Selasa, 13 Juni 2023

"Beresiko terhadap Kesehatan" - Baiknya Pahami Arti Kode Resin Plastik sebelum Didaur Ulang


Pernahkah sobat memperhatikan simbol segitiga yang berisi angka dan huruf yang tertera di sisi bawah (alas),  label, atau di sisi atas dari botol atau wadah plastik, yang sobat beli?  Simbol tersebut ternyata mengandung informasi penting, yang wajib kita selaku konsumen ketahui, karena akan menyangkut keamanan dan resiko bagi kesehatan, apabila wadah plastik tersebut digunakan kembali, sebagai tempat makanan atau minuman.

Simbol segitiga berisi angka dan huruf yang terdapat pada kemasan plastik dinamakan Resin Identification Coding (RIC) atau Kode Daur Ulang plastik. Melalui kode ini, Kita dapat  mengenal jenis resin yang digunakan dan mengetahui apakah kemasan plastik tersebut bisa didaur ulang atau tidak. Kode ini juga bisa dipakai untuk mengetahui tingkat keamanan, dan resikonya terhadap kesehatan manusia. 

RIC atau Kode Resin / Kode Daur Ulang  menjadi standar baku yang diterbitkan dan ditetapkan oleh Society of the Plastics Industry (SPI) pada tahun 1988. SPI mengelompokan pembentukan plastik kedalam 7 jenis resin yang dinotasikan dengan angka dan huruf.  Pengelompokan ini bertujuan untuk menjaga dan mengembangkan konsistensi dalam pembuatan plastik maupun pemrosesan ulang plastik (daur ulang). Saat ini kode daur ulang plastik atau kode resin berada di bawah kendali organisasi American Standard Testing and Material (ASTM International).

Apa saja dari ke-7 kode resin atau kode daur ulang plastik yang perlu kita ketahui? Yuk disimak ulasannya. 

Simbol Daur Ulang Plastik 1 : PET dan PETE


Kode 1 PET/PETE
dibuat dengan menggunakan plastik jenis Polyethylene Terephthalate. PET/PETE merupakan jenis plastik yang paling umum digunakan sebagai kemasan sekali pakai, karena relatif murah, dan ringan. Dicirikan dengan warnanya yang bening atau transparan, namun tidak tahan dengan air panas atau suhu panas. Plastik jenis ini berbahaya jika terkena air panas, karena dapat meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik, karenanya produk plastik yang terbuat dari PET/PETE dirancang hanya untuk sekali penggunaan atau sekali pakai, serta mudah untuk didaur ulang. 

Contoh penggunaan plastik Polyethylene Terephthalate (PET atau PETE) antara lain sebagai botol minuman bersoda, botol air mineral, botol saus/botol kecap, botol jus, botol minyak goreng, stoples obat, tali plastik, tas gendong, karpet dan bahan fiberfill pada pakaian musim dingin. 

Bahaya plastik sekali pakai via nibble.id

Contoh produk daur ulang dari plastik Polyethylene Terephthalate (PET/PETE) antara lain : serat sintetis, furniture, karpet, panel, tali pengikat, life jacket, dan sebagainya. 


Simbol Daur Ulang Plastik 2 : HDPE


Kode 2 HDPE
,  dibuat dengan jenis plastik High-Density Polyethylene. HDPE merupakan plastik yang memiliki karakter warna seperti putih susu, kuat, dan tahan panas, sehingga memiliki ragam kegunaan sebagai kemasan. Plastik jenis ini dapat melepaskan senyawa "Antimoni Trioksida" yang berbahaya bagi tubuh, karenanya disarankan hanya dipakai sekali saja. 

Penggunaan High-Density Polyethylene (HDPE) antara lain botol susu, wadah jus, tas belanjaan, kantong sampah, wadah oli motor, botol sampo dan kondisioner, botol sabun, wadah deterjen, wadah larutan pemutih, dan mainan.

HDPE adalah plastik yang juga paling sering didaur ulang karena proses yang relatif sederhana dan hemat biaya. Berbagai produk daur ulang plastik HDPE, antara lain: wadah daur ulang, ubin lantai, pipa drainase, bangku, pagar plastik, dan mainan.

Baca Juga: 10 Kreasi DIY Sampah Plastik 

Simbol Daur Ulang Plastik 3: PVC/V


Kode 3 – PVC/C
merupakan plastik dari jenis Polyvinyl Chloride. PVC memiliki karakter yang keras, lentur, dan memiliki ketahanan yang baik, sehingga banyak digunakan untuk pipa saluran air, dan pelapis dinding dan plafon. PVC merupakan jenis plastik yang mengandung senyawa beracun DEHA, sehingga berbahaya bagi tubuh. 

Tidak semua jenis plastik PVC dapat didaur ulang secara sederhana, kebanyakan digunakan kembali (reuse), namunpun begitu tidak disarankan untuk penggunaan kembali yang berhubungan dengan makanan dan mainan anak-anak. 

Penggunaan Polyvinyl Chloride (PVC), antara lain: pipa ledeng, tas belanjaan, ubin, plafon, talang, bingkai jendela, pipa limbah, mainan anak-anak, botol & wadah bahan kimia. Produk daur ulang dari PVC antara lain dek, panel, talang jalan raya, lantai, kabel, tikar, pot tenaman vertikultur, dan sebagainya.

Simbol Daur Ulang Plastik 4: LDPE


Kode 4 – LDPE
, merupakan plastik jenis Low-Density Polyethylene.  LDPE dibuat dari minyak bumi serta memiliki resin kuat dan keras. Plastik jenis ini dianggap sebagai yang paling bermutu baik dan aman.  LDPE memiliki karakter plastik yang fleksibel, dan tidak melepaskan bahan kimia berbahaya sehingga aman digunakan pada produk makanan dan minuman. Produk plastik jenis LDPE sulit dihancurkan, sehingga tidak selalu dapat didaur ulang, biasanya digunakan kembali (reuse). 

Penggunaan plastik Low-Density Polyethylene (LDPE), antara lain berupa kantong plastik, bubble wrap, botol yang bisa diremas, tas belanjaan, kantong makanan beku, tutup wadah fleksibel, dan perangkat komputer.  Produk daur ulang LDPE, biasanya berupa tempat atau kantong sampah, panel, ubin lantai, perabotan rumah tangga, furnitur.  

Simbol Daur Ulang Plastik 5: PP


Kode 5 - PP
, merupakan kelompok plastik jenis Polypropylene.  Karakter dari plastik ini adalah kuat, ringan, lentur, dan tahan terhadap lemak, serta memiliki ketahanan panas yang sangat baik karena memiliki titik leleh yang tinggi, sehingga aman sebagai wadah untuk makanan dan minuman. Polypropylene aman untuk digunakan kembali, maupun di daur ulang menjadi beberapa produk. 

Penggunaan Polypropylene (PP): botol minuman (tumbler), tempat makanan, tupperware, peralatan dapur, tutup botol, sedotan, dan sebagainya.  Produk daur ulang Polypropylene (PP), antara lain kabel baterai, sapu, sikat, kotak baterai otomatis, pengikis es, tempat sampah, palet, baki.

Simbol Daur Ulang Plastik 6: PS


Kode 6 - PS
, merupakan kelompok plastik jenis PolystyrenePolystyrene (PS) merupakan jenis plastik yang murah, ringan dan mudah dibentuk. Dikenal juga dengan nama styrofoam. Polystyrene memiliki kandungan molekul styrene monomer  yang dapat larut ke dalam makanan dan bersifat  karsinogen  yang berbahaya bagi manusia, karenanya Polystyrene (PS)  tidak disarankan digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman dan hanya boleh digunakan untuk sekali pakai. 

Penggunaan Polystyrene atau Styrofoam antara lain gelas dan piring sekali pakai, busa pengepakan, insulasi, properti seni, nampan, kotak CD, dan sebagainya.  Umumnya produk Polystyrene sangat sulit untuk didaur ulang karena busa Polystyrene merupakan 95% udara,  namun pada beberapa kasus Polystyrene dapat digunakan sebagai campuran bahan batu bata press.

Simbol Daur Ulang Plastik 7: Others


Kode 7: O/Other
, merupakan kelompok plastik lainnya, yang tidak termasuk dalam salah satu dari enam jenis yang disebut di atas. Plastik kelompok jenis ini memiliki berbagai macam karakteristik yang berbeda-beda. Kelompok dari jenis plastik ini antara lain: Polycarbonate (PC), Polylactic Acid (PLA), Nylon, Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS), dan Styrene Acrylonitrile (SAN).  Sebagian besar plastik dalam katagori ini tidak dapat didaur ulang dengan mudah. 

Plastik kode 7 walaupun kuat dan tahan panas, namun perlu diwaspadai karena mengandung zat berbahaya yaitu “Bisphenol-A”, terutama yang berasal dari Polycarbonate. Oleh karena itu, hindari plastik jenis ini sebagai wadah makanan ataupun minuman.

Penggunaan plastik kode 7 : Other antara lain: CD dan DVD, galon air mineral, wadah dan peralatan medis, lensa dan frame kacamata, cup lampu, alat elektronik, suku cadang otomotif, mainan lego, dan sebagainya.  Produk daur ulang plastik jenis other sangat terbatas, antara lain sebagai furnitur dan produk olahan khusus.

Baca Juga: Solusi Cerdas dan Bijak atasi Polusi Plastik 


Kesimpulannya bahwa dari kode daur ulang plastik, yang relatif aman digunakan kembali sebagai wadah tempat makanan dan minuman, adalah kode daur ulang plastik 4 [LDPE] dan kode daur ulang plastik 5 [PP].  Namunpun begitu tetap haruslah hati-hati dan bijak dalam penggunaan wadah berbahan plastik, karena bisa jadi aman buat kita belum tentu aman untuk lingkungan sekitar kita.  

Plastik tidak hanya berbahaya karena kandungan senyawa sintetik yang bersifat karsinogenik, akan tetapi juga partikel plastik yang disebut mikrosplastik yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan mahluk hidup lainnya.  

Biasakanlah sebelum membeli wadah makan atau botol minum berbahan plastik, agar memperhatikan kode daur ulang ini, jangan salah pilih atau bahkan membeli barang plastik yang tidak memiliki label atau kode daur ulang / kode resinnya.  Semoga bermanfaat.

--- Salam Lestari ---

Referensi:

  • https://www.etsworlds.id/2021/03/mengenal-kode-daur-ulang-plastik-resin.html
  • https://pabrikmaklonkemasan.com/7-macam-kode-kemasan-plastik-dan-artinya-mana-yang-aman-buat-makanan/
  • https://standarku.com/standar-kode-jenis-plastik/
  • Sumber: https://www.nibble.id/bahayanya-isi-ulang-botol-plastik-bekas-minuman/
  • https://rimbakita.com/plastik/
  • https://plastic.medion.co.id/id/kode-bahan-plastik/

Minggu, 11 Juni 2023

10 Kreasi DIY Sampah Plastik menjadi Produk Alternatif yang Unik, Praktis, dan Ekonomis


Plastik merupakan barang yang paling banyak diproduksi manusia di bumi, mulai dari pembungkus makanan hingga fasilitas transportasi. Tak heran sampah plastik juga paling banyak dijumpai di alam. Saat ini sampah plastik merupakan benda polutan nomor satu di dunia, karena sifatnya yang lama terurai secara alami. Kantong plastik membutuhkan waktu 450 tahun untuk terurai, dan botol plastik membutuhkan waktu sekitar 100-1000 tahun untuk terurai. 

Solusi tepat atasi sampah plastik adalah dengan mulai mengurangi penggunaan plastik (Reduce), menggunakan kembali (Reuse), dan mendaur ulang (Recycle), yang dikenal sebagai 3R.  

Pengurangan sampah plastik dengan cara "Reuse" maupun "Recycle" merupakan upaya kreatif yang dapat dilakukan sendiri secara mudah dan sederhana.  Upaya kreatif dalam pengolahan  barang tak bernilai menjadi bernilai dengan upaya sendiri, populer diistilahkan dengan nama “DIY”.  

Kata DIY merupakan kependekan dari “Do it yourself” yang dalam arti Indonesia adalah “lakukan sendiri” atau “kerjakan sendiri”.  Frase ini umum digunakan dalam pergaulan sehari-hari, untuk merujuk pada aktivitas yang dikerjakan atau dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.  

Kini kata DIY tidak hanya sebagai kalimat pernyataan saja, akan tetapi menjadi label atau branding terhadap produk-produk kerajinan tangan atau handycraft, termasuk perkakas (tools) atau perlengkapan yang digunakan. 

Pesatnya teknologi informatika khususnya media sosial membuka peluang usaha DIY memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan.  Mulai dari ide, proses pembuatan, hingga produk akhir – jika dikemas dan disajikan melalui jasa media sosial - dapat mendatangkan nilai  “jual” yang cukup menggiurkan.

Kali ini Jejak Erwinanta, akan memperkenalkan berbagai produk DIY yang dihasikan dari mengolah bahan sampah plastik, dan tentunya dapat dilakukan sendiri di rumah secara mudah. Kerajinan sampah plastik, tidak hanya menghasilkan barang keperluan atau utilitas alternatif yang ekonomis, berkurangnya sampah rumah tangga, dan tentunya jika digeluti secara serius, dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.  Apa saja kreatifitas dari sampah plastik? Nah silahkan  Sobat simak ya.


1. Ecobrick si “bata” Alternatif Ramah Lingkungan


Ecobrick
berasal dari dua kata berbahasa Inggris, yaitu eco artinya “ekologi”, dan brick artinya “bata”, secara sederhana ecobrick diartikan sebagai “bata ramah lingkungan”

Ecobrick dipopulerkan oleh Russell Maier dan Ani Himawati dari Global Ecobrick Alliance (GEA), di Philipina Utara pada tahun 2010. Nama lain dari ecobrick adalah bottle brick, atau ecoladrillo

Ecobrick adalah material alternatif yang dapat digunakan untuk keperluan arsitektur dan konstruksi, baik sebagai elemen struktur maupun nonstruktur bangunan, misalnya sebagai dinding atau tembok bangunan, ornament, landscape taman, undakan, penguat terasering, dan juga untuk furniture misalnya meja dan kursi. 

Cara pembuatan ecobrick cukup mudah yakni dengan menggunakan botol plastik bekas minum sekali pakai, yang diisikan oleh berbagai sampah plastik kemasan atau kantung kresek plastik yang dipadatkan dengan menggunakan stick kayu, hingga tidak ada rongga yang terjadi di dalam ecobrick.  Dalam pembuatan ecobrick, botol plastik sebagai wadah maupun kemasan plastik sebagai pengisinya, harus dalam keadaan bersih dan kering.

Setiap ecobrick memiliki berat standard untuk mempertahankan kekuatan dan kepadatannya.  Standard minimum berat ecobrick adalah sebesar 0,35 gram per mililiter volume, misalnya jika volume botol plastik yang digunakan 1.500 ml maka berat ecobrick minimal 525 gram. Cara lain untuk menguji kekuatan dan kepadatan ecobrick adalah dengan menginjaknya, apabila volumenya kurang, ecobrick akan penyok atau tertekuk.

Rumah ecobrick di Joza Township, sumber: capetownetc.com

Salah satu contoh penggunaan ecobrick adalah rumah unik yang dibangun oleh Dr. Trevor Davies di Enkanini, yang berlokasi di Joza Township, Eastern Cape, Afrika Selatan. Rumah yang dibangun dengan menggunakan 5.000 ecobrick (setara dengan 3 ton sampah plastik), menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan akan rumah sederhana, murah, dan ramah lingkungan. 


2. Pot Tanaman Unik dan Hemat Air

berbagai model pot botol plastik bekas, sumber: isroi.com

Jika rumah anda memiliki pekarangan yang sempit tapi anda hobi bercocok tanam, tidak perlu khawatir, karena anda masih dapat menyalurkan hobi dengan memanfaatkan botol plastik bekas menjadi pot tanaman yang unik dan lucu. Pot tanaman berbahan botol plastik bekas, dapat menjadi penghias interior maupun eksterior rumah. Rumah akan nampak lebih sejuk, indah dan asri. 

Pembuatan pot tanaman bahan botol plastik, tergolong mudah dan cepat, karena tidak memerlukan ketrampilan khusus dan peralatan yang canggih. Bahan dan peralatan yang digunakan adalah botol plastik air minum kemasan, tali, cutter, gunting, baut, benang woll, dan lem serta cat akrilik.  

Biasanya budidaya dengan menggunakan botol plastik bekas dilakukan dengan teknik vertikultur, atau wall gardening, baik secara menggantung seperti tirai pada teras rumah, maupun disusun vertikal pada dinding pagar. Teknik vertkultur selain dapat menggunakan sampah botol air kemasan, juga dapat menggunakan pipa plastik bekas, jerigen, atau galon bekas.  


3. Mini Composter si Kompos dalam botol

Mini composter dari botol plastik bekas, sumber Pinterest

Jika anda memiliki botol plastik bekas air kemasan berukuran 600 ml, atau lebih misalnya berukuran 5 liter, sebaiknya jangan dibuang, apalagi dibakar. Anda dapat menggunakan kembali botol plastik tersebut sebagai wadah untuk pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk organik cair (POC) yang berasal dari limbah organik sisa dapur anda.

Teknik pembuatan mini composter untuk kompos organik padat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu metode mulsa vertikal (Vertical Mulch), dan metode Berkeley, sedangkan untuk pupuk organik cair dilakukan melalui proses fermentasi dengan memanfaatkan jasa mikro organisme lokal, seperti contohnya POC Photosintetic Bacteria (PSB)  dan tempe bosok.   

Metode mulsa vertikal, teknik ini sama seperti pada pembuatan biopori dimana botol bekas air kemasan yang telah dilubangi sisi-sisinya ditanam langsung berdekatan dengan tumbuhan kesayangan kita, baik yang berada di pot maupun yang berada di lahan pekarangan rumah. Selain botol plastik bekas, dapat juga menggunakan paralon atau pipa air plastik bekas.  Selanjutnya botol maupun paralon bekas ini diisi dengan sampah organik sisa dapur , seperti kulit buah, sisa sayuran, sisa ikan, dan sebagainya. 

Metode Berkeley adalah metode dengan mencampurkan dan mengkomposisikan sampah organik basah (hijau) dengan sampah organik kering (coklat), melalui proses aerob (membutuhkan oksigen), dan pengaturan suhu. Komposisi lapisan organik untuk pembuatan mini composter dengan teknik ini dapat dilihat pada infografis diatas. Biasanya dalam sebulan kompos padat dari mini composter ini sudah dapat digunakan. 


4. Tempat Pensil yang Imut dan penuh Kenangan


Bentuk kreasi sederhana dari memanfaatkan botol plastik bekas lainnya adalah sebagai penghias meja kerja anda, atau meja belajar si buah hati dengan menjadikannya tempat pensil yang lucu.  Desainnya bisa dengan meniru tokoh kartun atau hewan lucu lainnya, misalnya tokoh minion, panda, bunny dan sebagainya.  

Mengolah botol plastik menjadi tempat pensil dan kotak pensil, dapat dijadikan sarana mengasah kreatifitas dan ketrampilan anak anda, sekaligus mempererat hubungan antara diri anda dan anak anda.  


5. Perlengkapan Mandi yang praktis dan awet


Botol plastik bekas air kemasan, maupun botol bekas shampoo dapat kita sulap menjadi tempat perlengkapan mandi seperti tempat sikat gigi, odol, sisir, spon, atau sabun mandi, bahkan tempat tisue toilet. 

Cara pembuatannya sangat mudah dan sederhana, hanya membutuhkan perlengkapan seperti cutter, lem plastik, dan cat.   Penempatannya pun cukup mudah, dapat digantungkan atau dicantelkan pada kran atau shower.


6. Tempat Tissue yang Sederhana tapi Menawan 


Tutup botol yang tidak terpakai,  melalui kreasi DIY, dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan untuk pembuatan kotak tissue, dan tatakan gelas yang berpenampilan sederhana, namun menawan. 

Cara pembuatannya hanya dengan merekatkan tutup botol satu sama lainnya membentuk bidang persegi empat. Pilihlah ukuran dan bentuk tutup botol yang seragam, walaupun warnanya berbeda-beda. Perbedaan warna pada tutup botol plastik dapat dijadikan aneka bentuk ornamen yang akan menambah tampilan menjadi lebih menawan. 

Tempat tisue dapat juga dibuat dengan menggunakan sampah sedotan plastik.  Hanya saja untuk membuatnya diperlukan ketrampilan tersendiri karena dibuat dengan cara menganyam seperti membuat tikar.  Tentunya semakin sulit pembuatannya akan semakin indah, kuat, dan mahal. 


7. Tempat Aksesoris yang Multifungsi


Adakalanya kita sering lupa, meletakan aksesoris yang menjadi pelengkap penampilan, mulai dari pin nama, bros, jarum pentul, hingga perlengkapan menjahit. Beberapa aksesoris jika diletakkan sembarangan akan menjadi berbahaya jika di rumah, kita memiliki anak usia balita. 

Untuk mengatasinya, kita dapat memanfaatkan sampah botol plastik yang tentunya sudah dibersihkan menjadi aneka tempat penyimpanan aksesoris yang unik. Bahan dan peralatannya pun mudah didapat dan juga mudah dikerjakan sendiri, seperti botol plastik dengan ukuran yang sama, pipa pralon, triplek atau kertas kardus, pita kain, lem plastik, gunting, resleting, dan cat.  

Bahkan selain digunakan sebagai tempat aksesoris, dapat pula digunakan untuk wadah menyimpan permen, dan juga penyajian aneka cemilan di ruang tamu atau di meja makan anda.  

  

8. Lampu Hias dan Lampion, Meriahkan Suasana Malam


Botol plastik dan sendok plastik bekas dapat diolah menjadi lampu hias dan lampion yang cantik. Cocok untuk menghiasi interior rumah, teras, gazebo, dan taman anda.  Bahkan lampu hias dan lampion dari botol dan sendok plastik bekas ini dapat dijadikan ornamen untuk menambah unsur dekorasi yang artistik pada ruang publik, misalnya pada gapura, penjor, dan pergola.  

Biasanya dekorasi ini dilakukan untuk mempercantik lingkungan permukiman dalam rangka memeriahkan peringatan hari perayaan nasional dan kedaerahan lainnya, serta hari besar keagamaan misalnya peringatan Dirgahayu Hari Kemerdekaan, HUT Propinsi/Kabupaten/kota, Imlek,  Tahun Baru Masehi, Tahun Baru Islam dan  sebagainya .      

Alat dan bahan yang biasa dipergunakan untuk membuat lampu hias dan lampion antara lain: sampah botol plastik, gelas plastik dan sendok plastik yang memiliki kesamaan ukuran, bersih dan kering, cutter atau gunting, lem khusus plastik, cat warna dan kuas.


9. Celemek anti kotor yang Ramah Lingkungan


Celemek atau apron adalah kain yang digunakan setelah pakaian untuk melindungi bagian depan dari badan. Celemek memiliki banyak kegunaan, tetapi kegunaan paling populer adalah untuk melindungi pakaian pemakainya dari noda. Kegunaan lain dari celemek adalah melindungi dada dari terpaan angin, pada saat anda berkendaraan dengan motor.

Celemek dapat dibuat tidak hanya menggunakan kain, tapi juga dapat dibuat dengan menggunakan kemasan plastik bekas, kantong kresek, dan karung plastik bekas yang dirangkai dan didesain membentuk celemek. Jika anda hobi atau memiliki ketrampilan menjahit pakaian, tentunya membuat celemek tidaklah menjadi sulit.

Selain dijadikan celemek, kemasan plastik bekas, juga dapat diolah menjadi topi, sehingga jika anda hobi berkebun, topi dan celemek dari kemasan plastik bekas, akan menambah semangat anda berkebun, dan melindungi baju dan kepala anda dari noda tanah. 

   

10. Tas Kemasan Plastik yang Anggun dan Iconik 


Diantara produk DIY, pembuatan tas dari bahan bungkus atau kemasan plastik, merupakan pekerjaan yang tidak hanya membutuhkan ide kreativitas yang tinggi, tapi menuntut pula ketekunan dan ketrampilan yang tinggi pula. 

Kemasan plastik bekas daripada dibuang percuma dapat disulap menjadi tas dengan berbagai peruntukan dan keperluan, misalnya tas belanja, tas kerja, tas laptop, tas hp dan kaca mata, dan dompet.  Tas berkenaan dengan fashion dan mode, sehingga mulai dari pemilihan plastik kemasan, desain model, hingga penataan ornamennya akan sangat mempengaruhi kesan dan nilainya bagi konsumen, misalnya apakah bergaya milenial, gen-z, elegan dan sebagainya.

Teknik pembuatan tas dari bahan kemasan bekas, dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu dengan dianyam seperti membuat tikar, atau dengan dijadikan lembaran-lembaran seperti kain yang kemudian dijahit.   

Baca Juga: Karya Seni dari Sampah Plastik  |  Solusi  Bijak atasi Polusi Plastik  

Sering kita mendengar kalimat motivasi “from Zero to Hero”, nampaknya kalimat ini layak disandangkan bagi mereka yang sukses mengolah sampah plastik yang tidak berharga menjadi produk yang bernilai bagi kesejahteraan keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Banyak ide dan kreativitas yang dapat kita bangun dan kembangkan, tapi semua itu akan menjadi angan-angan jika kita tidak memulainya.  Begitupula halnya dengan sampah plastik ini, tentunya tidak akan menjadi barang kreasi baru yang berharga jika kita tidak memulai untuk mengusahakan dan menekuninya.  

“Dengan cinta, yang pahit menjadi manis. Dengan cinta, tembaga menjadi emas. Dengan cinta, sampah menjadi jernih. Dengan cinta, yang mati menjadi hidup. Dengan cinta, raja menjadi budak. Dari ilmu, cinta dapat tumbuh. Pernahkah kebodohan menempatkan seseorang di atas tahta seperti ini?”  (Jalaluddin Rumi - Penyair Sufi, 1207-1273) 

---- Salam Lestari ----


Referensi:

  • https://www.rumahmesin.com/kerajinan-dari-bahan-plastik/ 
  • https://www.pinhome.id/blog/kerajinan-dari-sampah-plastik/   
  • https://www.rumah.com/berita-properti/2020/7/190205/rumah-ecobrick-solusi-desain-hunian-murah-dan-ramah-lingkungan
  • https://isroi.com/2016/04/18/memanfaatkan-sampah-botol-plastik-bekas-untuk-pot-tanaman/



Rabu, 07 Juni 2023

Karya Seni dari Media Sampah Plastik yang Kreatif, Menawan, dan Inspiratif


Makna ekologi tidak hanya ranahnya para penggiat lingkungan hidup, akan tetapi juga oleh para seniman.  Alam dan hubungan ekologis didalamnya, menurut sudut pandang seniman adalah representatif dari keindahan itu sendiri. Mereka mampu mengekspresikan etika dan nilai moral pelestarian alam menjadi desain artistik. Karya seni rupa yang memadukan antara seni dan pelestarian lingkungan hidup dikenal dengan istilah EcoArt. 

Karya seni rupa dengan konsep EcoArt pada umumnya mengkombinasikan teknik goresan (lukis, gambar, kaligrafi), dengan teknik tempel (mozaik, kolase, montase), teknik membentuk/konstruksi (patung, keramik, arsitektur), dan teknik dipertunjukan (instalasi, pertunjukan).

Konsep EcoArt tidak hanya menggagas tentang tema atau makna dari suatu karya seni rupa, akan tetapi termasuk juga media yang digunakan.  Media yang diusung para seniman EcoArt tidak terbatas dari cat, dan kanvas saja, tapi dapat berasal dari bahan sisa atau barang bekas.  

Salah satu media karya seni rupa yang kini populer adalah dengan menggunakan sampah plastik sebagai medianya. Karya seni rupa berbahan sampah plastik, tidak saja menyajikan desain yang artistik, tapi juga mengandung makna yang inspiratif, bernilai edukatif, dan kampanye yang efektif.  Tak heran hasil karya seni rupa dari media sampah plastik dihargai dengan nominal yang tinggi.   

Berikut beberapa tokoh seniman terkenal asal Indonesia, yang mampu menyulap sampah plastik menjadi karya seni yang menawan, penuh makna dan inspiratif.  Siapa saja mereka silahkan disimak ya Sob.

1. Lukisan Wajah dan Anime Karya Edy Art Studio

Edy Ginting dan Anime via Liputan6.com

Edy Suranta Ginting tidak hanya seorang seniman tapi juga seorang aktivis lingkungan. Melukis dari media plastik bekas sudah dilakoninya sejak tahun 2016.  Lukisan karya Edy Ginting mulai viral dan terkenal setelah mengikuti lomba dalam rangka peringatan hari Lingkungan Hidup sedunia yang diadakan Tik Tok pada tahun 2020, dan Festival Film Anti Korupsi Sedunia pada tahun 2021.  

Popularitas Edy Ginting semakin meningkat, setelah melukis wajah personil BTS, boyband asal Korea Min Yoon Gi (Suga) dan Kim Soek Jin (Jin) yang dibuatnya dari kantong kresek plastik bekas. Bukan dari harga lukisannya yang dihargai 3 juta rupiah tapi unggahan video pembuatannya yang ditonton hingga 2,5 juta viewer dan video klarifikasinya yang ditonton hingga 10 juta. 

Uang hasil karya seninya banyak dihabiskan Edy Ginting untuk membeli buku, sepatu, tas dan keperluan sekolah lainnya, untuk membantu dan mengedukasi anak-anak pedalaman, termasuk di Tanah kelahirannya Karo Simalem.  Untuk melihat karya-karya lukisan Edy Ginting lainnya dapat dilihat di akun tiktoknya  @edy_art_studio.


2. Kolase Sampah Plastik Karya Makmur Art Project

kolase sampah plastik, Sigit Purnomo Adi, via greencampus.uns.ac.id

Teknik Kolase dan mozaik  dari sampah kemasan plastik menjadi bentuk seni rupa abstrak yang menawan, merupakan ciri seniman bernama Sigit Purnomo Adi asal desa Sapen, Mojolaban, Sukoharjo.  Keberminatan terhadap sampah plastik menjadi suatu karya seni, sudah digeluti oleh  Sigit Purnomo Adi sejak tahun 2011. Sigit Purnomo tidak hanya seorang seniman tapi juga seorang dosen.  

Hasil karyanya banyak diminati warga dari Jepang, Malaysia, Thailand, Amerika hingga Eropa Timur.  Karya seninya dipamerkan di galerinya sendiri bernama Galeri Makmur Art Project, yang juga menjadi referensi para pecinta seni lukis di Solo Raya, untuk dikunjungi dan belajar tentang pengelolaan sampah yang lebih sehat terhadap keberlangsungan kebersihan lingkungan.


3. Wayang Uwuh Karya Iskandar

Iskandar dan Wayang Uwuh, foto kompas.com 

Wayang Uwuh
atau Wayang Sampah. (Uwuh dalam bahasa Jawa artinya sampah), diciptakan oleh Iskandar Harjodimulyo, seorang pencinta seni dan lingkungan, yang berasal dari Gondokusuman Yogyakarta.  Awal mula muncul ide pembuatan wayang dari sampah plastik, bermula saat Iskandar menjadi relawan kampung seni di bantaran kali Ciliwung pada tahun 2013.  Saat itu terjadi banjir yang banyak membawa material sampah plastik, dari situlah muncul ide membuat wayang yang terbuat dari botol plastik bekas.  

Idenya berhasil mengkolaborasikan antara pelestarian budaya dan lingkungan hidup kedalam karya seni yang dinamai wayang uwuh. Kini wayang uwuh, tidak hanya dinikmati oleh orang Indonesia saja, tapi sudah mencapai negeri China, Thailand, Eropa, Amerika, dan juga Australia. Bahkan Wayang Uwuh menjadi salah satu koleksi museum etnografi Belanda.


4. Plasticology Art Project karya Made Banyak

plastocology,  foto Instagram @madebanyak via liputan6.com

Plasticology dipopulerkan oleh seniman lukis Bali bernama Made Banyak.  Plasticology bermakna plastik dan ekologi, sebagai judul pameran tunggal Made Banyak di Galeri Kasisan, Denpasar Bali pada bulan Mei 2021. 

Pada pameran ini Made Banyak memperkenalkan lukisan-lukisan dengan media sampah plastik, salah satu yang terkenal adalah lukisan dengan judul “Ni Luh Camplung” yang dilukis diatas berbagai aneka sampah plastik kemasan makanan ringan.  Karya seni Made Banyak lainnya dapat dilihat pada instagram @madebanyak    


5. Seni Instalasi Surealis karya Eko Nugroho

Bouquet of Love & Eko Nugroho via hot.detik.com

Eko Nugroho seorang seniman muda asal Yogyakarta, yang karya seninya mendunia. Sebelum menggeluti seni instalasi, Eko Nugroho adalah penggiat komunitas komik, yang diberi judul “Daging Tumbuh”.

Ketertarikan pada seni instalasi menggunakan media sampah plastik, diawali dari kekecewaannya melihat kondisi kali code yang mulai kumuh dan tercemar.  Tahun 2017 hasrat tersebut baru dapat diwujudkan setelah Eko Nugroho terlibat dalam menggarap project seni instalasi bersama Potato Head Bali, yang diberi judul 'Bouquet of Love'

'Bouquet of Love'  berukuran 10 x 7 meter, yang terbuat dari 300 kilogram sampah plastik dan dipasang di depan fasad Colosseum Potato Head Family. 

Karya-karya Eko Nugroho mengeksplorasi antara budaya lokal dan perkembangan kehidupan modern pada area urban atau perkotaan. Eko Nugroho pernah tampil di Venice dan Lyon Biennale yang bergengsi di Perancis.   Karya Eko Nugroho juga pernah tampil pada acara Pameran tahunan Imaginarium: To The Ends of the Earth di Museum Seni Singapura. Pameran ini menampilkan berbagai seni instalasi, pemutaran film, workshop, serta pertunjukkan oleh para seniman dari seluruh dunia. Kini karya-karya Eko Nugroho diminati mulai dari China, Finlandia, dan Belanda.


Baca Juga: Solusi Bijak dan Cerdas atasi Sampah Plastik

Sampah plastik selalu menimbulkan problematika terhadap lingkungan termasuk bagi manusia yang berada didalamnya, ironinya manusia tidak bisa terlepas dari plastik. Sampah plastik seolah menggiring manusia masuk dalam lubang kuburnya sendiri. 

Semoga karya-karya seni yang disajikan para seniman diatas, mengispirasi kita bahwa mengatasi sampah khususnya plastik bukanlah dibuang menjadi sesuatu yang tidak bernilai, tapi ubahlah menjadi sesuatu yang bernilai, sebagaimana ungkapan salah satu seniman:

“Sampah plastik berasal dari rumah, maka bawalah dia kembali ke rumah, jangan diletakan di alam, karena itu bukanlah tempatnya” 

Nah jika sobat memiliki bakat seni, cobalah mengikuti jejak mereka, “Beat Plastic Pollution” semoga menginspirasi.  

--- Salam Lestari ---


Referensi:

  • https://hot.detik.com/art/d-3601632/karya-instalasi-eko-nugroho-di-bali-terbuat-dari-300-kilogram-sampah.
  • https://yogyakarta.kompas.com/image/2023/01/14/092558878/kisah-iskandar-pencipta-wayang-uwuh-dari-banjir-ciliwung-hingga-banjir?page=1
  • https://greencampus.uns.ac.id/melihat-keelokan-lukisan-sampah-plastik-dilirik-jepang-hingga-eropa-2/

Minggu, 04 Juni 2023

Solusi Bijak dan Cerdas atasi Polusi Plastik, "Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia Ke-50"


Setiap tanggal 5 Juni, diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau “World Environment Day”. Tujuannya adalah untuk membangkitkan kesadaran dan kepedulian akan pentingnya mempertahankan kualitas lingkungan hidup, yang saat ini kian mengalami penurunan akibat pencemaran. Krisis iklim dan gelombang panas yang melanda beberapa negara di dunia, seolah membuktikan bahwa kondisi lingkungan hidup kita sedang tidak baik-baik saja. 

Ditetapkannya tanggal 5 Juni, merupakan apresiasi atas Konferensi Stockholm tentang Lingkungan Hidup Manusia yang dimulai tanggal 5 Juni - 16 Juni 1972. Konferensi Stockholm melahirkan Deklarasi Stockholm yang monumental, karena menandai kesatuan tekad dan kesadaran bersama antara negara industri dan negara berkembang tentang pentingnya pembangunan berkelanjutan, dan pengendalian pencemaran guna  keberlangsungan hidup manusia di seluruh dunia. 

Hasil penting Konferensi Stockholm lainnya adalah terbentuknya United Nations on Environment Programmes (UNEP), dan mendorong pembentukan kementerian atau lembaga yang menangani lingkungan hidup di seluruh dunia.  UNEP bermarkas di Nairobi, Kenya, dan berperan untuk membantu negara-negara berkembang melaksanakan kebijakan mengenai alam dan menggalakkan sustainable development di dunia.

Peringatan "Hari Lingkungan Hidup Sedunia" pertama kalinya dilaksanakan di Jenewa, Swiss, pada tahun 1973, dengan tema “Only One Earth”. Tahun 2023, merupakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang ke-50, dipusatkan di Pantai Gading, Afrika Barat, dengan tema: “Beat Plastic Pollution” atau “solusi untuk polusi plastik”.  

Pantai Gading merupakan salah satu negara di Afrika Barat yang mampu mengolah sampah plastik menjadi bernilai ekonomi bagi masyarakatnya dan mendatangkan keuntungan bagi negaranya, seperti contohnya Resort Wisata terkenal di Abidjan, Pantai Gading yang bernama  'L’île Flottante' sebagai pulau terapung yang terbuat dari sekitar 700 ribu sampah botol plastik. 

Pulau terapung 'L’île Flottante' di Abidjan, Pantai Gading, sumber: liputan6.com

Mengapa polusi plastik menjadi tema hari lingkungan hidup sedunia yang ke-50?

Menurut data dari genevaenvironmentnetwork.org (2023), diperkirakan lebih dari 430 juta ton plastik  diproduksi setiap tahun di seluruh dunia, dimana lebih dari setengahnya dirancang untuk digunakan hanya sekali pakai. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 10 persen yang didaur ulang, dan selebihnya menjadi sampah yang mencemari laut dan daratan. Diperkirakan 19-23 juta ton sampah plastik berakhir di danau, sungai, dan laut setiap tahunnya. 

Dari halaman detik.com (2022), terdapat 5 (lima) negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia yaitu: Negara Amerika Serikat  dengan jumlah sampah plastik mencapai 34,02 juta ton, diurutan kedua ditempati oleh India sebanyak 26,33 juta ton, ketiga: Negara China sebanyak 21,60 juta ton, ke empat ditempati oleh negara Brazil dengan produksi sampah plastik 10.68 juta ton, dan yang kelima adalah negara Indonesia dengan jumlah sampah plastik mencapai 9,13 juta ton.  Indonesia juga diklaim sebagai negara terbesar ke-5 yang membuang sampah plastiknya di laut. Diperkirakan sekitar 56.333 ton sampah plastik di Indonesia setiap tahunnya mencemari ekosistem laut.

Plastik sekali pakai yang dibuang atau dibakar membahayakan kesehatan manusia dan keanekaragaman hayati serta mencemari setiap ekosistem dari puncak gunung hingga dasar laut. Celakanya plastik sangat sulit untuk terurai secara alami, sehingga jejak plastik akan sangat sulit menghilang dari muka bumi. World Economic Forum (WEF) memprediksi bahwa jumlah sampah plastik dan mikroplastik  yang mencemari laut pada tahun 2050 akan lebih banyak dibandingkan jumlah ikan dan plankton.

Mikroplastik, sumber: econusa.id

Bagian dari sampah plastik yang berbahaya adalah mikroplastik, yaitu partikel plastik kecil berdiameter hingga 5 mm. Mikroplastik dapat mencemari makanan, air, dan udara. Diperkirakan setiap orang saat ini telah mengkonsumsi tanpa sadar lebih dari 50.000 mikroplastik per tahun. Mikroplastik menyebabkan kerusakan sel, alergi parah, gangguan otak dan syaraf, kanker, gangguan hormon dan sistem imun, gangguan metabolisme, serta mempengaruhi perkembangan janin.

Kata Plastik diambil dari bahasa yunani “Plastikos” yang artinya bahan yang bersifat elastis. Plastik  adalah senyawa polimer yang unsur pembentuk atau pembangunnya adalah hidrogen dan karbon (Surono, 2013). 

Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes di London, Inggris pada tahun 1862. Plastik temuan Parkes disebut Parkesine, dibuat dari bahan organik berupa selulosa. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan karena mahalnya bahan baku yang digunakan. 

Kemudian pada tahun 1907 bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan oleh seorang ahli kimia dari New York, bernama Leo Baekeland, berupa resin cair yang diberi nama Bakelite. Material baru ini tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak mencair di dalam larutan asam cuka. Dengan demikian, sekali bahan ini terbentuk maka tidak akan bisa berubah.  

Inovasi di bidang plastik terus berlanjut, hingga pada tahun 1933, Ralp Wiley secara tidak sengaja menemukan plastik jenis lain yaitu Polyvinylidene Chloride atau populer dengan sebutan Saran. Saran pertama kali digunakan untuk peralatan militer, pembungkus dan penyimpan makanan. Pada tahun yang sama dua orang ahli kimia organik bernama E.W. Fawcett dan R.O. Gibson menemukan Polyethylene.

Penggunaan polyethylene semakin populer  sebagai bahan baku Kantong Plastik yang dibuat oleh Sten Gustaf Thulin, pada tahun 1959.  Kantong Plastik ciptaan Gustaf Thulin memiliki pegangan pada kedua sisinya, sehingga sering disebut pula sebagai T-shirt Bag.  Tujuan  Thulin menciptakan kantong plastik adalah untuk mengganti peran kantong kertas yang dianggap tidak ramah lingkungan, boros, dan mahal.  

Namun faktanya 64 tahun kemudian, sampah plastik justru menjadi persoalan penting yang mengancam kualitas lingkungan hidup manusia di dunia.   

Menyadur dari situs historia.id, plastik mulai diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 1950-an, sebagai barang keperluan rumah tangga, sisir, sikat gigi, kancing pakaian dan mainan anak-anak. Hingga tahun 1953 di pulau Jawa telah berdiri 12 pabrik plastik. Bahan baku plastik saat itu di impor dari Belanda dan Amerika, melalui perusahaan minyak Shell dan Bataafsche Petroleum Maatschappij

Pada tahun 1960an, sejak penemuan kantong plastik Thulin, permintaan pasar akan kantong plastik terus meningkat, termasuk juga di Indonesia.  Kantong plastik dianggap praktis karena dapat memuat banyak barang, murah, dan aman dari air hujan. Pada masa itu kantong plastik juga digunakan oleh siswa sekolah  sebagai tas yang melindungi buku pelajarannya agar tidak basah jika hujan turun. 

Tahun 1963 dibangun pabrik pipa air berbahan plastik pertama di Indonesia oleh PT Prakarsa Plastics, yang diberi nama "Pralon" dan pada tahun 1970 didirikan pabrik pengolahan air mineral merk "Aqua" di Indonesia.  Dua nama merk dagang ini yang kemudian selalu digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk penamaan apapun merk pipa air maupun air kemasan. 

Walaupun beresiko terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan, nyatanya banyak industri tetap memproduksi kemasan berbahan plastik, dari berbagai jenis resin, sebagai bahan bakunya.  Pada tahun 1988 diberlakukan penggunaan kode resin, pada setiap kemasan plastik.  Kode tersebut diperkenalkan oleh American Society of Plastic Industry yang ditandai dengan simbol segitiga daur ulang yang bertuliskan angka dan huruf. 

Kode Resin Kemasan Plastik, sumber: pabrikmaklonkemasan.com

Melalui kode ini, Kita dapat  mengenal jenis resin yang digunakan dan mengetahui apakah kemasan plastik tersebut bisa didaur ulang atau tidak. Kode ini juga bisa dipakai untuk mengetahui tingkat keamanan kemasan makanan, dan resikonya bagi kesehatan manusia.  Dari Infografis di atas, kode resin yang dianggap relatif aman untuk digunakan kembali sebagai wadah makanan dan minuman adalah Kode:4 LDPE dan Kode: 5 PP.

Baca Juga: 10 Kreasi DIY Sampah Plastik   |   5 Karya Seni dari Sampah Plastik

Berbagai resiko dari dampak polusi sampah plastik terhadap alam dan manusia, mungkin sudah mulai tergambar, bagaimana sampah plastik yang kita buang, pada akhirnya akan kembali mengendap dalam tubuh kita sebagai racun yang membahayakan kesehatan dan kehidupan mahluk hidup lainnya.  Lantas apa saja yang dapat kita lakukan untuk mengatasi sampah plastik? 

sumber: idea.grid.id

  1. Mulailah berkomitmen pengurangan sampah plastik dari diri sendiri, seperti yang tergambar dalam infografis di atas.
  2. Setiap pembelian produk dengan kemasan plastik, sebaiknya memperhatikan simbol kode resin. Jangan menggunakan kembali kemasan plastik dengan kode resin yang beresiko tinggi bagi kesehatan dan lingkungan.
  3. Mengedukasi anggota keluarga untuk mulai mengurangi penggunaan plastik, mencari informasi yang benar tentang bahaya plastik bagi kesehatan, dan berkreasi dengan sampah plastik untuk memperkuat hubungan antar anggota keluarga, misalnya mengajari anak membuat pot bunga, dan celengan dari botol plastik bekas, dan sebagainya. 
  4. Biasakan untuk melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah tangga, sekolah, dan kantor atau tempat usaha, sehingga pemrosesan sampah akan menjadi lebih mudah dan cepat. Buanglah jenis sampah pada kotak sampah sesuai dengan warna dan simbol kotak sampahnya. Kotak sampah berwarna hijau untuk sampah organik (daun, sisa makanan, ranting), warna kuning untuk sampah guna ulang (plastik, kaca, kaleng), warna merah untuk sampah B3/Bahan Berbahaya dan Beracun (baterai, Alat medis), warna biru untuk sampah daur ulang (kertas, kardus, koran), dan warna abu-abu untuk sampah residu (puntung rokok, popok, tisu, kapas).  
  5. Mendukung dan berperan aktif dalam menumbuhkan dan mengembangkan kelembagaan Bank Sampah dengan menjadi nasabah, mitra, atau donatur.  Bank sampah memiliki peran sebagai fasilitas pengelolaan sampah dengan prinsip 3R, sarana edukasi, perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah, dan pelaksanaan ekonomi sirkular.  Pengelolaan sampah pada Bank Sampah diatur melalui Peraturan Menteri LHK Nomor 14 tahun 2021.   
  6. Meningkatkan kepedulian terhadap keberadaan dan fungsi fasilitas pengolahan sampah seperti TPS (Tempat penampungan sementara), TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle), dan TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu). 
  7. Pengembangan "Kewirausahaan Hijau" atau "Ecopreneurship" dengan pemanfaatan sampah plastik menjadi produk baru yang menguntungkan, misalnya ecobrick, tas belanja, karpet plastik, tali plastik, perlengkapan rumah tangga, aksesoris dan sebagainya.  Kepeloporan, pemberdayaan dan Kemitraan dapat dilakukan dengan melibatkan kelompok sosial di desa, seperti kelompok pengajian, kelompok PKK, Karang Taruna, BUMDes, SOKLI (satuan operasional kebersihan lingkungan) dan sebagainya. 
  8. Aktif sebagai penggiat dan komunitas peduli lingkungan dengan mendorong terbentuknya kawasan permukiman sehat dan bebas sampah (ecoliving), seperti misalnya kampung bebas sampah plastik, kampung edukasi sampah, desa ecofuture, dan sebagainya, yang dapat ditingkatkan menjadi  "desa eduwisata zero waste", dan dapat diintegrasikan dengan program pemerintah seperti penyehatan lingkungan permukiman, program kampung iklim, dan pemberdayaan ekonomi kreatif.

kreasi dari sampah plastik, sumber: rumahmesin.com

Baca Juga: |  Keluarga Peduli Lingkungan  |  Strategi Konservasi

Manusia memang tidak terlepas dari plastik, dimana dan kapan saja, kita akan selalu menemukan plastik. Plastik banyak manfaatnya untuk manusia akan tetapi manakala plastik menjadi sampah, tidak hanya membahayakan manusia akan tetapi juga mahluk hidup lainnya di muka bumi.  Mari kita gunakan plastik dengan bijak dan cerdas.  Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia. 

---- Salam Lestari ----

Referensi:

  • https://www.genevaenvironmentnetwork.org/world-environment-day/
  • https://historia.id/kultur/articles/awal-mula-barang-plastik-di-indonesia-vqm1J/page/2
  • https://standarku.com/standar-kode-jenis-plastik/
  • https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6253565/10-negara-penghasil-sampah-plastik-terbanyak-di-dunia-indonesia-nomor-berapa
  • https://idea.grid.id/read/091846810/sampah-merupakan-kekhawatiran-pada-dewasa-ini-ternyata-kebanyakan-dari-sampah-rumah-tangga

Kamis, 01 Juni 2023

Memahami Tema dan Arti Logo Hari Lahir Pancasila tahun 2023

Hari Kamis, tanggal 1 Juni 2023, seluruh masyarakat Indonesia, merayakan Hari Lahir Pancasila. Mulai dari siswa sekolah dasar, perangkat desa, hingga pegawai negeri di lingkup pemerintah daerah dan propinsi, mereka hadir mengikuti upacara peringatan lahirnya Pancasila dengan antusias dan penuh hikmad.  Ada yang berpakaian adat, dan ada pula yang menggunakan seragam asal organisasinya masing-masing. 

Di tanggal yang sama pada 78 tahun silam, di Gedung Chuo Sangi In (sekarang Gedung Pancasila), Ir. Soekarno berkesempatan menyampaikan pidatonya yang bertajuk “Lahirnya Pancasila” di depan para anggota sidang Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Sidang anggota BPUPKI  pada saat itu membahas tentang  dasar-dasar Indonesia merdeka, yang dimulai dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945. 

Dalam sidang kedua  BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 tersebut, Bung Karno dalam pidatonya menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.  Panca artinya lima, sedangkan Sila artinya prinsip atau asas.  Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni Sila pertama “Kebangsaan”, sila kedua “Internasionalisme atau Perikemanusiaan”, sila ketiga “Demokrasi”, sila keempat “Keadilan sosial”, dan sila kelima “Ketuhanan yang Maha Esa”.

"Dasar-dasar Negara telah saya usulkan. Lima bilangannya. Inikah Panca Dharma? Bukan! Nama Panca Dharma tidak tepat disini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita membicarakan dasar. Saya senang kepada simbolik. Simbolik angka pula. Rukun Islam lima jumlahnya. Jari kita lima setangan. Kita mempunyai Panca Inderia. Apa lagi yang lima bilangannya?”

“Pendawapun lima orangnya. Sekarang banyaknya prinsip; kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan dan ketuhanan, lima pula bilangannya”.

“Namanya bukan Panca Dharma, tetapi – saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa namanya ialah Panca Sila. Sila artinya azas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi”

...

“Maka dari itu, jikalau bangsa Indonesia ingin supaya Panca Sila yang saya usulkan itu, menjadi satu realiteit, yakni jikalau kita ingin hidup menjadi satu bangsa, satu nationaliteit yang merdeka, ingin hidup sebagai anggota dunia yang merdeka, yang penuh dengan perikemanusiaan, ingin hidup diatas dasar permusyawaratan, ingin hidup sempurna dengan sociale rechtvaardigheid, ingin hidup dengan sejahtera dan aman, dengan ke-Tuhanan yang luas dan sempurna, – janganlah lupa akan syarat untuk menyelenggarakannya, ialah perjuangan, perjuangan, dan sekali lagi perjuangan. Jangan mengira bahwa dengan berdirinya negara Indonesia Merdeka itu perjuangan kita telah berakhir!

“Tidak! Bahkan saya berkata: Di dalam Indonesia Merdeka itu perjuangan kita harus berjalan terus, hanya lain sifatnya dengan perjuangan sekarang, lain coraknya. Nanti kita, bersama-sama, sebagai bangsa yang bersatu padu, berjuang terus menyelenggarakan apa yang kita cita-citakan di dalam Panca Sila.”

(penggalan pidato Ir. Soekarno, 1 Juni 1945, secara utuh dapat dibaca pada situs krjogja.com

Penyempurnaan rumusan Pancasila dilakukan oleh Panitia Sembilan yang dibentuk oleh Dokuritsu Junbi Cosakai / BPUPKI.  Dinamakan Panitia Sembilan karena anggotanya terdiri dari  9 orang, yaitu: Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.

Setelah melalui beberapa proses persidangan, rumusan Pancasila yang telah disempurnakan dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke-4, yang kemudian disahkan pada Sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 18 Agustus 1945, sebagai dasar negara Republik Indonesia.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (Alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945)

Hari kelahiran Pancasila akhirnya ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila sehingga tanggal 1 Juni 1945 secara sah diperingati Hari Lahir Pancasila. 

Maka sejak penetapan tersebut, setiap tanggal 1 Juni, segenap warga negara Indonesia berkomitmen untuk memperingati Harlah Pancasila sebagai bagian dari pengarusutamaan Pancasila, yakni sebagai panduan dalam seluruh bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.


Tema Harlah Pancasila tahun 2023, berdasarkan Surat Edaran BPIP Republik Indonesia, mengusung tema: "Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global" dengan Tagline:  "Aktualisasi Pancasila, Energi Pertumbuhan Indonesia".

Logo Harlah Pancasila tahun 2023 yang ditetapkan oleh BPIP RI  memiliki makna dalam setiap komponennya, yang memperkuat tema yang diusung, yaitu: 

  1. Ikon Masyarakat Berpegang Tangan : Melambangkan semangat gotong royong dan peradaban manusia
  2. Tanda Panah ke Atas: Melambangkan Pertumbuhan Global
  3. Ilustrasi Burung Garuda: Mempresentasikan simbol/negara Pancasila, semangat Pancasila, serta semangat juang bangsa Indonesia
  4. Sayap Berjumlah 5 Helai: Mempresentasikan 5 nilai dasar Pancasila
  5. Membentuk Lingkaran: Melambangkan bola dunia sebagai wujud peradaban dunia.

 

"Jikalau saya peras yang lima menjadi tiga, dan yang tiga menjadi satu, maka dapatlah saya satu perkataan Indonesia yang tulen, yaitu perkataan “gotong-royong”. Negara Indonesia yang kita dirikan haruslah negara gotong royong! Alangkah hebatnya! Negara Gotong Royong!" 

“Gotong Royong” adalah faham yang dinamis, lebih dinamis dari “kekeluargaan”, saudara-saudara! Kekeluargaan adalah satu faham yang statis, tetapi gotong-royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan,..." (Ir. Soekarno, 1 Juni 1945) 


Mari kita jadikan momentum hari lahir Pancasila untuk bergotong royong membangun Tanah Air Indonesia tetap satu, tumbuh dan berkembang secara lestari dari generasi ke generasi. 

--- Salam Lestari ---

Referensi: dari berbagai sumber


Terbaru

Selamat Datang 2024

"Hari ini tanggal 2 Januari 2024, pukul 07.32 WIB, hari pertama masuk kerja! Berdiri di barisan paling depan, acara apel pagi, di lapan...

Populer