Rabu, 04 Januari 2023

Bernilai Sedekah, inilah 10 Manfaat Menanam Pohon

Setiap tanggal 10 Januari, diperingati sebagai Hari Gerakan Menanam Sejuta Pohon. Di Indonesia, Gerakan ini pertama kalinya dicanangkan oleh Presiden Soeharto, pada tanggal 10 Januari 1993 di Jakarta. Dalam pidatonya, Presiden Soeharto mengajak semua lapisan masyarakat di setiap propinsi agar menanam lebih dari sejuta pohon setiap tahunnya.

Sejarah gerakan menanam pohon, bermula di Nebraska Amerika Serikat pada tanggal 10 April 1872.  Pada mulanya merupakan gerakan komunitas yang kemudian dikukuhkan sebagai program pemerintah Nebraska pada tahun 1874 oleh Gubernur Nebraska bernama Robert W. Furnas, dengan membagikan hadiah kepada masyarakatnya berupa 1 juta pohon guna ditanam pada lingkungan sekitar tempat tinggal mereka.  Kepeloporan gerakan menanam pohon di Nebraska yang kemudian diikuti oleh banyak negara ini,  tidak terlepas dari peran seorang pencinta alam bernama Julius Sterling Morton dan istrinya yang bernama Caroline Joy French.  Keluarga Morton berasal dari Michigan yang pindah ke Nebraska pada tahun 1854.  Melihat kondisi lingkungan di Nebraska yang gersang, tidak ada pepohonan, dan rawan terpaan angin kencang, timbul kekuatiran Morton, akan masa depan kota Nebraska.  Morton menggagas agar dilakukan gerakan menanam dengan cara menyisihkan waktu sehari untuk diisi dengan kegiatan menanam pohon serentak di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.  Adanya dukungan pemerintah setempat menjadikan Gerakan Morton ini meluas hingga ke distrik lainnya.  Tahun 1882 gerakan menanam pohon menjadi tradisi dan materi pelajaran di sekolah-sekolah Nebraska.  Kepeloporan Morgan telah menyelamatkan kota Nebraska dari kemunduran akibat kondisi lingkungan yang buruk.   Nebraska kemudian dinobatkan sebagai kota kelahiran gerakan menanam dan hari pohon sedunia (the Arbor Day).

RTH Public

Sebenarnya di Nusantara yang mayoritas penduduknya berbudaya pertanian (agriculture), menanam pohon bukanlah sesuatu yang asing, bahkan dibeberapa suku, menanam pohon menjadi bagian dari entitas adat, dan menjadi kearifan lokal yang patut dilestarikan seperti misalnya di daerah Kami di Lampung Barat dikenal dengan budaya “siap kawin, siap tanam.”

Aktivitas menanam pohon dianggap sesuatu yang sepele, tapi sebenarnya memiliki nilai manfaat besar untuk masa depan.  Menanam pohon sama dengan menanam kebaikan, bahkan dalam ajaran agama Islam, menanam pohon merupakan aktivitas mulia yang nilainya setara dengan bersedekah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

“Dari sahabat Anas ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Tiada seorang muslim yang menanam pohon atau menebar bibit tanaman, lalu (hasilnya) dimakan oleh burung atau manusia, melainkan ia akan bernilai sedekah bagi penanamnya,” (HR Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidzi).

Berikut rangkuman Jejak Erwinanta tentang manfaat Pohon bagi lingkungan dan manusia serta bernilai sedekah bagi yang menanamnya, silahkan disimak ya.

1. Pohon memberikan kesejukan

Pohon memiliki tajuk atau kanopi berbentuk bulat, parabolic, kerucut, atau lonjong.  Tajuk pohon berguna sebagai bidang penyerap sinar ultraviolet untuk proses fotosintetis. Sekitar 50% sinar ultraviolet dapat diserap oleh tajuk pohon, sehingga terjadi perbedaan suhu antara bagian bawah dengan bagian atas tajuk.  Suhu di bawah tajuk lebih sejuk dibandingkan di bagian atasnya.  Perbedaan suhu ini menyebabkan terjadinya sirkulasi udara.  Menanam pohon di sekitar rumah, selain melindungi penghuni rumah dari bahaya sinar ultraviolet, juga memperlancar sirkulasi udara di dalam rumah. Rumah menjadi teduh dan sejuk.  Keberadaan pohon mampu menghemat biaya penggunaan listrik untuk AC sebesar 15-50% pertahun. Bahkan mesin AC akan bekerja lebih efisien apabila terlindungi dari paparan sinar matahari

RTH Publik

2. Pohon meredam polusi suara dan udara

Masyarakat yang hidup di kota, hari-harinya dihadapkan pada kondisi lingkungan yang bising, dan udara yang tercemar  debu dan emisi kendaraan bermotor.  Kebisingan dan udara yang kotor beresiko terhadap kualitas kesehatan dan produktifitas manusia.  Depresi, stress, penyakit jantung, paru-paru, ISPA, kanker, dan kelainan genetik merupakan contoh penyakit yang disebabkan karena kebisingan dan udara yang tercemar.  Pepohonan dapat menjadi benteng hijau guna menyerap kebisingan dan penyaring udara kotor.  Suatu penelitian menunjukan bahwa jalur hijau (greenbelt) di tepian jalan mampu mereduksi kebisingan sebesar 3,7% - 16,04%.  Beberapa jenis pohon seperti  Ganitri (Elaeocarpus sphaericus) mampu menyerap polutan karbon monoksida (CO) sebesar 81.53 % (0.587 ppm).   

3. Pohon menjaga kesehatan mental

Kandungan senyawa klorofil merefleksikan warna hijau pada daun.  Berdasarkan hasil penelitian, warna hijau yang diidentikan dengan sesuatu yang bersifat alam, dianggap memiliki arti keseimbangan dan keharmonisan.  Warna hijau memberi kesan segar (fresh), tenang, dan damai, sehingga cocok sebagai terapi bagi seseorang yang bermasalah secara emosi,  gangguan terhadap hubungan sosial dan keseimbangan pikiran.  Pepohonan dengan warna tajuknya yang hijau dapat meningkatkan fungsi kognitif, mengurangi stres, menyehatkan jantung, bahkan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Seorang anak yang memiliki gejala Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), akan menjadi lebih ringan jika waktunya dihabiskan di alam sekitar pepohonan.

4. Pohon mencegah abrasi, banjir dan longsor

Pohon memiliki desain akar yang khas sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi habitatnya. Ada yang disebut sebagai akar tunjang, akar pasak, akar lutut, akar papan, akar gantung, akar banir, akar pencekik, dan sebagainya.  Berbagai model akar ini, selain untuk mengambil unsur hara tanah, juga sebagai pondasi untuk memperkuat posisi pohon agar tetap tegak, dan tidak gampang rubuh, sekaligus melindungi tempat tumbuhnya dari abrasi, banjir dan longsor.

5. Pohon penyedia kebutuhan pangan dan gizi

Pohon menghasilkan glukosa melalui proses fotosintetis.  Glukosa adalah zat gula yang digunakan oleh pohon untuk mendukung proses pertumbuhan generatif dan juga sumber pangan bagi mahluk hidup lainnya, termasuk manusia.  Disamping itu bunga dari pohon menghasilkan nektar dan pollen, yang menjadi pakan lebah dan baik bagi kesehatan dan gizi manusia.  Tapi harus sobat ingat, tidak semua pohon memiliki daun dan buah yang layak dikonsumsi secara aman oleh manusia. 

6. Pohon sebagai "Apotik Hidup" dan "Biosida Alami"

Setiap pohon menghasilkan zat yang dinamai alelopati sebagai bentuk pertahanan diri dari pesaingnya. Disamping itu pohon memiliki zat hijau daun atau klorofil yang membantu metabolisme dan respirasi tanaman melalui proses yang dinamai fotosintetis. Komposisi dan kandungan zat alelopati dan klorofil ini  dapat diekstrak, dan digunakan untuk menghambat pertumbuhan beberapa organisme yang bersifat patogenic, meningkatkan antibodi, memiliki efek antioksidan, dan detokfikasi.  Beberapa pohon dapat dimanfaatkan sebagai apotik hidup dan biosida yang ramah lingkungan.

RTH public

7. Pohon menjamin ketersediaan air dan kelembaban tanah

Akar tanaman yang menjalar secara vertikal maupun horizontal di lapisan tanah, dan daya hisap akar, dapat meningkatkan kapasitas dan ketersediaan air tanah, dan melindungi tanah dari kehilangan akibat  erosi.  Air dan kelembaban tanah sangat dibutuhkan bagi organisme pengurai dalam proses pembusukan atau dekomposisi yang merupakan tahapan penting dari siklus hara.

8. Pohon  menyerap Karbon  menghasilkan Oksigen

Melalui proses fotosintetic, pohon menyerap CO2 dan H2O dan mengubahnya menjadi energi berupa glukosa dan melepaskan O2 ke udara.  Menurut The global oxygen budget and its future projection, setiap orang dewasa memerlukan 1,17 kg oksigen per hari atau 0,013 gram per detik.  Satu helaan nafas secara normal membutuhkan waktu 16-18 detik, atau setara dengan 0,00081 gram oksigen per satu helaan nafas.

Setiap pohon memiliki kemampuan berbeda-beda dalam memproduksi oksigen dan penyerapan karbon. Contohnya satu pohon sonokeling (Dalbergia latifolia) setinggi 10 meter bisa menghasilkan oksigen 207,33 kilogram per hari, sementara satu pohon akasia menghasilkan oksigen 143,33 kilogram sehari. Dengan demikian, maka satu pohon sonokeling dapat menyuplai oksigen bagi 177-239 orang dewasa perhari  dan pohon akasia berkisar 122-165 orang dewasa perhari.  Pohon Sonokeling mampu menyerap carbon sebanyak 14,04 ton pertahun dan akasia sebesar 25,92 ton per tahun.

Emisi Karbon yang berlebih di udara menyebabkan terjadinya efek gas rumah kaca. Dampak buruknya adalah peningkatan suhu bumi yang menyebabkan naiknya permukaan laut,  perubahan iklim seperti cuaca ekstrim, musim kemarau yang panjang, gelombang udara panas, dan sebagainya.  Nah bisa dihitung berapa manusia yang dirugikan jika satu pohon sonokeling ditebang!

9. Pohon untuk tempat hidup flora dan fauna

Dalam rantai makanan, pohon berperan sebagai produsen atau penyedia energi untuk mahluk hidup lainnya, karenanya dalam satu batang pohon dapat menjadi rumah dari berbagai jenis mahluk hidup, mulai yang mendiami di sekitar akar, batang, maupun di tajuk pohon. Jenis-jenis mahluk hidup yang umum dijumpai pada pohon, antara lain: anggrek, liana, lumut, pakis, burung, primata, serangga, reptil, tupai, jamur, dan sebagainya.

10. Pohon sebagai literasi dan edukasi

Setiap pohon  memiliki syarat tumbuh yang berbeda tergantung darimana ekosistemnya berasal. Pohon bakau tidaklah cocok ditanam di dataran tinggi, begitupula pohon duren tidaklah cocok ditanam sebagai tanaman peneduh tepi jalan.   Semuanya membutuhkan pengetahuan yang dapat dipelajari dan dipraktekkan, mulai dari pengenalan jenis, pembiakan, penanaman, perawatan,  hingga pemanfaatannya.  Bahkan perumusan tujuan,  desain dan perencanaan untuk penanaman pun, tidak terlepas dari ilmu pengetahuan yang mendasarinya.

RTH Publik

Sobat pernah membaca kisah Nabi Nuh dengan mukzizatnya yang dikenal sebagai Bahtera Nabi Nuh? Nah bayangkan jika Allah tidak menciptakan pohon dan tidak membukakan ilmu-Nya tentang manfaat pohon di masa itu? mungkin sekarang kita tidak mengenal ilmu-ilmu tentang botani, biologi, dendrologi, ekologi, silvikultur, konservasi, taksonomi, evolusi, biogeografi, biofisika, bioteknologi, farmasi, genetika, bioinformatika, agronomi, mikologi, paleontologi, mikrobiologi dan morfologi. 😋

Jika ada manfaat lainnya, silahkan sobat tambahkan ya, karena sebenarnya banyak sekali manfaat tanaman baik manfaat yang langsung dirasakan, maupun manfaat tidak langsung.  Baiknya dipahami juga batasan tentang “pohon”, karena tidak semua tanaman adalah pohon.  Nah sobat selamat Hari Menanam Pohon ya, mari kita hijaukan bumi kita agar menjadi rumah tinggal yang nyaman, aman, damai, dan tentram untuk semua mahluk Tuhan.

Salam Sehat, Salam Lestari...


Baca Juga: Hari-Hari Besar Kehutanan dan Lingkungan Hidup


REFERENSI

Tanam Satu Pohon Beri Oksigen Ratusan Orang, Forest Digest, 8 Januari 2021 (https://www.forestdigest.com/detail/942/kebutuhan-oksigen-manusia)

Diperingati Setiap 10 Januari, Inilah Sejarah dan Tujuan serta Link Twibbon Hari Gerakan Satu Juta Pohon (https://kids.grid.id/read/473087096/diperingati-setiap-10-januari-inilah-sejarah-dan-tujuan-serta-link-twibbon-hari-gerakan-satu-juta-pohon?page=all)


3 komentar:

  1. Mantap bro....👍

    BalasHapus
  2. Jenis pohon yang bagus untuk penghijauan dan kopi apa saja mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kopi adalah tanaman dengan intensitas cahaya matahari yang tidak penuh. Kopi butuh naungan tidak lebih dari 60%. Naungan yang cocok biasanya jenis legum seperti sengon atau lamtoro. Jenis legum dapat memperbaiki unsur hara tanah.

      Hapus

Terbaru

Selamat Datang 2024

"Hari ini tanggal 2 Januari 2024, pukul 07.32 WIB, hari pertama masuk kerja! Berdiri di barisan paling depan, acara apel pagi, di lapan...

Populer