil proses fermentasi, guna menghindari botol meledak dan pecah. Kemudian botol diguncang-guncangkan agar endapan tercampur kembali menjadi larutan. Perlakuan ini biasanya berlangsung selama 7 - 14 hari di awal.
  5. Supaya praktis, tidak mesti buka tutup botol tiap hari, caranya adalah dengan melubangi tutup botol dengan jarum, kemudian tutup dengan tisue yang dibasahi, dan dipayungi dengan gelas plastik guna menghindari lalat bertelur pada tutup lubang dan sekitar tisue. 
  6. Setelah 15 hari, larutan akan nampak berubah warna menjadi merah, jingga, merah maron, hijau atau ungu. Biarkan sampai warna air di botol berwarna lebih pekat, sebagai tanda pupuk PSB sudah siap digunakan.
  7. Pupuk PSB memiliki aroma yang kurang sedap, bagi sahabat yang tidak tahan dengan aromanya sebaiknya menggunakan masker. 

Cara pengaplikasian :

  1. Ada 2 cara pengaplikasiannya, yaitu dengan cara dikocorkan dan disemprotkan.   
  2. Jejak Erwinanta merekomendasikan  sebaiknya dilakukan dengan cara disemprot di seluruh batang dan daun tanaman pada pagi hari antara pukul 07.00 - 09.00 WIB.
  3. Diupayakan penyemprotan juga dilakukan pada bagian bawah daun, karena stomata banyak terdapat di bagian bawah daun di bandingkan pada permukaannya. 
  4. Aroma yang tidak sedap dari PSB berguna untuk mengusir beberapa serangga yang menjadi hama tanaman.
  5. Larutan yang digunakan dengan komposisi 1 liter PSB di larutkan dengan 5 liter air untuk sistem dikocor, sedangkan untuk disemprot dengan komposisi 1 liter PSB dilarutkan kedalam  10 liter air.  Diberikan selama seminggu sekali.
  6. Jangan semua PSB dihabiskan untuk pupuk cair ya sob, sisakan seperempat dari botol, sebagai biang untuk pembuatan pupuk PSB selanjutnya, sehingga dapat menjadi pengganti aktivator dan menghemat penggunaan EM4.

Baca juga :  Jangan Sia-siakan Sampahmu , Atasi Genangan dengan Biopori


Pengalaman Jejak Erwinanta menggunakan pupuk PSB racikan sendiri, dengan komposisi 500 ml PSB dilarutkan kedalam 10 liter air dan diberikan dengan cara disemprotkan.  Penggunaannya untuk tanaman anggrek, begonia, dan aglonema yang dilakukan sekali dalam sebulan.  

Nah cukup mudah bukan? ... silahkan dicoba ya... jika berhasil jangan lupa dishare kepada sesama, indahnya berbagi... 


Happy Gardening



Referensi:

  1. Pengaruh Aplikasi Bakteri Fotosintetik Synechococcus sp. Terhadap Laju Fotosintetis Tanaman Kedelai  (https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23230)
  2. Potensi Asosiasi Bakteri Fotosintetik Synechococcus sp. dengan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) (https://jurnal.ikipjember.ac.id/index.php/biocons/article/view/229)
  3. Bakteri Fotosintesis, Penambah Nutrisi Tanaman (http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/80391/Bakteri-Fotosintesis-Penambah-Nutrisi-Tanaman/)


2 komentar:

Terbaru

Selamat Datang 2024

"Hari ini tanggal 2 Januari 2024, pukul 07.32 WIB, hari pertama masuk kerja! Berdiri di barisan paling depan, acara apel pagi, di lapan...

Populer