Rabu, 07 Juni 2023

Karya Seni dari Media Sampah Plastik yang Kreatif, Menawan, dan Inspiratif


Makna ekologi tidak hanya ranahnya para penggiat lingkungan hidup, akan tetapi juga oleh para seniman.  Alam dan hubungan ekologis didalamnya, menurut sudut pandang seniman adalah representatif dari keindahan itu sendiri. Mereka mampu mengekspresikan etika dan nilai moral pelestarian alam menjadi desain artistik. Karya seni rupa yang memadukan antara seni dan pelestarian lingkungan hidup dikenal dengan istilah EcoArt. 

Karya seni rupa dengan konsep EcoArt pada umumnya mengkombinasikan teknik goresan (lukis, gambar, kaligrafi), dengan teknik tempel (mozaik, kolase, montase), teknik membentuk/konstruksi (patung, keramik, arsitektur), dan teknik dipertunjukan (instalasi, pertunjukan).

Konsep EcoArt tidak hanya menggagas tentang tema atau makna dari suatu karya seni rupa, akan tetapi termasuk juga media yang digunakan.  Media yang diusung para seniman EcoArt tidak terbatas dari cat, dan kanvas saja, tapi dapat berasal dari bahan sisa atau barang bekas.  

Salah satu media karya seni rupa yang kini populer adalah dengan menggunakan sampah plastik sebagai medianya. Karya seni rupa berbahan sampah plastik, tidak saja menyajikan desain yang artistik, tapi juga mengandung makna yang inspiratif, bernilai edukatif, dan kampanye yang efektif.  Tak heran hasil karya seni rupa dari media sampah plastik dihargai dengan nominal yang tinggi.   

Berikut beberapa tokoh seniman terkenal asal Indonesia, yang mampu menyulap sampah plastik menjadi karya seni yang menawan, penuh makna dan inspiratif.  Siapa saja mereka silahkan disimak ya Sob.

1. Lukisan Wajah dan Anime Karya Edy Art Studio

Edy Ginting dan Anime via Liputan6.com

Edy Suranta Ginting tidak hanya seorang seniman tapi juga seorang aktivis lingkungan. Melukis dari media plastik bekas sudah dilakoninya sejak tahun 2016.  Lukisan karya Edy Ginting mulai viral dan terkenal setelah mengikuti lomba dalam rangka peringatan hari Lingkungan Hidup sedunia yang diadakan Tik Tok pada tahun 2020, dan Festival Film Anti Korupsi Sedunia pada tahun 2021.  

Popularitas Edy Ginting semakin meningkat, setelah melukis wajah personil BTS, boyband asal Korea Min Yoon Gi (Suga) dan Kim Soek Jin (Jin) yang dibuatnya dari kantong kresek plastik bekas. Bukan dari harga lukisannya yang dihargai 3 juta rupiah tapi unggahan video pembuatannya yang ditonton hingga 2,5 juta viewer dan video klarifikasinya yang ditonton hingga 10 juta. 

Uang hasil karya seninya banyak dihabiskan Edy Ginting untuk membeli buku, sepatu, tas dan keperluan sekolah lainnya, untuk membantu dan mengedukasi anak-anak pedalaman, termasuk di Tanah kelahirannya Karo Simalem.  Untuk melihat karya-karya lukisan Edy Ginting lainnya dapat dilihat di akun tiktoknya  @edy_art_studio.


2. Kolase Sampah Plastik Karya Makmur Art Project

kolase sampah plastik, Sigit Purnomo Adi, via greencampus.uns.ac.id

Teknik Kolase dan mozaik  dari sampah kemasan plastik menjadi bentuk seni rupa abstrak yang menawan, merupakan ciri seniman bernama Sigit Purnomo Adi asal desa Sapen, Mojolaban, Sukoharjo.  Keberminatan terhadap sampah plastik menjadi suatu karya seni, sudah digeluti oleh  Sigit Purnomo Adi sejak tahun 2011. Sigit Purnomo tidak hanya seorang seniman tapi juga seorang dosen.  

Hasil karyanya banyak diminati warga dari Jepang, Malaysia, Thailand, Amerika hingga Eropa Timur.  Karya seninya dipamerkan di galerinya sendiri bernama Galeri Makmur Art Project, yang juga menjadi referensi para pecinta seni lukis di Solo Raya, untuk dikunjungi dan belajar tentang pengelolaan sampah yang lebih sehat terhadap keberlangsungan kebersihan lingkungan.


3. Wayang Uwuh Karya Iskandar

Iskandar dan Wayang Uwuh, foto kompas.com 

Wayang Uwuh
atau Wayang Sampah. (Uwuh dalam bahasa Jawa artinya sampah), diciptakan oleh Iskandar Harjodimulyo, seorang pencinta seni dan lingkungan, yang berasal dari Gondokusuman Yogyakarta.  Awal mula muncul ide pembuatan wayang dari sampah plastik, bermula saat Iskandar menjadi relawan kampung seni di bantaran kali Ciliwung pada tahun 2013.  Saat itu terjadi banjir yang banyak membawa material sampah plastik, dari situlah muncul ide membuat wayang yang terbuat dari botol plastik bekas.  

Idenya berhasil mengkolaborasikan antara pelestarian budaya dan lingkungan hidup kedalam karya seni yang dinamai wayang uwuh. Kini wayang uwuh, tidak hanya dinikmati oleh orang Indonesia saja, tapi sudah mencapai negeri China, Thailand, Eropa, Amerika, dan juga Australia. Bahkan Wayang Uwuh menjadi salah satu koleksi museum etnografi Belanda.


4. Plasticology Art Project karya Made Banyak

plastocology,  foto Instagram @madebanyak via liputan6.com

Plasticology dipopulerkan oleh seniman lukis Bali bernama Made Banyak.  Plasticology bermakna plastik dan ekologi, sebagai judul pameran tunggal Made Banyak di Galeri Kasisan, Denpasar Bali pada bulan Mei 2021. 

Pada pameran ini Made Banyak memperkenalkan lukisan-lukisan dengan media sampah plastik, salah satu yang terkenal adalah lukisan dengan judul “Ni Luh Camplung” yang dilukis diatas berbagai aneka sampah plastik kemasan makanan ringan.  Karya seni Made Banyak lainnya dapat dilihat pada instagram @madebanyak    


5. Seni Instalasi Surealis karya Eko Nugroho

Bouquet of Love & Eko Nugroho via hot.detik.com

Eko Nugroho seorang seniman muda asal Yogyakarta, yang karya seninya mendunia. Sebelum menggeluti seni instalasi, Eko Nugroho adalah penggiat komunitas komik, yang diberi judul “Daging Tumbuh”.

Ketertarikan pada seni instalasi menggunakan media sampah plastik, diawali dari kekecewaannya melihat kondisi kali code yang mulai kumuh dan tercemar.  Tahun 2017 hasrat tersebut baru dapat diwujudkan setelah Eko Nugroho terlibat dalam menggarap project seni instalasi bersama Potato Head Bali, yang diberi judul 'Bouquet of Love'

'Bouquet of Love'  berukuran 10 x 7 meter, yang terbuat dari 300 kilogram sampah plastik dan dipasang di depan fasad Colosseum Potato Head Family. 

Karya-karya Eko Nugroho mengeksplorasi antara budaya lokal dan perkembangan kehidupan modern pada area urban atau perkotaan. Eko Nugroho pernah tampil di Venice dan Lyon Biennale yang bergengsi di Perancis.   Karya Eko Nugroho juga pernah tampil pada acara Pameran tahunan Imaginarium: To The Ends of the Earth di Museum Seni Singapura. Pameran ini menampilkan berbagai seni instalasi, pemutaran film, workshop, serta pertunjukkan oleh para seniman dari seluruh dunia. Kini karya-karya Eko Nugroho diminati mulai dari China, Finlandia, dan Belanda.


Baca Juga: Solusi Bijak dan Cerdas atasi Sampah Plastik

Sampah plastik selalu menimbulkan problematika terhadap lingkungan termasuk bagi manusia yang berada didalamnya, ironinya manusia tidak bisa terlepas dari plastik. Sampah plastik seolah menggiring manusia masuk dalam lubang kuburnya sendiri. 

Semoga karya-karya seni yang disajikan para seniman diatas, mengispirasi kita bahwa mengatasi sampah khususnya plastik bukanlah dibuang menjadi sesuatu yang tidak bernilai, tapi ubahlah menjadi sesuatu yang bernilai, sebagaimana ungkapan salah satu seniman:

“Sampah plastik berasal dari rumah, maka bawalah dia kembali ke rumah, jangan diletakan di alam, karena itu bukanlah tempatnya” 

Nah jika sobat memiliki bakat seni, cobalah mengikuti jejak mereka, “Beat Plastic Pollution” semoga menginspirasi.  

--- Salam Lestari ---


Referensi:

  • https://hot.detik.com/art/d-3601632/karya-instalasi-eko-nugroho-di-bali-terbuat-dari-300-kilogram-sampah.
  • https://yogyakarta.kompas.com/image/2023/01/14/092558878/kisah-iskandar-pencipta-wayang-uwuh-dari-banjir-ciliwung-hingga-banjir?page=1
  • https://greencampus.uns.ac.id/melihat-keelokan-lukisan-sampah-plastik-dilirik-jepang-hingga-eropa-2/

Minggu, 04 Juni 2023

Solusi Bijak dan Cerdas atasi Polusi Plastik, "Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia Ke-50"


Setiap tanggal 5 Juni, diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau “World Environment Day”. Tujuannya adalah untuk membangkitkan kesadaran dan kepedulian akan pentingnya mempertahankan kualitas lingkungan hidup, yang saat ini kian mengalami penurunan akibat pencemaran. Krisis iklim dan gelombang panas yang melanda beberapa negara di dunia, seolah membuktikan bahwa kondisi lingkungan hidup kita sedang tidak baik-baik saja. 

Ditetapkannya tanggal 5 Juni, merupakan apresiasi atas Konferensi Stockholm tentang Lingkungan Hidup Manusia yang dimulai tanggal 5 Juni - 16 Juni 1972. Konferensi Stockholm melahirkan Deklarasi Stockholm yang monumental, karena menandai kesatuan tekad dan kesadaran bersama antara negara industri dan negara berkembang tentang pentingnya pembangunan berkelanjutan, dan pengendalian pencemaran guna  keberlangsungan hidup manusia di seluruh dunia. 

Hasil penting Konferensi Stockholm lainnya adalah terbentuknya United Nations on Environment Programmes (UNEP), dan mendorong pembentukan kementerian atau lembaga yang menangani lingkungan hidup di seluruh dunia.  UNEP bermarkas di Nairobi, Kenya, dan berperan untuk membantu negara-negara berkembang melaksanakan kebijakan mengenai alam dan menggalakkan sustainable development di dunia.

Peringatan "Hari Lingkungan Hidup Sedunia" pertama kalinya dilaksanakan di Jenewa, Swiss, pada tahun 1973, dengan tema “Only One Earth”. Tahun 2023, merupakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang ke-50, dipusatkan di Pantai Gading, Afrika Barat, dengan tema: “Beat Plastic Pollution” atau “solusi untuk polusi plastik”.  

Pantai Gading merupakan salah satu negara di Afrika Barat yang mampu mengolah sampah plastik menjadi bernilai ekonomi bagi masyarakatnya dan mendatangkan keuntungan bagi negaranya, seperti contohnya Resort Wisata terkenal di Abidjan, Pantai Gading yang bernama  'L’île Flottante' sebagai pulau terapung yang terbuat dari sekitar 700 ribu sampah botol plastik. 

Pulau terapung 'L’île Flottante' di Abidjan, Pantai Gading, sumber: liputan6.com

Mengapa polusi plastik menjadi tema hari lingkungan hidup sedunia yang ke-50?

Menurut data dari genevaenvironmentnetwork.org (2023), diperkirakan lebih dari 430 juta ton plastik  diproduksi setiap tahun di seluruh dunia, dimana lebih dari setengahnya dirancang untuk digunakan hanya sekali pakai. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 10 persen yang didaur ulang, dan selebihnya menjadi sampah yang mencemari laut dan daratan. Diperkirakan 19-23 juta ton sampah plastik berakhir di danau, sungai, dan laut setiap tahunnya. 

Dari halaman detik.com (2022), terdapat 5 (lima) negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia yaitu: Negara Amerika Serikat  dengan jumlah sampah plastik mencapai 34,02 juta ton, diurutan kedua ditempati oleh India sebanyak 26,33 juta ton, ketiga: Negara China sebanyak 21,60 juta ton, ke empat ditempati oleh negara Brazil dengan produksi sampah plastik 10.68 juta ton, dan yang kelima adalah negara Indonesia dengan jumlah sampah plastik mencapai 9,13 juta ton.  Indonesia juga diklaim sebagai negara terbesar ke-5 yang membuang sampah plastiknya di laut. Diperkirakan sekitar 56.333 ton sampah plastik di Indonesia setiap tahunnya mencemari ekosistem laut.

Plastik sekali pakai yang dibuang atau dibakar membahayakan kesehatan manusia dan keanekaragaman hayati serta mencemari setiap ekosistem dari puncak gunung hingga dasar laut. Celakanya plastik sangat sulit untuk terurai secara alami, sehingga jejak plastik akan sangat sulit menghilang dari muka bumi. World Economic Forum (WEF) memprediksi bahwa jumlah sampah plastik dan mikroplastik  yang mencemari laut pada tahun 2050 akan lebih banyak dibandingkan jumlah ikan dan plankton.

Mikroplastik, sumber: econusa.id

Bagian dari sampah plastik yang berbahaya adalah mikroplastik, yaitu partikel plastik kecil berdiameter hingga 5 mm. Mikroplastik dapat mencemari makanan, air, dan udara. Diperkirakan setiap orang saat ini telah mengkonsumsi tanpa sadar lebih dari 50.000 mikroplastik per tahun. Mikroplastik menyebabkan kerusakan sel, alergi parah, gangguan otak dan syaraf, kanker, gangguan hormon dan sistem imun, gangguan metabolisme, serta mempengaruhi perkembangan janin.

Kata Plastik diambil dari bahasa yunani “Plastikos” yang artinya bahan yang bersifat elastis. Plastik  adalah senyawa polimer yang unsur pembentuk atau pembangunnya adalah hidrogen dan karbon (Surono, 2013). 

Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes di London, Inggris pada tahun 1862. Plastik temuan Parkes disebut Parkesine, dibuat dari bahan organik berupa selulosa. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan karena mahalnya bahan baku yang digunakan. 

Kemudian pada tahun 1907 bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan oleh seorang ahli kimia dari New York, bernama Leo Baekeland, berupa resin cair yang diberi nama Bakelite. Material baru ini tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak mencair di dalam larutan asam cuka. Dengan demikian, sekali bahan ini terbentuk maka tidak akan bisa berubah.  

Inovasi di bidang plastik terus berlanjut, hingga pada tahun 1933, Ralp Wiley secara tidak sengaja menemukan plastik jenis lain yaitu Polyvinylidene Chloride atau populer dengan sebutan Saran. Saran pertama kali digunakan untuk peralatan militer, pembungkus dan penyimpan makanan. Pada tahun yang sama dua orang ahli kimia organik bernama E.W. Fawcett dan R.O. Gibson menemukan Polyethylene.

Penggunaan polyethylene semakin populer  sebagai bahan baku Kantong Plastik yang dibuat oleh Sten Gustaf Thulin, pada tahun 1959.  Kantong Plastik ciptaan Gustaf Thulin memiliki pegangan pada kedua sisinya, sehingga sering disebut pula sebagai T-shirt Bag.  Tujuan  Thulin menciptakan kantong plastik adalah untuk mengganti peran kantong kertas yang dianggap tidak ramah lingkungan, boros, dan mahal.  

Namun faktanya 64 tahun kemudian, sampah plastik justru menjadi persoalan penting yang mengancam kualitas lingkungan hidup manusia di dunia.   

Menyadur dari situs historia.id, plastik mulai diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 1950-an, sebagai barang keperluan rumah tangga, sisir, sikat gigi, kancing pakaian dan mainan anak-anak. Hingga tahun 1953 di pulau Jawa telah berdiri 12 pabrik plastik. Bahan baku plastik saat itu di impor dari Belanda dan Amerika, melalui perusahaan minyak Shell dan Bataafsche Petroleum Maatschappij

Pada tahun 1960an, sejak penemuan kantong plastik Thulin, permintaan pasar akan kantong plastik terus meningkat, termasuk juga di Indonesia.  Kantong plastik dianggap praktis karena dapat memuat banyak barang, murah, dan aman dari air hujan. Pada masa itu kantong plastik juga digunakan oleh siswa sekolah  sebagai tas yang melindungi buku pelajarannya agar tidak basah jika hujan turun. 

Tahun 1963 dibangun pabrik pipa air berbahan plastik pertama di Indonesia oleh PT Prakarsa Plastics, yang diberi nama "Pralon" dan pada tahun 1970 didirikan pabrik pengolahan air mineral merk "Aqua" di Indonesia.  Dua nama merk dagang ini yang kemudian selalu digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk penamaan apapun merk pipa air maupun air kemasan. 

Walaupun beresiko terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan, nyatanya banyak industri tetap memproduksi kemasan berbahan plastik, dari berbagai jenis resin, sebagai bahan bakunya.  Pada tahun 1988 diberlakukan penggunaan kode resin, pada setiap kemasan plastik.  Kode tersebut diperkenalkan oleh American Society of Plastic Industry yang ditandai dengan simbol segitiga daur ulang yang bertuliskan angka dan huruf. 

Kode Resin Kemasan Plastik, sumber: pabrikmaklonkemasan.com

Melalui kode ini, Kita dapat  mengenal jenis resin yang digunakan dan mengetahui apakah kemasan plastik tersebut bisa didaur ulang atau tidak. Kode ini juga bisa dipakai untuk mengetahui tingkat keamanan kemasan makanan, dan resikonya bagi kesehatan manusia.  Dari Infografis di atas, kode resin yang dianggap relatif aman untuk digunakan kembali sebagai wadah makanan dan minuman adalah Kode:4 LDPE dan Kode: 5 PP.

Baca Juga: 10 Kreasi DIY Sampah Plastik   |   5 Karya Seni dari Sampah Plastik

Berbagai resiko dari dampak polusi sampah plastik terhadap alam dan manusia, mungkin sudah mulai tergambar, bagaimana sampah plastik yang kita buang, pada akhirnya akan kembali mengendap dalam tubuh kita sebagai racun yang membahayakan kesehatan dan kehidupan mahluk hidup lainnya.  Lantas apa saja yang dapat kita lakukan untuk mengatasi sampah plastik? 

sumber: idea.grid.id

  1. Mulailah berkomitmen pengurangan sampah plastik dari diri sendiri, seperti yang tergambar dalam infografis di atas.
  2. Setiap pembelian produk dengan kemasan plastik, sebaiknya memperhatikan simbol kode resin. Jangan menggunakan kembali kemasan plastik dengan kode resin yang beresiko tinggi bagi kesehatan dan lingkungan.
  3. Mengedukasi anggota keluarga untuk mulai mengurangi penggunaan plastik, mencari informasi yang benar tentang bahaya plastik bagi kesehatan, dan berkreasi dengan sampah plastik untuk memperkuat hubungan antar anggota keluarga, misalnya mengajari anak membuat pot bunga, dan celengan dari botol plastik bekas, dan sebagainya. 
  4. Biasakan untuk melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah tangga, sekolah, dan kantor atau tempat usaha, sehingga pemrosesan sampah akan menjadi lebih mudah dan cepat. Buanglah jenis sampah pada kotak sampah sesuai dengan warna dan simbol kotak sampahnya. Kotak sampah berwarna hijau untuk sampah organik (daun, sisa makanan, ranting), warna kuning untuk sampah guna ulang (plastik, kaca, kaleng), warna merah untuk sampah B3/Bahan Berbahaya dan Beracun (baterai, Alat medis), warna biru untuk sampah daur ulang (kertas, kardus, koran), dan warna abu-abu untuk sampah residu (puntung rokok, popok, tisu, kapas).  
  5. Mendukung dan berperan aktif dalam menumbuhkan dan mengembangkan kelembagaan Bank Sampah dengan menjadi nasabah, mitra, atau donatur.  Bank sampah memiliki peran sebagai fasilitas pengelolaan sampah dengan prinsip 3R, sarana edukasi, perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah, dan pelaksanaan ekonomi sirkular.  Pengelolaan sampah pada Bank Sampah diatur melalui Peraturan Menteri LHK Nomor 14 tahun 2021.   
  6. Meningkatkan kepedulian terhadap keberadaan dan fungsi fasilitas pengolahan sampah seperti TPS (Tempat penampungan sementara), TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle), dan TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu). 
  7. Pengembangan "Kewirausahaan Hijau" atau "Ecopreneurship" dengan pemanfaatan sampah plastik menjadi produk baru yang menguntungkan, misalnya ecobrick, tas belanja, karpet plastik, tali plastik, perlengkapan rumah tangga, aksesoris dan sebagainya.  Kepeloporan, pemberdayaan dan Kemitraan dapat dilakukan dengan melibatkan kelompok sosial di desa, seperti kelompok pengajian, kelompok PKK, Karang Taruna, BUMDes, SOKLI (satuan operasional kebersihan lingkungan) dan sebagainya. 
  8. Aktif sebagai penggiat dan komunitas peduli lingkungan dengan mendorong terbentuknya kawasan permukiman sehat dan bebas sampah (ecoliving), seperti misalnya kampung bebas sampah plastik, kampung edukasi sampah, desa ecofuture, dan sebagainya, yang dapat ditingkatkan menjadi  "desa eduwisata zero waste", dan dapat diintegrasikan dengan program pemerintah seperti penyehatan lingkungan permukiman, program kampung iklim, dan pemberdayaan ekonomi kreatif.

kreasi dari sampah plastik, sumber: rumahmesin.com

Baca Juga: |  Keluarga Peduli Lingkungan  |  Strategi Konservasi

Manusia memang tidak terlepas dari plastik, dimana dan kapan saja, kita akan selalu menemukan plastik. Plastik banyak manfaatnya untuk manusia akan tetapi manakala plastik menjadi sampah, tidak hanya membahayakan manusia akan tetapi juga mahluk hidup lainnya di muka bumi.  Mari kita gunakan plastik dengan bijak dan cerdas.  Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia. 

---- Salam Lestari ----

Referensi:

  • https://www.genevaenvironmentnetwork.org/world-environment-day/
  • https://historia.id/kultur/articles/awal-mula-barang-plastik-di-indonesia-vqm1J/page/2
  • https://standarku.com/standar-kode-jenis-plastik/
  • https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6253565/10-negara-penghasil-sampah-plastik-terbanyak-di-dunia-indonesia-nomor-berapa
  • https://idea.grid.id/read/091846810/sampah-merupakan-kekhawatiran-pada-dewasa-ini-ternyata-kebanyakan-dari-sampah-rumah-tangga

Kamis, 01 Juni 2023

Memahami Tema dan Arti Logo Hari Lahir Pancasila tahun 2023

Hari Kamis, tanggal 1 Juni 2023, seluruh masyarakat Indonesia, merayakan Hari Lahir Pancasila. Mulai dari siswa sekolah dasar, perangkat desa, hingga pegawai negeri di lingkup pemerintah daerah dan propinsi, mereka hadir mengikuti upacara peringatan lahirnya Pancasila dengan antusias dan penuh hikmad.  Ada yang berpakaian adat, dan ada pula yang menggunakan seragam asal organisasinya masing-masing. 

Di tanggal yang sama pada 78 tahun silam, di Gedung Chuo Sangi In (sekarang Gedung Pancasila), Ir. Soekarno berkesempatan menyampaikan pidatonya yang bertajuk “Lahirnya Pancasila” di depan para anggota sidang Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Sidang anggota BPUPKI  pada saat itu membahas tentang  dasar-dasar Indonesia merdeka, yang dimulai dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945. 

Dalam sidang kedua  BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 tersebut, Bung Karno dalam pidatonya menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.  Panca artinya lima, sedangkan Sila artinya prinsip atau asas.  Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni Sila pertama “Kebangsaan”, sila kedua “Internasionalisme atau Perikemanusiaan”, sila ketiga “Demokrasi”, sila keempat “Keadilan sosial”, dan sila kelima “Ketuhanan yang Maha Esa”.

"Dasar-dasar Negara telah saya usulkan. Lima bilangannya. Inikah Panca Dharma? Bukan! Nama Panca Dharma tidak tepat disini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita membicarakan dasar. Saya senang kepada simbolik. Simbolik angka pula. Rukun Islam lima jumlahnya. Jari kita lima setangan. Kita mempunyai Panca Inderia. Apa lagi yang lima bilangannya?”

“Pendawapun lima orangnya. Sekarang banyaknya prinsip; kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan dan ketuhanan, lima pula bilangannya”.

“Namanya bukan Panca Dharma, tetapi – saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa namanya ialah Panca Sila. Sila artinya azas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi”

...

“Maka dari itu, jikalau bangsa Indonesia ingin supaya Panca Sila yang saya usulkan itu, menjadi satu realiteit, yakni jikalau kita ingin hidup menjadi satu bangsa, satu nationaliteit yang merdeka, ingin hidup sebagai anggota dunia yang merdeka, yang penuh dengan perikemanusiaan, ingin hidup diatas dasar permusyawaratan, ingin hidup sempurna dengan sociale rechtvaardigheid, ingin hidup dengan sejahtera dan aman, dengan ke-Tuhanan yang luas dan sempurna, – janganlah lupa akan syarat untuk menyelenggarakannya, ialah perjuangan, perjuangan, dan sekali lagi perjuangan. Jangan mengira bahwa dengan berdirinya negara Indonesia Merdeka itu perjuangan kita telah berakhir!

“Tidak! Bahkan saya berkata: Di dalam Indonesia Merdeka itu perjuangan kita harus berjalan terus, hanya lain sifatnya dengan perjuangan sekarang, lain coraknya. Nanti kita, bersama-sama, sebagai bangsa yang bersatu padu, berjuang terus menyelenggarakan apa yang kita cita-citakan di dalam Panca Sila.”

(penggalan pidato Ir. Soekarno, 1 Juni 1945, secara utuh dapat dibaca pada situs krjogja.com

Penyempurnaan rumusan Pancasila dilakukan oleh Panitia Sembilan yang dibentuk oleh Dokuritsu Junbi Cosakai / BPUPKI.  Dinamakan Panitia Sembilan karena anggotanya terdiri dari  9 orang, yaitu: Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.

Setelah melalui beberapa proses persidangan, rumusan Pancasila yang telah disempurnakan dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke-4, yang kemudian disahkan pada Sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 18 Agustus 1945, sebagai dasar negara Republik Indonesia.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (Alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945)

Hari kelahiran Pancasila akhirnya ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila sehingga tanggal 1 Juni 1945 secara sah diperingati Hari Lahir Pancasila. 

Maka sejak penetapan tersebut, setiap tanggal 1 Juni, segenap warga negara Indonesia berkomitmen untuk memperingati Harlah Pancasila sebagai bagian dari pengarusutamaan Pancasila, yakni sebagai panduan dalam seluruh bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.


Tema Harlah Pancasila tahun 2023, berdasarkan Surat Edaran BPIP Republik Indonesia, mengusung tema: "Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global" dengan Tagline:  "Aktualisasi Pancasila, Energi Pertumbuhan Indonesia".

Logo Harlah Pancasila tahun 2023 yang ditetapkan oleh BPIP RI  memiliki makna dalam setiap komponennya, yang memperkuat tema yang diusung, yaitu: 

  1. Ikon Masyarakat Berpegang Tangan : Melambangkan semangat gotong royong dan peradaban manusia
  2. Tanda Panah ke Atas: Melambangkan Pertumbuhan Global
  3. Ilustrasi Burung Garuda: Mempresentasikan simbol/negara Pancasila, semangat Pancasila, serta semangat juang bangsa Indonesia
  4. Sayap Berjumlah 5 Helai: Mempresentasikan 5 nilai dasar Pancasila
  5. Membentuk Lingkaran: Melambangkan bola dunia sebagai wujud peradaban dunia.

 

"Jikalau saya peras yang lima menjadi tiga, dan yang tiga menjadi satu, maka dapatlah saya satu perkataan Indonesia yang tulen, yaitu perkataan “gotong-royong”. Negara Indonesia yang kita dirikan haruslah negara gotong royong! Alangkah hebatnya! Negara Gotong Royong!" 

“Gotong Royong” adalah faham yang dinamis, lebih dinamis dari “kekeluargaan”, saudara-saudara! Kekeluargaan adalah satu faham yang statis, tetapi gotong-royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan,..." (Ir. Soekarno, 1 Juni 1945) 


Mari kita jadikan momentum hari lahir Pancasila untuk bergotong royong membangun Tanah Air Indonesia tetap satu, tumbuh dan berkembang secara lestari dari generasi ke generasi. 

--- Salam Lestari ---

Referensi: dari berbagai sumber


Rabu, 31 Mei 2023

Saya tidak lagi Budak Cigarette ! Selamat Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023

Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati pada tanggal 31 Mei setiap tahunnya.  Pada tanggal tersebut, para perokok di seluruh dunia serentak melakukan aksi tidak menghisap rokok selama 24 jam, atau menjadi moment penting untuk mulai berhenti merokok. 

Ada dua tujuan diadakannya peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, yaitu untuk menekan atau mengurangi jumlah perokok aktif yang semakin banyak di dunia, dan menumbuhkan kesadaran akan bahaya merokok bagi diri sendiri dan orang sekitarnya. 

Organisasi Kesehatan Dunia – WHO (World Health Organization) - mencatat bahwa setiap tahun industri rokok telah membunuh lebih dari 8 juta nyawa manusia, 600 juta pohon ditebang, mengkonversi 200 ribu hektare lahan hutan, membuang 22 miliar air dan menghasilkan 84 juta ton CO2 di udara. 

Tembakau sebagai bahan utama rokok memiliki 7.000 senyawa kimia yang bersifat adiktif dan karsinogenik yang berbahaya bagi tubuh, seperti menyebabkan kanker paru-paru dan penyakit jantung. Bahkan membakar sebatang rokok dapat menghasilkan sekitar 3-6% karbon monoksida (CO) yang dapat mencemari udara sekitar. 

Sekitar 4,5 triliun filter rokok yang mengandung mikroplastik terbuang mencemari lautan, sungai, trotoar kota, taman, tanah, dan pantai setiap tahunnya. Mikroplastik adalah potongan atau partikel plastik yang memiliki ukuran kurang dari 4,8 milimeter. Mikroplastik yang terdekomposisi dari filter rokok  masuk ke tubuh manusia melalui proses rantai makanan. Dampaknya sangat serius bagi kesehatan, di antaranya terhadap genetika, perkembangan otak, dan pernapasan.

Ironinya biaya membersihkan produk tembakau yang berserakan dibebankan kepada pembayar pajak, bukan industri yang membuatnya. Pemerintah justru mengeluarkan biaya yang cukup besar guna membersihkan limbah rokok setiap tahunnya. Contohnya Cina mengeluarkan biaya sekitar US$ 2,6 miliar,  India sekitar US$ 766 juta, sedangkan Brasil dan Jerman mencapai lebih dari US$ 200 juta, biaya yang dikeluarkan untuk membersihkan limbah rokok setiap tahunnya.

Rokok tidak hanya mengakibatkan kematian bagi perokok aktif, akan tetapi juga bagi perokok pasif. Bahkan kebiasaan merokok menjadi salah satu pintu masuk ketergantungan akan Narkoba dan Minuman Keras, karenanya rokok termasuk golongan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif). Sebagian besar pecandu rokok disebabkan karena faktor lingkungan atau pergaulan. Berbagai alasan orang untuk merokok seperti penghilang kejenuhan, penghilang stres, meningkatkan konsentrasi, dan merangsang ide-ide kreatif, serta meningkatkan kepercayaan diri.  

Pertimbangan akan bahaya merokok inilah yang kemudian WHO mendeklarasikan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, dengan harapan ada satu hari di dunia ini yang bebas dari pencemaran asap rokok.  Awalnya Hari Tanpa Tembakau Sedunia ditetapkan pada tanggal 7 April 1987, namun atas beberapa pertimbangan dirubah menjadi tanggal 31 Mei 1988.  Hingga sekarang, setiap tanggal 31 Mei diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia.

Hasil survey GATS (Global Adult Tobacco Survey) tahun 2021 menunjukan Negara Indonesia memiliki jumlah perokok laki-laki tertinggi di dunia dan jumlah perokok terbesar ketiga di dunia setelah India dan China. Berdasarkan hasil survey GATS 2021, penggunaan tembakau dengan berbagai bentuk (merokok, tembakau tanpa asap, atau dipanaskan) dilakukan oleh sekitar 34,5% orang dewasa (70,2 juta jiwa), dengan komposisi terbesar adalah  65,5% pria, dan 3,3% wanita.  Hasil survey ini menunjukan fenomena bahwa merokok tidak lagi digandrungi oleh kaum pria namun juga oleh wanita. Hal ini menjadi krusial, karena wanita adalah calon ibu yang akan membentuk generasi penerus bangsa.

Kegiatan kampanye berhenti merokok oleh PKBI Lampung Barat

Temuan lainnya adalah rokok sangat berdampak pada sosial ekonomi masyarakat. Saat ini, pengeluaran belanja rokok pada keluarga miskin jauh lebih besar daripada pengeluaran untuk membeli makanan bergizi. Rata-rata keluarga miskin menghabiskan 11,9% penghasilannya untuk mengkonsumsi rokok. Rokok menjadi nomor dua setelah beras.

Selain itu, penyakit yang dipicu dari mengkonsumsi rokok umumnya merupakan penyakit yang serius dan memerlukan biaya yang sangat tinggi, baik perawatan maupun pengobatannya. Hal ini tentunya menjadi beban tidak hanya perekonomian keluarga akan tetapi beban bagi negara. 

Hal inilah yang mendasari perumusan tema kampanye Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun 2023 yaitu:
'We Need Food, Not Tobacco' (Kita Butuh Makanan, Bukan Tembakau).

Harapannya dengan tema tersebut mendorong dan mengedukasi para petani tembakau untuk lebih menanam tanaman yang sehat, berkelanjutan dan bergizi, sekaligus mengatasi krisis pangan global, deforestasi dan krisis iklim. Oleh karena itu, kampanye ini diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa bukan tembakau yang dibutuhkan masyarakat, tapi pemenuhan pangan yang bergizi. Alokasikan belanja rokok anda, untuk lebih memenuhi ketercukupan pangan keluarga.  

Perlu komitmen bersama lintas program lintas sektor untuk menurunkan jumlah perokok aktif di Indonesia. Mulailah dari komitmen diri sendiri dan keluarga, mari lindungi kesehatan diri dan kesehatan lingkungan dari rokok, asap rokok maupun puntung rokok.

"Merokok tak merokok memang akan mati, tapi harga seseorang ditentukan oleh bagaimana kita memberinya harga pada usia. Di era krisis iklim, menjadi berharga ketika kita tak menambah beban planet ini.  Selamat berhenti merokok di Hari Tanpa Tembakau Sedunia".  (Poernomo Gontha Ridho, 2022).

Investasikan waktu dan uang Anda untuk hal-hal yang membuat Anda bahagia, sehat, dan hidup, akan tetapi tembakau justru menjauhkannya dari diri Anda. Selamat Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023.   

--- Salam Lestari ---


Referensi:

  • Sejarah dan Tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023" (link: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230530184340-255-955960/sejarah-dan-tema-hari-tanpa-tembakau-sedunia-2023).
  • Mengapa Saya Belum Merokok Lagi (Link: https://www.forestdigest.com/detail/1774/bahaya-rokok)

8 Dampak Kemarau dan Kekeringan yang Wajib Diwaspadai


Indonesia adalah negara tropis yang hanya mengenal dua musim iklim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.  Menurut informasi dari BMKG, musim kemarau tahun 2023 yang melanda Indonesia akan berlangsung lebih panjang dengan kondisi cuaca yang tidak seperti biasanya, dibandingkan tiga tahun sebelumnya.  Musim kemarau tahun ini diiringi dengan fenomena cuaca panas yang mengancam terjadinya bencana kekeringan. Kondisi cuaca panas perlu diwaspadai oleh pemerintah dan masyarakat,  karena berdampak buruk bagi kesehatan, lingkungan, maupun sektor ekonomi.

Fenomena cuaca panas di musim kemarau tahun ini, menurut Deputi Bidang Klimatologi BMKG, (Dodo Gunawan, 24 April 2023) yang dirangkum dari chanel liputan6.com, disebabkan oleh 5 (lima) faktor, yaitu: 

  1. Dinamika atmosfer yang tidak biasa. Salah satunya berupa fenomena El Nino, yaitu kondisi ketika suhu permukaan laut di kawasan Pasifik menjadi lebih hangat dari biasanya. Hal ini dapat mempengaruhi pergerakan angin dan pola cuaca di Indonesia, sehingga menyebabkan suhu udara yang lebih tinggi dari normal.
  2. Adanya gerak semu matahari. Gerak semu matahari ini menyebabkan terjadinya lonjakan panas di wilayah sub-kontinen Asia Selatan, kawasan Indochina, dan Asia Timur. Gerak semu Matahari merupakan suatu siklus yang biasa terjadi setiap tahunnya yang menandai masuknya musim kemarau.  Gerak semu matahari menyebabkan bentukan awan berkurang, dan meningkatnya suhu harian diatas suhu rata-rata. 
  3. Pemanasan global dan perubahan iklim. Meningkatnya emisi gas rumah kaca menyebabkan naiknya temperatur bumi dan memicu gelombang panas yang semakin sering terjadi. Gelombang panas akan terjadi 30 kali lebih sering akibat krisis iklim yang terjadi saat ini. Menurut World Meteorological Organization (WMO), gelombang panas atau dikenal dengan "Heat Wave" merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama lima hari atau lebih secara berturut-turut di mana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat Celcius atau lebih.  
  4. Dominasi monsun Australia.  Dominasi monsun Australia yang membuat Indonesia memasuki musim kemarau. Pada musim kemarau, umumnya curah hujan di Indonesia akan menurun drastis dan suhu udara menjadi lebih tinggi.  Jumlah Zona Musim (ZOM) di Indonesia sebanyak 699 ZOM, dimana sekitar 430 ZOM (61,52%) memasuki awal musim kemarau pada kisaran bulan April – Juni 2023.  Puncak Musim Kemarau 2023 di sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2023 sebanyak 507 ZOM (72.53%).
  5. Intensitas maksimum radiasi matahari. Pada saat cuaca cerah, sinar matahari akan langsung masuk ke bumi dan memanaskan permukaannya. Hal ini menyebabkan suhu udara di Indonesia menjadi lebih tinggi dan dapat memicu terjadinya cuaca panas yang berkepanjangan. Untuk lokasi dengan kondisi cuaca cerah-berawan pada pagi sampai dengan siang hari dapat berpotensi menyebabkan indeks UV (ultraviolet) pada kategori “Very high” dan “Extreme” di siang hari.


Baca Juga:  Memperingati Hari Meteorologi, Mewaspadai Ancaman di Masa Depan 


Puncak Musim Kemarau 2023, sumber: BMKG

BMKG memprediksi musim kemarau di Indonesia akan terjadi mulai akhir bulan Mei hingga akhir bulan September.  Adapun, wilayah yang berpotensi kekeringan di Indonesia meliputi daerah-daerah yang terletak di bagian selatan khatulistiwa, seperti Wilayah Jawa Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan sebagian besar pulau Sumatra bagian selatan. Sebagai bentuk konsekuensi dari terjadinya musim kemarau dan kondisi panas yang saat ini terjadi adalah ancaman bencana kekeringan. 

Propinsi Lampung terbagi menjadi 12 Zona Iklim (ZOM). Zona iklim tidak mengikuti batas administrasi kabupaten/kota.  Satu wilayah Kabupaten/Kota bisa memiliki lebih dari satu zona iklim (ZOM).  Misalnya di Kabupaten Lampung Barat, memiliki 4 ZOM, yaitu ZOM Lampung 09, Lampung 10, Lampung 11, dan Lampung 12. 

Diperkirakan Lampung Barat memasuki awal musim Kemarau pada bulan Mei – Juni. Bulan Mei Dasarian III meliputi wilayah Belalau dan Sumber Jaya bagian barat (ZOM Lampung 12). Bulan Juni Dasarian I meliputi wilayah sebagian kecil Balik Bukit bagian barat (ZOM Lampung 10) dan wilayah Danau Ranau, Balik Bukit, Belalau, Sekincau, Sumber Jaya (ZOM Lampung 09).  Bulan Juni dasarian II meliputi sebagian Belalau bagian barat (ZOM Lampung 11). 

Kabupaten Lampung Barat, tidak termasuk yang diprediksi akan mengalami dampak kekeringan ekstrim, namunpun begitu tetap harus diwaspadai karena berada dalam zona iklim dengan  sifat musim kemarau  di bawah kondisi normal, dengan durasi musim kemarau antara 9-12 dasarian (1 dasarian = 10 hari). 

Sifat musim kemarau, sumber: BMKG

Berikut beberapa dampak ikutan yang kemungkinan terjadi sebagai akibat musim kemarau dan kekeringan  yang perlu diwaspadai dan diantisipasi, agar tidak menimbulkan kerugian yang besar.  Simak ulasan berikut:

1. Ancaman Kepunahan Keanekaragaman Hayati 

Air merupakan komponen penyusun terbesar mahluk hidup, karenanya mahluk hidup sangat membutuhkan dan tergantung dengan sumber daya air agar terjamin keberlangsungan hidupnya.  Krisis iklim yang terjadi berupa musim kemarau dan cuaca panas yang panjang dan intensitas tinggi, pada dasarnya adalah juga menyangkut krisis air atau kekeringan.  Kekeringan menjadi ancaman terbesar akan keberadaan dan keragaman hayati pada ekosistem daratan atau terestrial.  Ancaman tersebut berupa menurunnya populasi dan keragaman sumber daya hayati, serta fungsi ekologis, seperti ditandai dengan ledakan spesies yang bersifat invasif, berkurangnya mikroorganisme pengurai, migrasi satwa,  menurunnya fungsi jasa ekosistem, dan punahnya keanekaragaman hayati di tingkat ekosistem terestrial, sebagai akibat terganggunya rantai makanan, serta rusaknya habitat akibat kekeringan. 

sumber: betahita.id

2. Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan 

Kekeringan dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan (kahutla). Kahutla sendiri menjadi ancaman terbesar meningkatnya laju kepunahan keanekaragaman hayati, polusi udara, dan meningkatnya CO2, sebagai unsur dari emisi gas rumah kaca, penyumbang terbesar terjadinya krisis iklim dan gelombang panas yang tengah terjadi saat ini.  Krisis Iklim – Kahutla – Punahnya Keanekaragaman Hayati – emisi gas rumah kaca menjadi seperti lingkaran setan yang akan semakin sulit teratasi. Kahutla, berpotensi terjadi pada lahan atau ekosistem yang mengalami open area atau terdegradasi  parah, lahan berupa savana, lahan gambut, ekosistem hutan musim dicirikan dengan tanaman yang menggugurkan daunnya pada saat kemarau, dan lahan budidaya pertanian maupun perkebunan.  Umumnya kahutla yang terjadi disebabkan oleh kecerobohan manusia, seperti membuka dan membersihkan lahan budidaya dengan sengaja dibakar, dan sisa bara api dari aktivitas berwisata camping atau hiking.

3. Meningkatnya jejak karbon memicu krisis iklim makin parah

Musim kemarau dan cuaca panas yang terjadi saat ini, diperkirakan justru memicu emisi gas rumah kaca semakin tinggi, khususnya di kawasan perkotaan. Produksi emisi gas rumah kaca yang berasal dari pendingin ruangan (AC), lemari pendingin (kulkas, freezer), polusi udara dari kabut asap, sampah makanan dan minuman, limbah pertanian, pembakaran bahan bakar fosil, pembakaran sampah dan gulma pertanian, kebakaran hutan dan lahan, penggunaan pestisida, penebangan pohon dan pengolahan kayu, cenderung akan lebih banyak dihasilkan di musim kemarau.

Kahutla sumber: lindungihutan.com

4. Penurunan produksi dan produktivitas sektor pertanian 

Kemarau panjang dan kekeringan menjadi momok bagi sektor usaha pertanian, yang meliputi sub sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Kekeringan memicu pertumbuhan tanaman yang tidak normal, kurangnya pakan hijauan bagi hewan ternak, dan resiko kematian ikan secara massal akibat naiknya temperatur dan menyusutnya perairan. Kemarau panjang dan kekeringan memicu peluang terjadinya kegagalan panen atau puso, rendahnya kualitas produk, dan membengkaknya biaya produksi, yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat pendapatan rumah tangga, dan gangguan pada rantai pasok sektor industri dan perdagangan. Kemiskinan, krisis pangan dan kelaparan, lonjakan harga komoditas pertanian, serta perilaku “panic buying” atau “panik berbelanja”, merupakan efek negatif  selanjutannya yang juga perlu diwaspadai. 

5. Gejolak Ekonomi dan Ketenagakerjaan

Sebagai ilustrasi: sebanyak 133.704 jiwa dari total angkatan kerja sebesar 233.328 jiwa di Kabupaten Lampung Barat, bekerja atau berusaha di sektor pertanian.  Sektor pertanian merupakan sektor yang paling rentan terhadap krisis iklim. Artinya jika dikaitkan dengan musim kemarau dan potensi kekeringan, ada sekitar 57,3 % dari total angkatan kerja akan terpapar dampak ekonominya akibat kekeringan. Perhitungan kinerja ekonomi suatu wilayah diukur berdasarkan nilai PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Kemarau dan kekeringan akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan PDRB bagi daerah dengan struktur ekonomi yang mengandalkan pada lapangan usaha sektor pertanian, industri dan jasa pertanian. Seperti contoh di Lampung Barat, manakala harga kopi meningkat, justru produksi kopi mengalami penurunan. Hal lain yang perlu diwaspadai imbas dari kemarau panjang terhadap perekonomian dan ketenagakerjaan adalah migrasi penduduk musiman, maraknya usaha ekonomi ilegal dan greenwashing, tenaga kerja migran, tenaga kerja kasar (unskill), persaingan ekonomi yang tidak sehat, kelangkaan produk dan inflasi, kredit macet, serta  meningkatnya konflik ketenagakerjaan seperti misalnya pekerja dibawah umur.

6. Berkurangnya Ketersediaan Air Bersih

Di musim kemarau, curah hujan mengalami penurunan baik intensitas maupun frekuensi, sementara proses penguapan air akibat cuaca panas berlangsung secara masif. Ketidakseimbangan ini menyebabkan kandungan air baik dipermukaan tanah maupun di dalam tanah mengalami penyusutan dibawah kondisi normal. Kecepatan hilangnya air dipengaruhi dari kondisi hidrogeologi, tutupan lahan, suhu dan tekanan udara, serta intensitas cahaya matahari. Air merupakan kebutuhan esensial bagi mahluk hidup termasuk manusia. Asupan air berfungsi menjaga kadar cairan tubuh dari dehidrasi, sehingga tubuh terhindar dari gangguan fungsi pencernaan, penyerapan makanan, sirkulasi, ginjal, dan stabilitas suhu tubuh. Kekuatiran utama dari bencana kekeringan adalah kelangkaan akan ketersediaan air bersih yang layak dikonsumsi. Kelangkaan air bersih dapat memicu kepanikan dan konflik sosial. Contohnya fenomena “panic buying” air mineral yang pernah dialami oleh negara Malaysia akibat isu bencana kekeringan dan gelombang panas beberapa hari yang lalu.

kelangkaan air bersih, sumber: infopubliknews.com


7. Menurunnya Kualitas  Kesehatan

Cuaca panas yang terjadi pada saat musim kemarau menyebabkan seseorang gampang mengalami dehidrasi dan stress yang dapat menurunkan daya tahan tubuh. Peningkatan suhu udara, juga dapat memacu reproduksi beberapa serangga pembawa penyakit untuk berkembang biak lebih cepat.  Dampak kemarau dan cuaca panas, terhadap kesehatan lainnya yang penting untuk diwaspadai antara lain meningkatnya ISPA, persoalan sanitasi atau kesehatan lingkungan, serta kondisi gizi buruk dan stunting.

8. Permasalahan Sosial dan Ketertiban Umum

Musim Kemarau adakalanya diidentikan oleh masyarakat sebagai “musim paceklik” yang biasanya diiringi dengan kecenderungan meningkatnya permasalahan sosial dan ketertiban umum seperti kepanikan, kebencanaan, kasus kekerasan dalam rumah tangga, kasus perceraian, penipuan, pencurian dan penjarahan, human trafficking, prostitusi dan sebagainya.  Musim Kemarau yang panjang dengan potensi terjadinya bencana kekeringan, disisi lain masih menjadi tema yang menarik guna kepentingan sosial, politik dan akademis, misalnya dikaitkannya krisis iklim terhadap tanda-tanda akhir zaman, konten menarik guna mendapatkan dukungan politik, peluang untuk pengembangan ilmu pengetahuan, inovasi, teknologi, dan lain sebagainya. 


Musim kemarau merupakan fenomena alami dan biasa terjadi pada daerah atau negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa, atau yang dikenal sebagai negara tropis. Perubahan iklim sebagai dampak peningkatan emisi gas rumah kaca semakin memperparah krisis iklim yang terjadi.  Krisis iklim tidak hanya menyebabkan terjadinya bencana banjir, angin puting beliung, tapi juga bencana kekeringan yang juga wajib untuk diketahui, diwaspadai dan diantisipasi.  

Antisipasi dampak kemarau dan kekeringan, tidak terlepas dari upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang alurnya meliputi aspek perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Upaya penanggulangan bencana kekeringan pada dasarnya adalah bagaimana pengelolaan sumberdaya air secara berkelanjutan, yang dilakukan melalui 3 upaya penting yaitu upaya konservasi, pemanfaatan, dan pengendalian daya rusak sumber daya air.  Semoga bermanfaat. 

--- Salam Lestari ---

Referensi:

  • Prakiraan musim kemarau di Propinsi Lampung, berita BMKG (Link: https://www.youtube.com/watch?v=J5E_RZOpN2k
  • Prakiraan Musim Kemarau Tahun 2023 di Indonesia. Pusat Informasi Perubahan Iklim Kedeputian Bidang Klimatologi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. (dapat diunduh di www.bmkg.go.id.)
  • 5 Penyebab Cuaca Panas di Indonesia 2023, Dipengaruhi Gelombang Panas? (Link: https://www.liputan6.com/hot/read/5272256/5-penyebab-cuaca-panas-di-indonesia-2023-dipengaruhi-gelombang-panas)

Terbaru

Selamat Datang 2024

"Hari ini tanggal 2 Januari 2024, pukul 07.32 WIB, hari pertama masuk kerja! Berdiri di barisan paling depan, acara apel pagi, di lapan...

Populer