Minggu, 29 Januari 2023

Anggrek Merpati (Dendrobium crumenatum), si Harum Mewangi yang Tak Pernah Ingkar Janji

Anggrek Merpati, koleksi JE
Anggrek Merpati (Dendrobium crumenatum) 
Anggrek merpati ini paling sering kita jumpai hidup secara liar di alam.  Tumbuh subur menempel secara efipit di batang-batang tanaman hidup ataupun di batang tanaman yang sudah mati. Anggrek ini hidup baik pada ketinggian tempat di atas 500 mdpl. 

Di areal komplek Pemda Lampung Barat, tanaman ini banyak dijumpai menempel pada tanaman mahanoni, gmelina, angsana, pinus, dan tanaman peneduh lainnya. Memang anggrek ini terlihat tidak begitu menarik, dengan bentuknya yang seperti semak kering, tapi jika berbunga barulah keindahan dan keharumannya bikin suasana menjadi semarak.  

Berdasarkan taksonominya anggrek merpati bernama latin Dendrobium crumenatum Sw, ini masuk kedalam Famili: Orchidaceae, Subfamili: Epidendroideae, Tribus: Dendrobieae dan Genus: Dendrobium.  Anggrek ini memiliki penyebaran habitat yang luas di Asia Tenggara mulai dari Thailand, Malaysia, Singapura,  Indonesia, hingga ke Filipina dan Papua.  

Dendrobium crumenatum, termasuk anggrek yang memiliki kemampuan bertahan hidup yang tinggi dan toleran terhadap sinar matahari, suhu dan kelembaban. Tumbuh optimal pada ekosistem  hutan dataran rendah kering semi gugur seperti savana hingga pada ekosistem hutan dataran tinggi.

anggrek merpati, koleksi JE
D. crumenatum, Foto JE

Dikutip dari halaman situs kebunraya.id  Anggrek merpati termasuk dalam anggrek golongan simpodial dengan bentuk bulb membengkak pada bagian bawah dan pipih pada bagian atas.  Tipe simpodial adalah anggrek yang tidak memiliki batang utama, bunga ke luar dari ujung batang dan berbunga kembali dari anak tanaman yang tumbuh atau muncul di sisi-sisi batangnya.  Bentuk batang utama tersusun dari ruas tahunan dan setiap ruas batang dimulai dari daun sisik dan berakhir dengan pertumbuhan tangkai bunga. Batang bercabang banyak, agak kaku, dan sepertiga bagian tidak berdaun. Helaian daun memiliki tekstur berdaging lunak dan daun sangat pendek, berbentuk lonjong hingga lanset.  Terdapat dua tipe akar yaitu, akar lekat tumbuh ke arah permukaan kayu pohon dan akar udara tumbuh dari pangkal batang dengan jumlah yang banyak. 

Bunga tunggal (soliter), muncul di rangkaian cabang yang kering. Bunga dengan kelopak dan mahkota berwarna putih dengan bentuk lidah (labellum) bervariasi dan berwarna putih dengan sedikit kekuningan. Bunga beraroma harum seperti wangi melati atau sedap malam.  Interval berbunga setiap 1-2 bulan, dengan umur mekar hanya bertahan 1 hari. Kelopak bunga berbentuk segitiga sempit dan lancip mirip seperti seekor merpati yang sedang terbang mengepakkan kedua sayapnya. 

anggrek merpati
Bunga  D. crumenatum, foto JE
Buah berbentuk kapsul, dengan biji yang terdapat di dalamnya sangat kecil sehingga mudah terbawa oleh angin ataupun hewan yang hinggap.  Anggrek merpati termasuk anggrek yang rajin menghasilkan keiki, sehingga mudah dilakukan perbanyakan. Perbanyakan anggrek dapat dilakukan dengan cara pemisahan rumpun, atau keiki.  "... karena perawatannya yang mudah, rajin berbunga dan harum, rasa-rasanya ingin menanam merpati ini disetiap dahan pohon yang ada di halaman ... 🤣"

Daerah Lampung Barat yang banyak ditanami tumbuhan kopi, anggrek merpati terkadang dianggap masyarakat  sebagai gulma yang harus dihempaskan 😭.  Sebagai pecinta anggrek sungguh rasanya gak sampai hati melihat nasib anggrek yang tersia-sia begitu saja, dan tentunya anggapan ini harus diluruskan, karena anggrek merpati bukanlah tanaman parasit atau benalu.   

Bayangkan bila anggrek-anggrek merpati ini menempel di pohon-pohon peneduh di sepanjang trotoar dan berbunga serentak di kanan - kiri jalan dengan warnanya yang putih dan harum.  Mungkin akan tersajikan suatu pemandangan indah dan asri, penuh kesan mendalam, dan tentunya slogan "Liwa Kota Berbunga" sedikit terwakili dan memang begitulah seharusnya ...😁

Simak juga: |  Liparis latifolia  |  G. stapeliiflorum  |  G. speciosum  |

Aahhh itu cuma sedikit imajinasi penulis ketika dibuai keharuman merpati seraya memandang kelopaknya yang putih bersih... Dendrobium crumenatum  si merpati putih yang tak pernah ingkar janji memberikan keharuman mewangi walau hanya satu hari...  🥰.


Happy Gardening 



wie
Penulis yang lebih akrab disapa Wie' ini berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Orang nomor dua di Jejak Erwinanta ini sebelumnya adalah seorang karyawan swasta yang rela meninggalkan jabatannya untuk tinggal di Liwa menemani suami dan membesarkan anak-anaknya sambil menekuni hobinya merawat bunga anggrek. Silahkan follow instagramnya di @ pratiwy_y 
 


1 komentar:

Terbaru

Selamat Datang 2024

"Hari ini tanggal 2 Januari 2024, pukul 07.32 WIB, hari pertama masuk kerja! Berdiri di barisan paling depan, acara apel pagi, di lapan...

Populer