Sabtu, 03 Desember 2022

Atasi Genangan dengan Biopori

Assalamualaikum, Salam Rimba Lestari ...
Alhamdulillah, bulan ini kita sudah memasuki musim penghujan, semoga Allah SWT mendekatkan musim penghujan ini dengan berkah-Nya dan bukan bencana atau azab-Nya.... aamiiin.

Hal yang merepotkan pada saat musim penghujan adalah genangan air yang terjadi di pekarangan rumah kita. Genangan air muncul karena ketidakmampuan tanah untuk menyerap air secara cepat.  Air yang masuk kedalam pekarangan berasal dari cucuran atap rumah, permukaan jalan, atau dari saluran drainase yang terganggu.  Apalagi rumah yang posisinya berada rendah dari jalan atau bangunan rumah lainnya, sudah dipastikan manakala hujan tiba, penghuninya akan selalu dihantui oleh rasa cemas dan was-was akan terjadinya banjir.

Untuk mengantisipasi hal ini, ada baiknya sebelum memasuki musim penghujan, bersama warga lainnya, bergotong royong untuk membersihkan saluran drainase dari sedimentasi dan sampah yang dapat mengurangi kapasitas dan kelancaran limpasan air ke badan sungai.  Ruang-ruang terbuka hijau perlu ditingkatkan agar ketersediaan air tanah dapat terjamin dengan baik. Salah satu teknik sederhana untuk menjamin ketersediaan air tanah dan mengatasi genangan adalah dengan pembuatan Biopori. 

Merangkum dari halaman Wikipedia, BIOPORI merupakan salah satu manajemen konservasi tanah dan air.  Metode ini pertama kali  dicetuskan oleh Dr. Kamir Raziudin Brata  (seorang dosen dan peneliti dari Fakultas Pertanian IPB), berdasarkan hasil penelitiannya tentang efektivitas mulsa vertikal (vertical mulch) untuk konservasi tanah dan air pada tahun 1993-1995, yang ternyata teknik ini mampu meningkatkan penyerapan air tanah, peningkatan kesehatan tanah, dan penanganan limbah organik.  Teknik ini diaplikasikan untuk penanganan banjir di Jakarta pada tahun 2007, dan sejak saat itu namanya berubah menjadi Biopori.   

Prinsip kerja Biopori adalah dengan cara melubangi tanah sedalam 100 cm dengan diameter 10-30 cm, dengan melubangi tanah tersebut akan didapatkan luas bidang penyerapan air ± 3.220,13 cm2, tanpa Biopori hanya memiliki luas bidang penyerapan 78 cm2. Biopori diisi dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos dan menghidupi fauna tanah yang seterusnya akan menciptakan pori-pori tanah secara alami. 

Cara Pembuatan Biopori:

  1. Bahan: Pipa paralon/PVC ukuran diameter 3,5", panjang 80 cm atau 100 cm, dan tutup PVC.  Pipa PVC dilubangi sepanjang sisinya, begitu pula pada tutup PVC.   
  2. Alat: bor tanah biopori manual (diameter mata bor: 10 cm/4 inchi), dapat dibeli di toko online dengan harga berkisar antara Rp 80.000 - 100.000.  Apabila tidak ada dapat menggunakan linggis.
  3. Cara: gali tanah dengan menggunakan bor tanah biopori / linggis, apabila tanahnya keras dapat disiram air supaya gembur dan mudah dikerjakan. Lubangi tanah sedalam ukuran panjang pipa PVC dengan jarak antar lubang 50 - 100 cm. 
  4. Masukan pipa PVC kedalam lubang, sisakan bagian diatas tanah setinggi ± 5 cm, sebagai dudukan untuk tutup PVC dan juga untuk memudahkan mencabut pipa dan material kompos
  5. Biopori sudah siap digunakan. Agar biopori bertahan lama, maka Biopori harus selalu terisi sampah organik. 


Pembuatan Biopori (dari berbagai sumber)


Untuk mengetahui berapa lubang biopori yang harus dibuat, dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:


Sebagai contoh penerapan:   

Intensitas hujan 50 mm/jam, laju peresapan air 3 liter/menit (180 liter/jam), luas bidang 100 m2 , maka jumlah Lubang Resapan Biopori (LRB) minimal sebanyak (50 x 100) / 180 = 28 lubang.  

Bila lubang yang dibuat berdiameter 10 cm dengen kedalaman  100 cm, maka setiap lubang dapat menampung 7.8 liter sampah organik, artinya jika setiap lubang terisi sampah organik selama 2 hari, maka 28 lubang dapat diisi sampah organik selama 56 hari dengan volume 218,4 liter..   


Contoh aplikasi biopori pada carport


Demikian ulasan  singkat pembuatan Biopori, silahkan diaplikasikan di pekarangan rumah masing-masing ya, dan semoga bermanfaat ... salam sehat

Wassalam 

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terbaru

Selamat Datang 2024

"Hari ini tanggal 2 Januari 2024, pukul 07.32 WIB, hari pertama masuk kerja! Berdiri di barisan paling depan, acara apel pagi, di lapan...

Populer